merawat tanaman hidroponik

7 Cara Praktis Merawat Tanaman Hidroponik

Sumber : sisternet.co.id

Hidroponik merupakan solusi berkebun bagi teman berkebun yang memiliki lahan sempit. Teknik pertanian hidroponik merupakan salah satu bukti bahwa kemajuan teknologi dan pengetahuan juga sangat berperan dalam sektor pertanian. Selain itu, secara manfaat dan kemudahan ternyata menanam secara hidroponik jauh lebih mudah dan bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas. Meskipun begitu, memang perawatan dan pemeliharaan tanaman hidroponik terbilang lebih intensif. Namun, tergolong tidak ribet dan malah terkesan lebih praktis. Ingin tahu bagaimana cara merawatnya ? Yuk simak artikel 7 cara praktis merawat tanaman hidroponik berikut ini

1. Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan

Faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik adalah ketersediaan air, karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi pertumbuhan tanaman. Maka teman berkebun sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman. Jika ingin mendaptakan tanaman yang tumbuh optimal maka teman berkebun harus selalu rutin melakukan pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :

  • Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
  • Untuk menjaga kebersihannya, direkomendasikan untuk menggantinya minimal 4 hari sekali.
  • Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.

Note : pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali. Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.

2. Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi

Hal penting lainnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Baca https://farmee.id/manajemen-ph-hidroponik/. Dalam hal ini, ada beberapa cara yang dapat teman berkebun lakukan yakni :

  • Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
  • Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
  • Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
  • Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
  • Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
  • Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.

3. Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi

Kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi juga harus terjaga baik pada sistem berkebun hidroponik. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi bersih maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi. Baca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/. Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut sehingga teman berkebun harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.

  • Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
  • Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan mencucinya menggunakan air bersih dan air mengalir.
  • Selanjutnya rendam wadah dalam air bersih atau alkohol.
  • Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
  • Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
  • Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.

4. Jaga Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik, karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggan tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. Lakukan hal berikut untuk menjaga sanitasi lingkungan tanaman hidroponik :

  • Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam.
  • Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
  • Buah sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
  • Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahari terhalang dan membuat lingkungan lembab.
  • Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.

5. Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala

Memperhatikan kondisi tanaman menjadi hal yang sangat penting dalam berkebun hidroponik. Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka teman berkebun akan bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Apabila tanaman terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi, maka tanaman akan menunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini teman berkebun harus peka yang mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian. Baca https://farmee.id/penyakit-pada-tanaman-hidroponik-dan-cara-mengatasinya/.

6. Cek Kondisi Media Tanam

Kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hidroponik. Karena itu, selalu cek kondisi media tanam. Jika memang sudah tidak layak maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru. Tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan, karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.

7. Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat

Intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman bahkan tanaman dapat mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika teman berkebun tidak segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

diana-oborska-eS07Cany2g4-unsplash

PSBB Ala Hidroponik

Apa itu PSBB Ala Hidroponik ?

PSBB disini berbeda dengan kepanjangan PSBB pada umumnya. PSBB disini memiliki arti Panen Sayur Besar – Besaran ala Hidroponik. Masih belum banyak yang mengetahui bahwa ternyata dengan sistem hidroponik-pun dapat diproduksi dalam skala besar dan tentunya menguntungkan. Simak artikel berikut untuk mengetahui tips dan trik PSBB dengan Hidroponik.

Berbisnis Sayuran Hidroponik

Keuntungan yang diperoleh bercocok tanam dengan metode hidroponik adalah dengan luas lahan yang minimalis kita dapat menghasilkan hasil panen melimpah serta ramah lingkungan bahkan dapat berorientasi pada hasil tanaman organik. Untuk anda yang ingin memulai bisnis dengan hidroponik, ada beberapa tips yang harus diperhatikan.

Ada banyak variasi tanaman hidroponik, namun untuk orientasi bisnis disarankan untuk memilih jenis tanaman yang paling menguntungkan dan mendatangkan laba yang lebih besar. Faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tanaman adalah umur tanaman dan perawatan. Semakin cepat dipanen dan semakin mudah perawatan akan lebih meneguntungkan. Walupun beberapa tanaman dengan kategori ini memiliki harga yang tidak terlalu tinggi, namun sebagian besar masyarakat membutuhkan sehingga dengan modal yang tidak terlalu besar dapat menghasilkan keuntungan.

Tidak semua jenis tanaman hidroponik harus dijual ketika sudah dipanen. Beberapa tanaman justru memiliki harga tinggi ketika sebelum matang sudah dijual dalam bentuk instalasi satuan. Tanaman yang dijual dengan konsep seperti ini dapat dijadikan hiasan di rumah, bagi mereka yang masih enggan untuk memulai hidroponik dari nol. Contoh tanaman yang dapat dijual dengan konsep ini adalah buah sayur, seperti cabe, tomat, paprika, dan lain-lain. Beberapa benih sayuran tersedia di Farmee.id.

Sayuran Hidroponik

Berikut beberapa contoh jenis sayuran hidroponik yang memiliki umur yang pendek dan perawatan yang tergolong mudah sehingga menguntungkan untuk diperdagankan.

Selada

Sayuran yang sering dijadikan lalapan ini merupakan salah satu tanaman yang plaing subur ketika dibudidayakan dengan metode hidroponik. Keuntungan menanam selada dengan metode hidroponik adalah perawatan yang tidak sulit, dan memiliki peluang keberhasilannya yang cukup tinggi. pH untuk selada sendiri berkisar di 6,0 – 7,0, dengan ppm 560 -840. Tips memananam hingga memanen selada secara lengkap dapat dilihat pada artikel berikut.

Kangkung

Kangkung merupakan tanaman yang cocok ditanam di lingkungan tropis seperti di Indonesia. Sayuran ini merupakan salah satu sayuran favorit keluarga di Indonesia karena mudah ditemukan, mudah diolah, dan memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi. Salah satu teknik penyemaian benih kangkong adalah dengan merendam benih kangkung selama 3-6 jam dalam air hangat, kemudian dipindahkan ke tisu basah sampai kecambah mulai tumbuh dan siap ditanam di media hidroponik. pH untuk kangkong sendiri berkisar pada 5,5 – 6,5 dengan ppm 1050 – 1400.   Untuk tips menaanam hinga memanen kangkong lainnya dapat dilihat pada artikel berikut.

Bayam

Kandungan nutrisi pada bayam baik untuk anti peradangan, membantu mencegah obesitas, serta menyehatkan mata dan tulang. Lama penanaman bayam dengan metode hidroponik sekitar 30-35 hari hingga siap dipanen. Bayam memiliki ppm 1260 – 1610 dengan pH 6,0 -7,0.

Sawi

Sawi yang ditanam dengan metode hidroponik dapat dipanen lebih cepat dari waktu seharusnya, Kandungan dalam sawi bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker, menyehatkan tulang, serta ampuh mencegah penyakit diabetes. Sayuran ini dapat tumbuh optimal dengan pH 5,5 – 6,5 dan ppm 1050-1400.