tolga-ahmetler-HqbptzjszGs-unsplash

Rahasia Panen Hidroponik Setiap Pekan Dengan Rotasi Tanaman

Dalam berhidroponik, khususnya bagi pemula tidak disarankan untuk menanam berbagai jenis tanaman dalam satu fase penanaman. Hal ini disarankan, agar proses perawatan tanaman hingga akhirnya panen dapat berlangsung optimal. Namun, tidak dipungkiri bahwa menanam satu jenis tanaman menimbulkan rasa bosan terutama dalam proses pengolahan yang kurang bervariasi, dan menunggu hasil panen yang dapat berlangsung selama-lama berpekan-pekan. Rahasia agar dapat panen setiap pekan adalah dengan melakukan serangkaian proses penanaman mulai dari penyemaian benih sampai proses pembesaran tanaman atau yang biasa disebut rotasi tanaman.

Pengertian Rotasi tanaman

Rotasi tanaman atau pergiliran tanaman adalah salah satu sistem budidaya tanaman dengan cara menggilir atau menanam lebih dari satu jenis tanaman yang berbeda dalam waktu yang tidak bersamaan.

Fungsi Rotasi Tanaman

Mengurangi intensitas serangan hama penyakit. Dengan metode ini beberapa jenis hama dapat ditangkal apabila melakukan rotasi tanaman dengan jenis ataupun family tanaman yang berbeda. Setiap famili tanaman biasanya memiliki hama dan penyakit yang hampir sama, melalui rotasi tanaman dengan famili yang berbeda maka siklus hama dan penyakit yang menyerang pada periode sebelumnya akan terputus.

Memenuhi Kebutuhan dan permintaan pasar. Melalui rotasi tanaman dapat diproduksi berbagai varian komoditas dalam 1 instalasi tanam, yang tentunya sesuai kebutuhan tubuh yang membutuhkan beraneka macam sayur untuk memenuhi nutrisi. Jika produksi dilakukan dalam skala besar, dapat disesuaikan dengan permintaan pasar dan menyesuaikan dengan pola tanam, sehingga proses panen dapat dilakukan secara berkelanjutan sesuai dengan permintaan pasar.

Cara Melakukan 

Bagaimana melakukan rotasi tanaman dirumah, berikut penjelasan simulasi proses rotasi tanaman:

Tahap 1 : Aktifitas Pekan Ke-1

  1. Siapkan dua buah baki/tray untuk penyemaian benih. Beri tanda Baki 1 & Baki 2.
  2. Siapkan benih yang akan disemai.
  3. Lakukan pra-semai dengan jumlah benih setengah + 20% dari jumlah lubang instalasi yang kita miliki. Tips mengenai proses penyemaian dapat dilihat disini. 
  4. Setelah benih berkecambah, pindahkan ke rockwool dan letakkan pada Baki 1. Kemudian lakukan perawatan semai selama satu pekan.

Tahap 2 : Aktifitas Pekan Ke-2

  1. Setelah satu pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2.
  2. Lakukan proses penyemaian benih yang sama pada pekan ke-1 atau gunakan benih yang berbeda dengan cara yang sama persis dilakukan pada pekan ke-1.
  3. Jaga dan rawat semaian pada baki 1 dan baki 2 dengan baik dan tunggu hingga satu pekan kemudian.

Tahap 3 : Aktifitas Pekan Ke-3

  1. Setelah dua pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2 ke instalasi pembesara. Pastikan hanya 2 bagian pipa yang terisi.
  2. Kemudian pindahkan semaian benih yang ada pada Baki 1 ke Baki 2.
  3. Lakukan proses penyemaian benih baru, bisa satu jenis dengan benih pada pekan sebelumnya maupun jenis benih yang berbeda.

Tahap 4 : Aktifitas Pekan Ke-4

  1. Setekah tiga pekan berlalu, pindahkan semaian yang ada pada Baki 2 ke sisa pipa yang tersedia di instalasi pembesaran.
  2. Kemudian, pindahkan semaian benih yang ada pada Baki 1 ke Baki 2.
  3. Lakukan proses penyemaian benih baru, boleh berbeda dengan benih sebelumnya atau benih yang sama, dengan cara sama persis yang dilakukan pada pekan ke-1, ke-2, ke-3. Selamat mencoba.
dimitri-s4gWFbWdcWg-unsplash

Istilah Penting Dalam Hidroponik

Istilah penting hidroponik merupakan kumpulan beberapa istilah yang sering didengar oleh pengguna hidroponik. Bagi pemula istilah ini akan membantu dalam mengawali perjalanan berhidroponik.

Instalasi Hidroponik

Instalasi hidroponik, merupakan komponen utama dalam berhidroponik. Pada media ini, proses pembesaran tanaman dilakukan. Instalasi hidroponik terdiri dari beberapa sistem. Farmee.id menyediakan instalasi hidroponik dengan harga yang ramah kantong.

Media Tanam

Media tanam, suatu tempat atau wadah berguna untuk menumbuhkan tanaman, tempat akar atau bakal akar tumbuh. Selain itu juga digunakan untuk pondasi akar agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan sebagai sarana menghidupi tanaman. Farmee.id pernah membahas beberpaa media tanam yang dapat digunakan pada sistem hidroponik pada artikel berikut. 

Benih

Benih adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani serta memiliki fungsi agronomis. Pemilihan biji menjadi faktor penentu awal keberhasilan tumbuhnya tanaman hidroponik.

Bibit

Bahan tanaman yang berasal dari benih yang disemai dan telah berkecambah untuk menuju proses pertumbuhan dan perkembangan tanam selanjutnya. Ciri dari bibit adalah sudah tumbuhnya akar, daun, dan batang.

Semai

Semai, benih tumbuhan (yang sudah berkecambah) yang akan ditanam lagi sebagai bibit di tempat lain. Proses penyemaian membutuhkan perhatian khsus agar peluang keberhasilan besar.

Sprout

Berkecambah, merupakan kondisi benih sudah pecah dan terlihat sedikit bagian berwarna putih yang keluar dari biji/benih.

HSS & HST

Jika HSS merupakan kepanjangan dari hari setelah semai yang artinya usia (dalam hari ) tanaman yang dihitung sejak benih disemai. Maka usia tanaman (dalam hari) yang dihitung sejak benih ditanam dikenal dengan HST (Hari Setelah Tanam)

Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar. Beberapa unsur hara makro yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik pada artikel berikut. Sedangkan, unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah relatif sedikit disebut unsur hara mikro. Kebutuhan unsur hara mirko pada hidroponik dapat dibaca disini.

Nutrisi AB Mix

Nutrisi AB Mix, larutan kimia yang tidak berbahaya (food grade) dan bersifat water soluble. Artinya zat kimia yang digunakan akan larut secara sempurna (100%) dan terkonvensi menjadi ion yang akan langsung diserap oleh akar tanaman.

TDS / EC Meter

TDS meter, suatu alat yang digunakan untuk mengukur partikel yang ada pada larutan air. Dalam hidroponik, alat ini digunakan untuk mengukur kadar nutrisi dalam air.

PH Meter & PH Up/ Down KIT

PH meter, jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman atau kebasaan suatu cairan. Salah satu faktor optimal tidaknya pertumbuhan tanaman hidroponik terletak pada, pH, simak artikelnya disini. Untuk menaikkan maupun menurunkan kadar pH dalam air dapat menggunakan larutan berkonsentrasi tinggi yang dikenal dengan pH up / down kit.

Parts Per Milion (PPM)

Parts Per Milion, merupakan satuan untuk menggambarkan nutrisi yang terlarut pada air di sistem hidroponik.

Organisme Penganggu Tanaman (OPT)

Organisme Penganggu Tanaman dibagi menjadi tiga, yaitu hama, gulma, dan penyakit. Tanaman hidroponik banyak menerima gangguan yang dilakukan oleh hama dan penyakit, sedangkan penganggu dari golongan gulma tidak begitu signifikan secara kuantitas.

Hama Penganggu Tanaman (HPT)

Serangan hama penganggu tanaman sering terjadi saat tanaman sudah mulai tumbuh daun, batang, atau ranting. Ciri-cirinya yaitu daun dan buah berlubang lalu membusuk atau mati. Beberapa jenis HPT pada tanaman hidroponik adalah ulat, thrips, tungau, kutu, semut, dan lain-lain.

Etiolasi

Etiolasi ialah pertumbuhan tanaman yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat.