kendala hidroponik-min

Kendala Hidroponik: Alasan Kenapa Pertanian Tidak Mudah Terdisrupsi

Berbagai kendala hidroponik menjadi alasan kenapa pertanian tidak mudah terdisrupsi dalam waktu singkat. Setidaknya hal tersebut sering kami dengar dari customer, meskipun “mudahnya”  solusi bertani dengan seperangkat nutrisi di dalam air ini. Di sisi lain, kita tetap perlu memperhatikan ‘syarat dan kondisi’ bercocok tanam hidroponik. Dalam kasus ini seperti dari sisi ekonomis, fisiologis tanaman maupun pemanfaatannya secara sosial.

Sebelumnya pernyataan Gericke saat menerbitkan karya pertama kali pun rasanya masih relevan dengan hidroponik saat ini, bahwa hidroponik masih butuh banyak pengembangan, setidaknya di Indonesia. Poin penting Gericke yang perlu kita garis bawahi adalah jangan mudah percaya pada fakta yang dilebih-lebihkan tentang hidroponik.

Kendala Menerapkan Hidroponik

Banyak orang yang tertarik menerapkan hidroponik disesatkan dengan minimnya pencarian informasi. Sehingga tidak dibekali pengetahuan yang cukup tentang batasan dan tantangan yang akan dihadapi dalam menerapkan hidroponik. Sehingga, proyek hidroponik mereka dalam sekejap gagal.

Masalah Utama Hidroponik

Pertanian dengan sedikit tanah seperti hidroponik bukan berarti sedikit tantangan. Kita bisa membaginya ke dalam tiga masalah utama, antara lain cahaya, air dan nutrisi.

Paparan cahaya sangat menentukan pertumbuhan tanaman. Beberapa industri pertanian dengan teknologi mutakhir sudah bisa menghasilkan produknya di ruang tertutup dengan rekayasa cahaya Ultra Violet (UV). Namun, tentu saja alatnya mahal untuk pemula hidroponik. Maka dari itu, untuk mengatasi isu ruang dan modal, sangat penting menentukan lokasi kebun agar mendapat sinar matahari yang melimpah.

Pengendalian tingkat keasaman air dan kepekatan nutrisi juga faktor penting pertumbuhan tanaman yang optimal. Dengan kata lain, konsekuensi bertani hidroponik adalah menjaga pertumbuhan tanaman agar selalu terukur, seminimalnya dengan pemecahan pada tiga masalah di atas.

Solusi Cara Berkebun Hidroponik

Merefleksikan pada tujuan dan kegagalan yang pernah terjadi di masa lalu, maka apabila kita gagal pada percobaan hidroponik yang pertama atau kedua, mungkin masalah utamanya belum terpecahkan. Di era teknologi seperti sekarang, informasi tentang cara berkebun hidroponik melimpah.

Seperti contoh di web Farmee.id ini, kamu bisa menemukan cara penyemaian benih maupun bagaimana menggunakan TDS Meter. Namun pastikan kita mempelajari pada bagian paling dasar, dan jangan pernah berhenti mencoba serta berinovasi. Apabila kamu ingin berdiskusi maupun pendampingan tentang hidroponik, kami siap membantu.

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di sini atau DM di Instagram

hidroponik

Permasalahan Hidroponik di Indonesia

Sumber : hidroponikpedia.com

Berkebun dengan sistem hidroponik memang tampaknya memberi hasil panen yang bagus, segar serta terjaga sterilisasi dari tanaman hidroponik. Namun hal itu didukung dengan perawatan yang optimal juga. Dalam proses budidayanya, tak jarang para pelaku hidroponik mendapatkan kendala atau permasalahan pada sistem budidaya hidroponik miliknya. Nah, disini parmin akan ringkas beberapa permasalahan Hidroponik di Indonesia yang kurang lebih sama dengan wilayah lainnya.

Listrik 24 Jam

Tanaman memerlukan waktu istirahat biasanya selama 7-8 jam dalam satu hari. Selama tanaman beristirahat, tanaman tidak akan menyerap unsur hara yang ada di sekelilingnya. Namun demikian, tingkat kelembapan harus tetap terjaga dengan baik agar akar tanaman tidak mengalami kekeringan dan menyebabkan tanaman menjadi layu atau bahkan akan mati. Untuk menjaga hal itu tidak terjadi, teman berkebun harus menjalankan aliran pompa secara terus menerus di malam hari. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut berasal dari aliran pompa tersebut.

Jiika listrik mati maka pompa listrik pun akan ikut mati dan pemberian nutrisi pada tanaman akan terhenti. Untuk mengatasi hal tersebut, teman berkebun dapat menggunakan genset khusus untuk pengaliran dari pompa agar nutrisi tetap bisa diberikan pada tanaman.

Cara lain yang teman berkebun dapat lakukan yaitu dengan menggunakan rockwool. Air yang tersisa pada rockwool mampu bertahan selama 2-3 jam lamanya pada saat listik mati.

Daun yang Rusak

Hujan dengan intensitas yang sering akan membuat tingkat kelembaban juga ikut meningkat. Akibatnya terdapat kendala pada tanaman hidroponik yakni rentan muncul cendawan. Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat menutup daun ataupun membuat naungan plastik pada tanaman.

Konsenstrasi Larutan

Selain rentan menumbuhkan cendawan, hujan juga dapat mengubah konsentrasi yang terdapat pada larutan nutrisi. Air hujan memiliki kandungan asam, sehingga apabila masuk ke dalam tangki maka teman berkebun harus membuang seluruh larutan yang ada di sana, lalu membuat kembali larutan baru. Karena jika tidak, tanaman hidroponik akan kekurangan nutrisi sehingga tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat memasang kran penutup, pada aliran hujan yang masuk ke saluran pembuangan. Saat hujan turun, kran ini dibuka sehingga air hujan terbuang keluar, sedangkan pipa yang mengalirkan larutan nutrisi ke bak tangki ditutup.

Debit Air

Budidaya tanaman secara hidroponik membutuhkan perhatian terhadap debit air yang tepat. Debit air yang dibutuhkan untuk tanaman hidroponik adalah sekitar 1-2 liter setiap menitnya. Teman berkebun dapat menggunakan pompa dengan kekuatan sekitar 500 watt atau ¾ HP yang sesuai dengan ukuran area tanaman yang luasnya mencapai 270 m2.

Lumut yang Muncul di Selang Plastik

Sering kali para pelaku hidroponik menemukan lumut muncul pada selang plastik, hal ini tentu menjadi kendala bagi pertumbuhan tanaman. Cara paling mudah yang teman berkebun dapat lakukan untuk membersihkan lumut di dalam selang plastik adalah dengan merendam selang menggunakan air panas. Setelah itu tambahkan juga 1 sdm pemutih per galon sebagai pembersih.

Kemudian teman berkebun dapat menjalankannya kembali seperti biasa, jika perendaman sudah selesai dilakukan dengan sistem NFT. Cara ini dilakukan untuk mengusir lumut yang berada di dalam selang yang cukup sulit untuk dibersihkan.

Alternatif cara lainnya, teman berkebun dapat merendam selang dengan cairan pemutih, setelah itu bilas seluruh bagiannya, keringkan, dan simpan kembali untuk pemakaian selanjutnya. Baca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/

Demikian permasalahan hidroponik yang kerap terjadi di Indonesia, namun teman berkebun tidak perlu khawatir karena farmee akan membantu kamu dalam merawat tanaman hidroponik kamu. Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin segera menanam ? Pemesanan dapat dilakukan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.