tds meter, ec meter, ph meter

Antara TDS Meter, EC Meter dan pH Meter

Sumber : tokopedia.com

Dalam berkebun hidroponik, kamu pasti akan diperkenalkan dengan berbagai aksesoris berhidroponik. Beberapa aksesoris hidroponik tersebut diantaranya TDS meter, pH meter, serta EC meter yang merupakan alat ukur untuk hidroponik. Masing-masing kegunaan alat tersebut memiliki peran penting untuk kesuksesan tanam hidroponik. Ingin tahu lebih detail ? Yuk simak artikel antara TDS Meter, EC Meter dan pH Meter berikut ini

1. TDS Meter

Total Disolved Solids atau yang biasa disingkat menjadi TDS, memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu Total Padatan Terlarut. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa TDS merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur total padatan ataupun partikel yang terlalut dalam air.

Selain digunakan untuk mengukur larutan nutrisi tanam hidroponik, alat ini juga biasa dipakai guna mengukur total partikel yang terlarut dalam air minum. Alat ini memiliki peran penting untuk kesuksesan tanam hidroponik. Karena ukuran nutrisi hidroponik bersifat mutlak dan penting.

Apabila tidak mengukur larutan, memungkinkan tanaman kekurangan atau kelebihan nutrisi, sehingga merusak pertumbuhan tanaman. TDS meter menggunakan satuan ppm atau part per million.

Kebutuhan nutrisi setiap tanaman berbeda-beda, hal tersebut dapat dilihat dari nilai ppm itu sendiri. Misalnya seperti tanaman anggrek yang membutuhkan nutrisi rendah dengan nilai sekitar 300-400 ppm. Adapun untuk sayuran buah (tomat dan cabai) bernilai sekitar 1.500-2000 ppm, Dan untuk jenis tanaman sayuran daun sekitar 900-1200 ppm.

Baca https://farmee.id/panduan-pemakaian-tds-meter/

2. EC Meter

Electrical Conductivity atau yang biasa disingkat EC merupakan alat untuk mengukur kepekatan pada larutan nutrisi tanam hidroponik. Pada dasarnya EC meter dan TDS meter merupakan alat yang mempunyai fungsi sama yaitu mengukur kepekatan pada larutan nutrisi hidroponik. Yang membedakan yaitu penggunaan unit pengukurannya.

Dimana TDS meter berfungsi untuk mengukur jumlah partikel atau konsentrasi terlarut, sedangkan alat EC meter berfungsi guna mengukur nilai konduktivitas. Dapat dikatakan bahwa EC meter adalah alat alternatif dari penggunaan TDS meter. Namun Anda cukup memilih salah satu dari keduanya.

Alat EC meter menggunakan satuan yaitu mmho/cm atau mS/cm. Namun ada beberapa yang mengatakan satuan EC menggunakan kata EC saja, contohnya 1 EC, 2 EC, dan seterusnya. Semakin tinggi nilai EC maka semakin pekat total larutan nutrisi atau daya hantar listrik tinggi, begitupun sebaliknya.

3. pH Meter

Alat yang satu ini berfungsi untuk mengukur derajat kebasaan atau keasamaan pada benda cair maupun benda padat. Di mana pH meter digunakan guna mengukur pH pada media tanam, bisa berupa tanah maupun non tanah serta pH pada larutan nutrisi hidroponik. Alat ini diaplikasikan setelah atau sebelum air ditambah nutrisi hidroponik.

Nilai pH berada diantara angka 1 sampai 14. Nilai 7 menunjukkan keadaan pH netral. Adapun nilai yang berada dibawah 7 menunjukkan keadaan pH asam, sedangkan nilai di atas angka 7 menunjukkan keadaan pH basa.

Penggunaan alat pH meter sangat penting untuk bercocok tanam baik secara konvensional maupun hidroponik. Setiap akar tanaman dapat menyerap unsur mineral dalam air dengan pH tertentu, biasanya di antara angka 5,5-7,0.

Angka PH juga menentukan apakah unsur mineral dapat larut dan dapat diserap akar tanaman, atau tidak. Karena hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Apabila larutan pH terlalu basa/ tinggi atau terlalu asam/ rendah, menyebabkan tanaman tidak normal (tumbuh kerdil)

Baca https://farmee.id/cara-menggunakan-ph-meter/

Itulah beberapa penggunaan TDS Meter, EC Meter dan pH Meter hidroponik. Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

air nutrisi hidroponik

CARA PENGGANTIAN AIR NUTRISI HIDROPONIK

Sumber : hidroponikpedia.com

Salah satu unsur penting dalam proses berkebun hidroponik adalah tahap pemberian air nutrisi pada tanaman. Air nutrisi dibutuhkan oleh tanaman hidroponik sebagai sumber unsur hara yang dibutuhkan pada masa pertumbuhan tanaman. Pemberian air nutrisi pun tidak boleh sembarangan karena harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut.

Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/.

Untuk itu, Yuk simak artikel cara penggantian air nutrisi hidroponik berikut ini

Kapan Waktu Penggantian Tanaman Hidroponik ?

Waktu yang tepat digunakan untuk mengganti air hidroponik adalah saat stok air pada bak nutrisi telah melewati batas minimum. Untuk menjaga pertumbuhan tanaman hidroponik agar stabil, maka salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah untuk menjaga stok nutrisi tersebut agar selalu tersedia.

Seiring dengan pertumbuhan tanaman hidroponik, stok air hidroponik tersebut terus berkurang. Oleh karena itu, pada saat stok air tersebut berada di batas minimum, maka perlu dilakukan penambahan air hidroponik tersebut.

Selain itu, waktu yang tepat digunakan untuk mengganti air hidroponik adalah ketika komposisi air hidroponik tersebut berubah dikarenakan faktor lingkungan atau karena cuaca yang tidak menentu. Terkadang komposisi air hidroponik dapat berubah dikarenakan faktor lingkungan maupun cuaca sebagai contoh apabila terjadi hujan, maka ph pada air nutrisi akan berubah. Disaat itu diperlukan penggantian air nutrisi disesuaikan dengan perubahan komposisi pada air nutrisi tersebut. Sehingga tanaman bisa kembali tumbuh normal setelah penggantian dengan larutan nutrisi yang baru tersebut.

Langkah – Langkah Penggantian Air

Sebelum melakukan penggantian air hidroponik, perlu diketahui bahwa langkah penggantian air hidroponik ini juga sebagai langkah penggantian nutrisi pada sistem hidroponik. Hal ini dikarenakan selain air nutrisi pada sistem hidroponik diganti, air nutrisi juga sekaligus dilakukan penambahan. Berikut langkah-langkah cara penggantian air nutrisi hidroponik :

  • Cek terlebih dahulu stok air nutrisi yang berada pada bak nutrisi sistem hidroponik yang kita pakai dengan cara membuka tutup bak nutrisi.
  • Apabila stok air nutrisi pada sistem hidroponik tersebut telah berkurang lebih dari volume awal, maka penggantian air nutrisi dapat dilakukan. Tutup kembali bak nutrisi dan siapkan langkah selanjutnya.
  • Langkah selanjutnya adalah melarutkan air nutrisi yang akan digunakan untuk mengganti atau menambah stok air nutrisi diatas. Caranya, siapkan larutan nutrisi baku, air secukupnya, dan ember terlebih dahulu. Baca https://farmee.id/manajemen-ph-hidroponik/
  • Siapkan air pada ember, lalu ambil beberapa tetes larutan nutrisi baku yang telah siap, lalu campurkan pada air di ember dan aduk hingga merata.
  • Sesuaiakan ppm larutan menggunakan tds meter yang disesuaikan dengan jenis sayuran yang ditanam. Kalau kadar ppm tersebut masih kurang, tambahkan beberapa tetes larutan nutrisi baku, tetapi kalau ppm kelebihan, tambahkan airnya. Ukur kembali menggunakan tds meter hingga ppm sesuai dengan jenis sayuran yang ditanam.
  • Setelah ppm larutan nutrisi sudah sesuai, masukkan larutan tersebut ke dalam bak nutrisi pada sistem hidroponik yang digunakan tanpa harus mengurangi stok air nutrisi pada bak tersebut.
  • Aduk air nutrisi yang telah diganti atau ditambah tersebut hingga merata, dan penggantian air nutrisi selesai dilakukan.

Itulah beberapa langkah-langkah yang teman berkebun dapat lakukan dalam mengganti air hidroponik. Penggantian air nutrisi ini dapat dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tanaman agar tidak kekurangan nutrisi hidroponik.

Tertarik Mencoba Hidroponik?

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di sini atau DM di Instagram

merawat tanaman hidroponik

7 Cara Praktis Merawat Tanaman Hidroponik

Sumber : sisternet.co.id

Hidroponik merupakan solusi berkebun bagi teman berkebun yang memiliki lahan sempit. Teknik pertanian hidroponik merupakan salah satu bukti bahwa kemajuan teknologi dan pengetahuan juga sangat berperan dalam sektor pertanian. Selain itu, secara manfaat dan kemudahan ternyata menanam secara hidroponik jauh lebih mudah dan bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas. Meskipun begitu, memang perawatan dan pemeliharaan tanaman hidroponik terbilang lebih intensif. Namun, tergolong tidak ribet dan malah terkesan lebih praktis. Ingin tahu bagaimana cara merawatnya ? Yuk simak artikel 7 cara praktis merawat tanaman hidroponik berikut ini

1. Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan

Faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik adalah ketersediaan air, karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi pertumbuhan tanaman. Maka teman berkebun sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman. Jika ingin mendaptakan tanaman yang tumbuh optimal maka teman berkebun harus selalu rutin melakukan pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :

  • Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
  • Untuk menjaga kebersihannya, direkomendasikan untuk menggantinya minimal 4 hari sekali.
  • Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.

Note : pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali. Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.

2. Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi

Hal penting lainnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Baca https://farmee.id/manajemen-ph-hidroponik/. Dalam hal ini, ada beberapa cara yang dapat teman berkebun lakukan yakni :

  • Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
  • Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
  • Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
  • Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
  • Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
  • Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.

3. Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi

Kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi juga harus terjaga baik pada sistem berkebun hidroponik. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi bersih maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi. Baca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/. Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut sehingga teman berkebun harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.

  • Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
  • Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan mencucinya menggunakan air bersih dan air mengalir.
  • Selanjutnya rendam wadah dalam air bersih atau alkohol.
  • Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
  • Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
  • Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.

4. Jaga Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik, karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggan tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. Lakukan hal berikut untuk menjaga sanitasi lingkungan tanaman hidroponik :

  • Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam.
  • Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
  • Buah sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
  • Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahari terhalang dan membuat lingkungan lembab.
  • Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.

5. Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala

Memperhatikan kondisi tanaman menjadi hal yang sangat penting dalam berkebun hidroponik. Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka teman berkebun akan bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Apabila tanaman terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi, maka tanaman akan menunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini teman berkebun harus peka yang mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian. Baca https://farmee.id/penyakit-pada-tanaman-hidroponik-dan-cara-mengatasinya/.

6. Cek Kondisi Media Tanam

Kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hidroponik. Karena itu, selalu cek kondisi media tanam. Jika memang sudah tidak layak maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru. Tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan, karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.

7. Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat

Intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman bahkan tanaman dapat mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika teman berkebun tidak segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

hidroponik

Manfaat hidroponik di sekolah dan tips menanam

Metode berkebun dengan hidroponik saat ini sedang berkembang pesat dilingkungan perkotaan. Hal tentu karena hidroponik dapat menjadi solusi bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang luas dan juga sangat mudah untuk dilakukan. Metode hidroponik diperkirakan akan menjadi sistem pertanian masa depan, oleh karenanya akan lebih baik hidroponik diperkenalkan kepada siswa dari sekarang. Baca https://farmee.id/urban-farming-pertanian-masa-depan/. Berikut manfaat hidroponik di sekolah dan tips menanam yang dapat dilakukan.

Sumber : .tribunnews.com

Hidroponik

Yang dimaksud hidroponik ialah cara membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, sehingga pada hidroponik sangat mementingkan dalam memenuhi nutrisi tanaman. Tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah secara lebih cepat walaupun tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.

Dimanapun tempat tumbuh tanaman akan selalu tumbuh baik jika nutrisinya terpenuhi. Pada metode hidroponik fungsi dari media pengganti tanahnya yaitu untuk menyangga tanaman saja dan yang terpenting yaitu air berfungsi untuk melarutkan nutrisi yang akan diserap oleh akar tanaman. Dengan metode hidroponik maka petani dapat menghemat tempat maupun waktu.

Manfaat Hidroponik di Sekolah

Siswa sekolah dapat melakukan praktek menanam secara hidroponik sebagai media belajar. Cara menanam hidroponik untuk pemula bisa dilakukan para siswa.  Berikut beberapa manfaat tanaman hidroponik dilakukan dan ada di sekolah :

1. Membantu membuat sekolah terlihat lebih indah dan asri

Adanya tanaman hidroponik di sekolah dapat membantu membuat sekolah terlihat lebih indah dan asri. Hal ini karena tanaman memang bisa menjadi hiasan yang baik. Jika tanaman hidroponik yang dibuat oleh siswa dipajang dengan rapi, tanaman ini bisa membuat gedung sekolah terlihat lebih indah dan menarik.

2. Membuat udara di sekolah lebih bersih dan sejuk

Adanya tanaman membuat udara sekitar sekolah menjadi lebih bersih dan sejuk. Hal ini karena tanaman hijau membutuhkan karbon dioksida untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen.

Ditambah lagi, metode hidroponik tidak menggunakan bahan kimia untuk pemupukan dan penanggulangan hama. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan sendiri sehingga lebih sehat bagi lingkungan.

3. Membantu mengurangi polusi udara

Tanaman memang dapat membantu untuk mengurangi polusi udara, termasuk tanaman yang ditanam secara hidroponik. Jaman sekarang polusi sudah ada di mana-mana yang bersumber dari kendaraan bermotor, pabrik, pembakaran sampah, dan lainnya. Polusi bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, terutama pada anak sekolah. Untuk itu, adanya tanaman di sekolah dapat membantu mengurangi polusi udara.

4. Membantu meningkatkan kadar oksigen di udara

Tanaman hijau dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Dari proses fotosintesis ini, tanaman bisa menghasilkan oksigen. Karena itu, adanya tanaman hidroponik di sekolah dapat membantu untuk meningkatkan kadar oksigen di udara. Semakin banyak kandungan oksigen di udara sekitar sekolah, udara juga akan menjadi lebih bersih, segar, dan menyehatkan bagi para siswa.

5. Membantu penanaman pendidikan karakter siswa

Mengenalkan metode penanaman hidroponik, diharapkan hal ini akan membantu penanaman pendidikan karakter siswa. Siswa yang belajar merawat tanaman akan lebih peduli akan kelestarian lingkungan sekitarnya. Siswa juga akan belajar untuk berinteraksi dan juga lebih menghargai usaha. Saat hasil tanaman bisa dipanen, siswa bisa belajar bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik maka perlu untuk melakukan usaha yang maksimal juga.

Selain itu, hasil panen nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh siswa sendiri. Misalnya sekolah mengadakan acara penjualan hasil panen atau bahkan mengadakan acara memasak dan makan bersama.

6. Siswa dapat belajar berinteraksi dan istirahat dari kejenuhan belajar

Membuat tanaman hidroponik merupakan kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Kegiatan ini dapat juga dilakukan di luar ruangan kelas. Dengan kegiatan luar ruangan seperti ini, siswa bisa berinteraksi lebih dekat dengan teman-teman sekelasnya dan juga dengan para guru yang terlibat. Selain itu, dengan belajar di luar kelas, siswa bisa istirahat dari jenuhnya kegiatan belajar di kelas. Belajar di ruangan kelas terkadang memang bisa menjadi sangat melelahkan dan menjenuhkan.

Kegiatan di luar ruangan akan membuat siswa bisa melihat pemandangan baru. Badan mereka juga akan lebih banyak bergerak dan menerima lebih banyak paparan matahari. Hal ini akan bagus bagi kesehatan fisik dan mental siswa. Cara merawat tanaman hidroponik juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan.

Tips menanam tanaman hidroponik

Berikut adalah beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan dalam membuat tanaman hidroponik, terutama di sekolah :

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram