terung hidroponik

Terung Hidroponik dengan Dutch Bucket System

Sumber : hidroponikstore.com

Sebelumnya parmin sudah beri tahu teman berkebun, cara budidaya terung ungu di polybag. Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-terung-ungu-hidroponik/. Kali ini parmin akan jelaskan cara tanam terung hidroponik dengan ducth bucket system. Penasaran bagaimana caranya ? yuk simak artikel berikut ini

Apasih Dutch Bucket System ?

Dutch bucket merupakan salah satu jenis sistem hidroponik yang daat digunakan untuk membudidayakan tanaman sayuran, buah maupun umbi-umbian. Dalam dutch bucket sistem untuk mengatur aliran nutrisi secara periodik dibutuhkan timer yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Alat lain yang hampir wajib dipasang pada sistem dutch bucket adalah aerator. Aerator berfungsi untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman. Baca https://farmee.id/dutch-bucket-hidroponik/

Persiapan Alat dan Bahan

  1. Ember / Bucket
  2. Pot, ukuran pot harus lebih kecil dari bucket
  3. Pipa paralon, elbow, sambungan pipa, valve socket dan faucet socket (jumlahnya sesuaikan dengan kebutuhan)
  4. Selang fertigasi, nepple (sesuai kebutuhan)
  5. Pompa
  6. Bak nutrisi
  7. Hidrotom, zeolit atau media tanam lainnya (sediakan sesuai kebutuhan)
  8. Benih terung
  9. Nutrisi AB Mix

Proses Tanam Terung Hidroponik Dengan Teknik Dutch Bucket System (DBS) :

1. Semai Benih Terung Hidroponik

Benih terung disemai terlebih dahulu, benih dipindah tanam ke bucket setelah berusia 25 – 30 hari setelah semai. Untuk media semai, bisa menggunakan arang sekam. Media semai arang sekam lebih baik daripada menggunakan tanah, karena bibit mudah dicabut saat akan dipindah tanam dan kerusakan akar dapat diminimalisir. Bibit diletakkan/disemai secara teratur dengan jarak 3 x 3 cm, tutup tipis benih dengan arang sekam kemudian semprot dengan air (tanpa nutrisi) agar media basah. Tutup semaian dengan plastik hitam, letakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. 5 – 6 hari kemudian biasanya benih sudah mulai tumbuh, setelah tumbuh buka plastik penutup.

2. Media Tanam Terung Hidroponik

Pada umumnya media tanam yang digunakan pada teknik hidroponik Dutch Bucket System adalah hidroton atau zeolit. Namun disini parmin menggunakan media tanam campuran arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan 1 : 1. Media tanam tersebut dimasukkan kedalam pot yang sudah disediakan, yaitu pot yang berukuran lebih kecil dari bucket. Tekan-tekan sedikit agar padat, namun jangan terlalu padat.

3. Pindah Tanam Terung Hidroponik

Jika bibit terung sudah berumur 25 – 30 hari setelah semai, bibit siap dipindah tanam. Pilihlah bibit terung yang sehat dan memiliki vigor yang kuat. Agar akar tidak rusak, ambil bibit bersama media semainya dengan cara dicongkel. Tanam bibit terung tersebut pada pot yang sudah disiapkan. Setelah penanaman selesai, siram dengan larutan nutrisi (ppm rendah) agar tidak layu. Selama 3 – 4 hari tanaman harus ternaungi untuk memberikan kesempatan tanaman beradaptasi. Kemudian buka sedikit demi sedikit naungan tersebut, hingga akhirnya tanaman tersinari matahari langsung.

