charles-deluvio-H5NfgwSU7nI-unsplash

Penyakit pada Tanaman Hidroponik dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya tanaman yang dibudidayakan secara konvensional, tanaman hidroponik juga tak luput dari gangguan penyakit baik disebabkan oleh hama maupun unsur hara . Hama sendiri adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari. Penting unutk mengetahui apa saja penyakit hidroponik  dan bagaimana cara mengatasi penyakit hidroponik. Berikut penjelasannya.

Hama Ulat

Daun yang tidak utuh, berlubang, maupun rusak patut dicurigai. Ketiga hal tersebut merupakan gejala tanaman terkena hama ulat. Jika menemukan tanaman dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera mencari si ulat sebelum daun tanaman lainnya habis tak bersisa. Selain itu, anda dapat memotong daun yang sudah rusak dimakan ulat.

Hama Semut

Bila pertumbuhan tanaman tidak normal, mudah layu, daun menjadi kuning dan rontok. Anda perlu melihat sekeliling tanaman, kemungkinan besar terdapat semut-semut berkeliaran. Anda dapat langsung menyingkirkan semut-semut pada tanaman jika kondisi tanaman masih memungkinkan untuk diselamatkan. Jika tidak segera cabut tanaman anda agar tidak menjalar pada tanaman lain yang masih normal.

Lalat Buah

Lalat buah menyerang tanaman buah-buahan yang menyebabkan buah-buahan yang rontok sebelum matang, kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Mmebungkus buah atau mengurung tanaman dengan jarring plastik dapat menghindarkan tanaman anda dari gangguan lalat buat, atau anda dapat melakukan pengasapan disekitar tanaman.

Thrips

Thrips merupakan salah satu hama yang sering mneyerang tanaman cabai pada khususnya. Beberapa gejala jika tanaman diserang oleh hama thrips; daun keriting dan menggulung ke atas, bunga-bunga rontok atau pada tanaman muda menyebabkan kelayuan. Jika tanaman sudah terserang oleh Thrips anda dapat mengatasinya dengan memblender 1 kg bawang putih dengan 1 liter air, baunya yang menyengat dari campuran bawang putih dan air  dapat mengusir thrips. Atau menyemprotkan starter jamur beauveria bassiana pada tanaman cabai di sore hari.

Kekurangan Mangan (Mn)

Mangan (Mn) merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam tanaman, namun apabila tanaman kekurangan Mn maka daun muda mengalami klorosis dimana daun muda menguning, menjadi lemas dan lunak yang jika dibiarkan daun kuning akan mati. Sebelum daun tersebut mati anda dapat menyemprotkan MnSO sebanyak 1 gram/ 1liter air setiap pekan hingga tanaman pulih.

Kekurangan Magnesium (Mg)

Jika tanaman kekurangan Mn daun muda saja yang  mengalami klorosis, maka gejala tanaman saat kekurangan Magnesium (Mg)  adalah daun muda maupun tua mengalami klorosis. Memberikan MgSO sebanyak 1gram/ 1 liter ait tiap pekan hingga pulih, dapat memebantu mengatasi tanaman yang kekuarangan Mg.

Kekurangan Kalsium (Ca)

Salah satu unsur hara makro adalah kalsium (Ca), apabila kebutuhan kalsium tanaman tidak terpenuhi tanaman akan rentan terinfeksi jamur dan bakteri pathogen. Beberapa gejala yang muncul saat kekurangan Ca; daun-daun pada pucuk tanaman membengkok, hingga ujung dan pinggirannya mati. Menyemprotkan CaNO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih, dapat membantu pemenuhan Ca tanaman.

Kekurangan Zat Besi (Fe)

Zat Besi (Fe) pada tanaman berfungsi dalam pembentukan klorofil dan fotosintesis. Kekurangan Fe pada tanaman ditandai dengan daun muda mengalami klorosis sementara tulang daun berwarna kuning. Menyemprotkan Fe-EDTA sebanyak 1 gram / 1 liter air tiap pekan hingga pulih, membantu tanaman untuk memenuhi Fe.

Pemenuhan berbagai unsur hara pada tanaman merupakan kunci pertumbuhan tanaman yang optimal. Namun bagi pemula, pemenuhan unsur hara menjadi sesuatu yang tidak mudah, karena ada berbagai jenis unsur hara yang harus dipenuhi dengan takaran yang berbeda disesuikan dengan kondisi air dan tanaman. Nutrisi AB mix yang diproduksi oleh Farmee.id dapat membantu anda untuk memenuhi berbagai kebutuhan unsur hara tanaman anda.

Comments are closed.