Media tanam dalam hidroponik berfungsi untuk menopang dan mengalirkan nutrisi tanaman. Pada dasarnya terdapat dua jenis media tanam dalam sistem hidoponik; media tanam organik dan media tanam non-organik. Berikut beberapa media tanam yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik.
Rockwool
Rockwool merupakan sekumpulan serat yang dikumpulkan hingga membentuk busa. Salah satu media tanam ramah lingkungan yang terbuat dari kombinasi batu, yaitu batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu 1.600˚C hingga meleleh menyerupai lava yang kemudian berubah bentuk menjadi serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat tersebut akan dipotong menyesuaikan dengan kebutuhan.
Di dalam rockwool terkandung pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam. Hal yang membuat rockwool digemari karena kemampuannya untuk mengikat akar dan menyerap nutrisi yang diberasal dari air. Air dan udara juga dapat disimpan dengan komposisi yang baik pula. Untuk beberapa jenis tanaman Rockwool dapat digunakan sejak masa penyemaian benih hingga proses pembesaran tanaman .
Hidroton
Hidroton atau expanded clay diperoleh melalui proses pemanasan dengan suhu mencapai lebih dari 1000˚C. Media tanam ini sangat popular di kalangan petani hidroponik di Jerman. Hidroton berbentuk bulatan-bulatan kecil seperti kelereng,dapat dipakai berulang kali, memiliki bobot yang sangat ringan namun kuat meyangga batang sayuran berkayu, seperti tomat dan cabe.
Arang Sekam
Arang sekam dianggap sebagai media tanam hidroponik yang steril, murah, dan efisien. Mempunyai daya serap yang baik, dikatakan steril karena telah melalui proses pembakaran yang membuatnya relatif bebas hama sehingga tanaman Anda terbebas dari hama. Sifat padi yang sangat poros membuat akar juga bisa bertumbuh dengan lebih bebas.
Cocopeat (Sabut Kelapa)
Jika anda sedang mencari media tanam paling hemat air, cocopeat dapat menjadi pilihan terbaik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan cocopeat dalam menahan air yaitu 6-9 kali lipat dari volumenya. Selain cocok sebagai media tanam, cocopeat juga berfungsi sebagai pupuk tambahan untuk kesuburan tanaman. Sebelum menggunakan cocopeat, disarankan untuk merendam dengan fungisida karena cocopeat mudah sekali lapuk akibat jamur dan hama penyakit lain.
Vermiculite
Vermiculite berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat mirip dengan media tanam hidroponik perlit. Perbedaannya terletak pada kemampuan serap dari masing-masing media tanam tersebut.. Bahan ini memiliki daya serap air yang lebih tinggi dibandingkan perlit, dan bobot dari bahan ini cenderung lebih berat dari perlite. Bebatuan ini biasanya dikombinasikan dengan perlite dengan perbandingan tertentu.
Perlit
Perlit adalah media tanam anorganik, berasal dari batu silika yang dipanaskan pada suhu tinggi sehingga mencair dan diubah ke dalam ukuran kecil. Kelebihan media tanam ini antara lain berkemampuan untuk menyimpan nutrisi atau unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah tinggi, memiliki sistem drainase yang cukup baik, memiliki pH netral, dan bobot yang sangat ringan. Penggunaan perlit sebagai media penopang tanaman sebaiknya dikombinasikan dengan bahan tanam bersifat organik agar tanaman dapat menyerap unsur-unsur hara secara lebih optimal.
Jika anda masih bingung media mana yang paling tepat untuk sistem hidroponik anda. Silahkan hubungi admin kami untuk membantu. Farmee.id juga menyediakan media tanam yang dapat anda lihat pada Instagram.