4. Kebutuhan Nutrisi dan PPM

  • Pada awal tanam, yaitu 0 hari setelah tanam berikan nutrisi dengan ppm 1000 (hingga 3 minggu HST).
  • Naikkan ppm nutrisi menjadi 1500 (sampai masa generatif / pembungaan).
  • Naikkan ppm menjadi 1.750 (sampai berbuah dan panen)

Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

5. Jadwal Pemberian Nutrisi

Larutan nutrisi yang berada pada tandon, dialirkan ketanaman melalui pipa inlet dan selang fertigasi menggunakan pompa. Atur timer dutch bucket system dengan jadwal rutin setiap hari selama 10 jam nonstop. Pompa mulai dinyalakan pada jam 07.00 hingga jam 17.00 dan pada malam hari pompa tidak bekerja (dimatikan).

6. Penanganan Hama dan Penyakit

Untuk mengendalikan tanaman dari serangan hama dan penyakit, teman berkebun dapat membaca referensi penanganan di https://farmee.id/penyakit-pada-tanaman-hidroponik-dan-cara-mengatasinya/

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

terung hidroponik

Tanam dan Panen Terung Ungu Hidroponik

Sumber : hidroponikstore.com

Tanaman terung (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan semusim. Selain India, Indonesia dipercaya sebagai asal tanaman terung. Terung mengandung antioksidan pencegah kanker serta mampu mengikat kelebihan zat besi yang bisa meningkatkan resiko penyakit jantung. Terung juga merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik. Ingin tahu caranya ? Yuk simak artikel tanam dan panen terung ungu hidroponik berikut

Persiapan Larutan Nutrisi

Budidaya secara hidroponik bisa menggunakan media ataupun alat dengan berbagai macam metode, tapi yang tidak bisa ditukar hanya nutrisi. Dengan kata lain, nutrisi adalah hal yang paling utama dalam bertanam secara hidroponik.  Nutrisi yang paling sering dipakai dalam hidroponik adalah nutrisi AB Mix, nutrisi ini terdiri dari 2 bagian, yaitu Nutrisi A dan Nutrisi B. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/

Proses Semai Benih

Rendam benih dalam larutan pupuk organik cair 2 cc/L air selama 12 jam, buang benih yang mengambang. Benih ditiriskan dan dikecambahkan dengan tissue basah selama kurang lebih 3 hari. Setelah berkecambah, benih siap disemai dalam trai semai yang sudah diisi dengan media sekam dan cocopeat 2 : 1. Jaga kelembaban media dengan memberikan nutrisi AB mix. Kemudian bibit dipindahkan ke media semai dalam wadah polybag semai 10-14 HSS. Tempatkan wadah di lokasi yang lembab dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung.

Penanaman dan Pemeliharaan

Setelah bibit terung yang berdaun sejati sejumlah 4 hingga 5 helai yang sehat dan berbentuk bagus, kemudian bibit dipindahkan ke polybag diameter 22 cm yang sudah berisi media berupa campuran sekam dan cocopeat perbandingan 2 : 1. Media sebelumnya direndam dalam disinfektan selama 1 hari, kemudian dikeringkan dan siap dipakai. Sebaiknya setiap polybag ditanami satu buah bibit supaya pertumbuhan tiap bibit tidak saling mengganggu.

Kontruksi hidroponik dengan drips irrigation menggunakan pompa speck 2m, 1 pompa mampu untuk mengairi 50 polybag. Untuk usia tanaman terong 0-1 bulan dilakukan 2x penyiraman/hari dengan nutrisi AB mix, pagi dan sore masing-masing selama 1 menit. Usia 1 bulan-panen pemompaan diselang seling, hari pertama 2x, hari berikutnya 3x, hari ke 3 sebanyak 2x, begitu seterusnya berulang-ulang dengan lama pemompaan masing-masing 1 menit. Disamping juga melihat kondisi tanaman di lapangan. Jika media agak kering, penyiraman bisa lebih sering.

Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

Panen

Panen mulai ±3 bulan setelah tanam, setiap 3 hari sekali. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari. Buah dipetik dengan tangkainya. Buah terung tidak tahan lama, oleh karena itu harus segera dipasarkan begitu selesai panen. Sortasi untuk budidaya terung dilakukan berdasarkan ukuran dan warna buah.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram