Dalam berhidroponik, khususnya bagi pemula tidak disarankan untuk menanam berbagai jenis tanaman dalam satu fase penanaman. Hal ini disarankan, agar proses perawatan tanaman hingga akhirnya panen dapat berlangsung optimal. Namun, tidak dipungkiri bahwa menanam satu jenis tanaman menimbulkan rasa bosan terutama dalam proses pengolahan yang kurang bervariasi, dan menunggu hasil panen yang dapat berlangsung selama-lama berpekan-pekan. Rahasia agar dapat panen setiap pekan adalah dengan melakukan serangkaian proses penanaman mulai dari penyemaian benih sampai proses pembesaran tanaman atau yang biasa disebut rotasi tanaman.
Pengertian Rotasi tanaman
Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman adalah salah satu sistem budidaya tanaman dengan cara menggilir atau menanam lebih dari satu jenis tanaman yang berbeda dalam waktu yang tidak bersamaan.
Fungsi Rotasi Tanaman
Mengurangi intensitas serangan hama penyakit. Dengan metode ini beberapa jenis hama dapat ditangkal apabila melakukan rotasi tanaman dengan jenis ataupun family tanaman yang berbeda. Setiap famili tanaman biasanya memiliki hama dan penyakit yang hampir sama, melalui rotasi tanaman dengan famili yang berbeda maka siklus hama dan penyakit yang menyerang pada periode sebelumnya akan terputus.
Memenuhi Kebutuhan dan permintaan pasar. Melalui rotasi tanaman dapat diproduksi berbagai varian komoditas dalam 1 instalasi tanam, yang tentunya sesuai kebutuhan tubuh yang membutuhkan beraneka macam sayur untuk memenuhi nutrisi. Jika produksi dilakukan dalam skala besar, dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan menyesuaikan dengan pola tanam, sehingga proses panen dapat dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan permintaan pasar.
Cara Melakukan
Bagaimana melakukan rotasi tanaman dirumah, berikut penjelasan simulasi proses rotasi tanaman:
Tahap 1 : Aktifitas Pekan Ke-1
- Siapkan dua buah baki/tray untuk penyemaian benih. Beri tanda Baki 1 & Baki 2.
- Siapkan benih yang akan disemai.
- Lakukan pra-semai dengan jumlah benih setengah + 20% dari jumlah lubang instalasi yang kita miliki. Tips mengenai proses penyemaian dapat dilihat disini.
- Setelah benih berkecambah, pindahkan ke rockwool dan letakkan pada Baki 1. Kemudian lakukan perawatan semai selama satu pekan.
Tahap 2 : Aktifitas Pekan Ke-2
- Setelah satu pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2.
- Lakukan proses penyemaian benih yang sama pada pekan ke-1 atau gunakan benih yang berbeda dengan cara yang sama persis dilakukan pada pekan ke-1.
- Jaga dan rawat semaian pada baki 1 dan baki 2 dengan baik dan tunggu hingga satu pekan kemudian.
Tahap 3 : Aktifitas Pekan Ke-3
- Setelah dua pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2 ke instalasi pembesara. Pastikan hanya 2 bagian pipa yang terisi.
- Kemudian pindahkan semaian benih yang ada pada Baki 1 ke Baki 2.
- Lakukan proses penyemaian benih baru, bisa satu jenis dengan benih pada pekan sebelumnya maupun jenis benih yang berbeda.
Tahap 4 : Aktifitas Pekan Ke-4
- Setekah tiga pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2 ke sisa pipa yang tersedia di instalasi pembesaran.
- Kemudian, pindahkan semaian benih yang ada pada Baki 1 ke Baki 2.
- Lakukan proses penyemaian benih baru, boleh berbeda dengan benih sebelumnya atau benih yang sama, dengan cara sama persis yang dilakukan pada pekan ke-1, ke-2, ke-3. Selamat mencoba.