merawat tanaman hidroponik

7 Cara Praktis Merawat Tanaman Hidroponik

Sumber : sisternet.co.id

Hidroponik merupakan solusi berkebun bagi teman berkebun yang memiliki lahan sempit. Teknik pertanian hidroponik merupakan salah satu bukti bahwa kemajuan teknologi dan pengetahuan juga sangat berperan dalam sektor pertanian. Selain itu, secara manfaat dan kemudahan ternyata menanam secara hidroponik jauh lebih mudah dan bisa menghasilkan tanaman yang berkualitas. Meskipun begitu, memang perawatan dan pemeliharaan tanaman hidroponik terbilang lebih intensif. Namun, tergolong tidak ribet dan malah terkesan lebih praktis. Ingin tahu bagaimana cara merawatnya ? Yuk simak artikel 7 cara praktis merawat tanaman hidroponik berikut ini

1. Cek Kondisi Air dan Bak Penampungan

Faktor penting dalam budidaya tanaman hidroponik adalah ketersediaan air, karena pada prinsipnya media tanam yang digunakan tidak mampu menyediakan air secara alami bagi pertumbuhan tanaman. Maka teman berkebun sebagai pembudidaya yang wajib menyediakan air sebagai unsur utama yang penting bagi tanaman. Jika ingin mendaptakan tanaman yang tumbuh optimal maka teman berkebun harus selalu rutin melakukan pengecekan kondisi air di bak penampungan dengan cara sebagai berikut :

  • Pertama, pastikan selalu bahwa air yang tersedia dalam kondisi bersih.
  • Untuk menjaga kebersihannya, direkomendasikan untuk menggantinya minimal 4 hari sekali.
  • Selain itu, untuk wadah penampungan sebaiknya menggunakan wadah bening atau transparan, sehingga lebih mudah mengamati kondisi dan ketersediaan air.

Note : pada sistem hidroponik fertigasi sebaiknya tidak membiarkan air selama berhari-hari dan rutin menganti air setiap 1-2 hari sekali. Jangan isi bak penampungan secara penuh, idealnya isikan 1/2 atau 3/4 bagian saja agar saat di kuras tidak terlalu banyak yang terbuang.

2. Cek Selalu Kondisi Larutan Nutrisi

Hal penting lainnya dalam merawat tanaman hidroponik adalah ketersediaan larutan nutrisi. Selain tidak dapat menyediakan air, media yang digunakan juga tidak mampu menyediakan unsur hara yang di butuhkan oleh tanaman. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk selalu mengontrol dan mengecek kondisi dan ketersediaan larutan nutrisi. Baca https://farmee.id/manajemen-ph-hidroponik/. Dalam hal ini, ada beberapa cara yang dapat teman berkebun lakukan yakni :

  • Cek ketersediaan larutan nutrisi setiap harinya.
  • Setiap tiga hari sekali ganti larutan nutrisi dengan yang baru.
  • Periksa apakah ada saluran pada larutan nutrisi yang macet atau tersumbat.
  • Pemberian dosis larutan nutrisi diberikan secara bertahap.
  • Gunakan air yang bersih untuk mencapur dengan larutan nutrisi.
  • Pastikan nutrisi yang digunakan tidak dalam masa kadaluwarsa.

3. Bersihkan Wadah Media Tanam dan Larutan Nutrisi

Kebersihan wadah media tanam dan larutan nutrisi juga harus terjaga baik pada sistem berkebun hidroponik. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika wadah dalam kondisi bersih maka resiko serangan hama dan penyakit tidak akan terjadi. Baca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/. Wadah media yang transparan akan sangat rentan untuk di tumbuhi lumut sehingga teman berkebun harus melakukan pembersihan wadah dengan cara sebagai berikut.

  • Pertama, keluarkan sisa larutan nutrisi yang ada.
  • Kemudian bersihkan bagian yang mulai di tumbuhi lumut dengan mencucinya menggunakan air bersih dan air mengalir.
  • Selanjutnya rendam wadah dalam air bersih atau alkohol.
  • Kemudian isi kembali dengan larutan nutrisi.
  • Lakukan hal ini secara rutin setiap 1-2 minggu sekali.
  • Jangan sampai menunggu lumut memenuhi wadah karena akan berpengaruh bagi pertumbuhan tanaman.

4. Jaga Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman hidroponik, karena lingkungan yang bersih akan mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Pada lingkungan yang bersih, hama penyakit akan enggan tumbuh dan berkembang. Sebaliknya pada lingkungan yang kotor dan lembab maka peluang tanaman terserang hama dan penyakit akan lebih tinggi. Lakukan hal berikut untuk menjaga sanitasi lingkungan tanaman hidroponik :

  • Bersihkan rumput-rumput liar yang ada di sekitar tempat tanam.
  • Jangan biarkan sampah memenuhi lokasi tanam.
  • Buah sampah dari pemangkasan bagian tanaman dan jauhkan dari tanaman yang sehat.
  • Cek selalu intensitas cahaya yang masuk, jangan sampai cahaya matahari terhalang dan membuat lingkungan lembab.
  • Setiap satu bulan sekali usahakan untuk melakukan penyemprotan menggunakan pestisida (insektisida dan fungisida) di sekitar lingkungan tumbuh.

5. Cek Kondisi Tanaman Secara Berkala

Memperhatikan kondisi tanaman menjadi hal yang sangat penting dalam berkebun hidroponik. Dengan melakukan pengecekan secara intensif maka teman berkebun akan bisa mengetahui apa yang terjadi pada tanaman. Apabila tanaman terserang hama atau penyakit atau bahkan kekurangan larutan nutrisi, maka tanaman akan menunjukkan gejala, tentunya dalam hal ini teman berkebun harus peka yang mengetahui langkah selanjutnya untuk menghindarkan tanaman dari kematian. Baca https://farmee.id/penyakit-pada-tanaman-hidroponik-dan-cara-mengatasinya/.

6. Cek Kondisi Media Tanam

Kondisi media tanam juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan tanaman hidroponik. Karena itu, selalu cek kondisi media tanam. Jika memang sudah tidak layak maka jangan sayang-sayang untuk mengganti media tanam yang baru. Tidak disarankan menggunakan media tanam bekas yang telah digunakan, karena dikhawatirkan media lama yang digunakan kembali tanpa proses sterilisasi dapat membawa inang hama dan penyakit yang akan berbahaya bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri.

7. Buang dan Jauhkan Tanaman yang Sakit dari Tanaman yang Sehat

Intensitas serangan hama dan penyakit dapat menimbulkan keadaan kritis pada tanaman bahkan tanaman dapat mati karenanya. Oleh karena itu, jika menemukan tanaman yang terkena serangan hama atau penyakit segera cabut, buang dan jauhkan dari tanaman yang sehat. Cara terbaik adalah dengan membakarnya. Dikhawatirkan jika teman berkebun tidak segera mengambil langkah ini maka akan bisa menular kepada tanaman yang sehat.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

hidroponik

Jenis Tanaman Hidroponik Yang Paling Cepat Panen

Sumber : majalahbali.com

Belakangan ini hidroponik sudah cukup populer dan tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat terutaman dalam perkotaan. Pasalnya sistem ini dicanangkan menjadi cara bercocok tanam yang revolusioner dan menjadi sistem pertanian masa depan. Tertarik untuk mengetahui hidroponik lebih dalam ? Yuk simak artikel berikut ini dan berikut jenis sayuran tanam hidroponik yang paling cepat tumbuh.

Mengapa Harus Hidroponik ?

Hidroponik sudah menjadi pilihan yang tepat untuk berkebun sayur-sayuran dan tanaman lainnya yang dapat dibudidayakan secara hidroponik. Sistem hidroponik memiliki beberapa keunggulan diantaranya hemat tempat (tidak perlu lahan yang luas, di pekarangan rumah saja teman berkebun sudah bisa memanen sayuran yang banyak), tenaga yang dikeluarkan sedikit (teman berkebun tidak perlu menyiraminya setiap hari karena tanaman sudah dialiri air), pertumbuhan tanaman lebih cepat dan hasil panen cenderung lebih banyak, tanaman bebas pestisida, meski begitu ada saja sistem hidroponik yang memerlukan modal yang besar dan ketelitian yang tinggi. Baca https://farmee.id/ragam-jenis-sistem-hidroponik/

Jenis Tanaman Hidroponik Cepat Panen

1. Pakcoy

Sayuran pakcoy belakangan ini sangat populer karena tekstur nya yang lembut dan rasanyanya nikmat disajika. Pakcoy sangat cocok untuk dijadikan masakan tumisan. Dalam budidaya pakcoy hidroponik pastikan agar tanaman mendapat aliran air dan nutrisi yang cukup. Sekitar 20 hari setelah ditanam, sayuran pakcoy sudah bisa dipanen. Baca https://farmee.id/budidaya-pakcoy-hidroponik/

2. Kangkung

Sayuran kankung merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik dang sangat mudah tumbuh. Kankung bisa tumbuh di media tanah maupun air, kangkung juga sangat cocok untuk ditanam dengan sistem hidroponik. Pertumbuhannya relatif cepat karena kangkung sudah bisa dipanen dalam 4-6 minggu. Kualitas tanaman hidroponik kangkung juga akan lebih bagus dibandingkan kangkung biasa. Baca https://farmee.id/panen-kangkung-dalam-3-minggu/

3. Seledri

Sayuran seledri cocok hidup dalam media air, sehingga menanam saledri bisa dengan sistem hidroponik seperti rakit apung. Seledri sudah bisa dipanen dalam waktu 4-6 minggu. Pemanenan bisa diulang setiap 5-6 hari sekali dengan cara mencabut seledri dari wadah yang digunakan, lalu pisahkan anakan seledri untuk ditanam kembali. Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-seledri-hidroponik/

4. Tomat

Tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanam tomat. Dengan pot dan paralon, teman berkebun sudah bisa merawat tanaman hidroponik tomat. Rasa dan kandungan nutrisinya juga tetap terjaga. Setelah biji tomat disemai dan ditanam, teman berkebun membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk bisa memanennya. Baca https://farmee.id/cara-menanam-tomat-metode-hidroponik/

5. Cabai

Dalam proses budidaya tanaman cabai hidroponik, sebelum ditanam biji cabai harus disemai terlebih dahulu. Setelah memiliki daun sejati, kemudian pindahkan pada media tanam yang biasanya menggunakan arang sekam. Jangan lupa alirkan air secara berkala supaya akarnya mendapat nutrisi. Cabai bisa dipanen kalau sudah memasuki umur 80-90 hari dan waktu terbaik untuk memanennya adalah pagi dan sore. Baca https://farmee.id/panen-cabai-hidroponik/

Masih ada beberapa jenis tanaman hidroponik yang teman berkebun dan tanam. Untuk mengetahui masa panen dari tanaman-tanaman tersebut, baca panen https://farmee.id/umur-tanaman-hidroponik-siap-panen/ dan baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/ untuk mengetahui kebutuhan nutrisi masing-masing jenis tanaman.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

Tanaman hidroponik bernilai ekonomi tinggi

TANAMAN HIDROPONIK BERNILAI EKONOMI TINGGI

Sumber : swastikaadvertising.com

Berkebun hidroponik dapat dilakukan terhadap berbagai jenis tanaman. Tidak hanya sekedar menyalurkan hobi, berkebun secara hidroponik juga dapat meningkatkan ekonomi baik keluarga maupun perusahaan. Beberapa tanaman hidroponik bernilai ekonomi tinggi yang bisa teman berkebun budidayakan, diantaranya :

1. Paprika

Paprika sendiri merupakan jenis tanaman hidroponik yang menguntungkan untuk dibudidayakan. Untuk pembudidayaannya, paprika termasuk tanaman yang sulit dikembangkan secara konvensioal di tanah, tidak seperti jenis cabai lain semisal cabai rawit, cabai merah, dan cabai keriting. Namun sekarang, kendala tersebut sudah bisa diatasi dengan membudidaya paprika secara hidroponik.

Pembudidayaan paprika dengan konsep hidroponik dapat memberi hasil pertanian 2,5 kg buah per tanaman apabila diberikan perawatan intensif. Pendapatan tersebut lebih banyak daripada menanam paprika di tanah yang hanya menghasilkan 1 kg buah per tanaman. Yang perlu diingat, agar bisa memperoleh hasil maksimal, maka dalam menjalankan sistem hidroponik untuk pembudidayaan paprika, teman berkebun harus memperhatikan konsentrasi nutrisi hidroponik yang diperoleh oleh paprika.

Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-paprika-hidroponik/

2. Tomat

Buah tomat juga bisa dibudidayakan secara hidroponik dan menjadi tanaman hidroponik bernilai ekonomi tinggi. Untuk bercocok tanam tomat secara hidroponik, langkah pertama yang teman berkebun perlu perhatikan adalah pemilihan bibit tomat yang baik. Bibit tomat bisa dibeli di farmee, belilah bibit unggul agar hasil panen lebih memuaskan. Proses berikutnya, teman berkebun perlu melakukan penyemaian benih tomat yang sudah dibeli tadi. Gunakan media tanam semisal serbuk sabut kelapa dan berikan perawatan rutin hingga berumur hampir satu bulan dan siap ditanam.

Baca https://farmee.id/cara-menanam-tomat-metode-hidroponik/

3. Timun Jepang

Tanaman timun Jepang agak sulit ditemukan, biasanya ada di kota-kota besar. Namun dengan adanya hidroponik kita dapat menanam dan panen timun Jepang setiap hari. Pembudidayaan timun Jepang dimulai dengan mempersiapkan media tanam, wadah tanam, pemeilihan benih, penyemaian benih, penanaman hasil semai, dan pemeliharaan teratur dengan larutan nutrisi hidroponik. Perawatan yang baik, benar, dan rutin akan memberikan hasil panen yang memuaskan. 

4. Terong Jepang

Selain timun Jepang, ada juga terong Jepang yang termasuk ke dalam jenis tanaman hidroponik sederhana dengan nilai ekonomi tinggi untuk dibudidayakan. Sayuran yang sudah populer di Jepang sebagai tempura dan campuran salad ini juga sudah mulai dikenal masyarakat Indonesia. Selain dijadikan makanan yang menyehatkan, terong jepang atau Hitokuchi nasubi juga kerap digunakan untuk alat pengobatan alami. Kandungan serat di dalam kulit terong misalnya, telah lama diketahui mengandung zat yang dapat mencegah kanker usus.

5. Selada

Sayuran selada tentu sudah bukan rahasia umum lagi untuk dapat dibudidayakan secara hidroponik. Hidroponik tumbuhan sayur bernama selada, memiliki peluang besar untuk memajukan ekonomi keluarga. Selada yang digolongkan ke dalam tanaman hidroponik bernilai ekonomi tinggi ini tercatat telah ditanam pada lebih dari 300.000 hektar lahan dan menghasilkan 3 juta ton selada per tahunnya.

Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-selada-hidroponik/

6. Seledri

Berkebun seledri hidroponik juga dapat dilakukan dengan mudah. Seledri termasuk tanaman yang bisa dibudidayakan dengan hidroponik sistem sumbu atau wick system dengan media air. Selain dengan sistem sumbu, seledri juga bisa ditanam dengan beberapa sistem hidroponik lain, seperti rakit apung atau water culture. Setiap sistem mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilih media sesuai keinginan dan kemampuan teman-teman berkebun mengolahnya yah.

Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-seledri-hidroponik/

7. Melon

Tanaman bernilai ekonomis tinggi lainnya yang dapat dibudidayakan secara hidroponik yakni melon. Proses hidroponik melon dimulai dengan langkah pemilihan bibit unggul, pembibitan, penyemaian, penanaman, pemberian larutan nutrisi, dan pemeliharaan hingga buah melon sudah siap dipanen. Hal yang perlu perhatikan untuk menanam melon hidroponik adalah lahan yang digunakan. Pastikan teman berkebun mempunyai pekarangan rumah yang cukup luas untuk membudidayakan melon secara hidroponik.

8. Semangka

Tentu kita semua tahu bahwa buah semangka merupakan salah satu tanaman bernilai ekonomis tinggi. Semangka dapat dibudidayakan secara hidroponik dan akan memperoleh panen yang maksimal apabila rutin cek nutrisi. Langkah-langkah yang perlu teman berkebun perhatikan dan lewati dalam membudidaya tanaman semangka secara hidroponik adalah pemilihan bibit, kemudian dilanjut dengan mempersiapkan alat dan bahan untuk membuat sistem hidroponik, lalu menyemaikan tanaman, penanaman tanaman, pemeliharaan tanaman, dan proses panen tanaman semangka saat usia 2 – 3 bulan setelah masa tanam.

9. Anggur

Tanaman perdu ini biasa hidup di daerah dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Anggur bisa ditanam dengan sistem bercocok tanam hidroponik menggunakan media tanam selain tanah. Teman berkebun bisa dengan mudah melakukan budidaya anggur di tabulampot. Namun sebelumnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar anggur bisa tumbuh dengan optimal. Beberapa syarat tumbuh anggur antara lain daerah yang kering (25 – 31 derajat celcius) serta kelembaban udara 40 – 60 persen, ditambah dengan intensitas matahari penuh sepanjang hari. Dalam pembudidayaan anggur, fase panen akan terjadi setelah 90 – 100 hari sejak terjadi pembungaan. Tanda-tanda anggur siap panen adalah warnanya yang sudah merata dan butirannya mudah lepas.

Baca https://farmee.id/antara-anggur-dan-barcelona/

10. Blueberry

Buah blueberry merupakan salah satu tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk dilestarikan. Blueberry memiliki karakteristik sebagai tanaman yang lebih mudah ditanam dengan sistem hidroponik. Untuk membudidayakan buah blueberry, teman berkebun bisa menggunakan media tanam seperti cocopeat. Wadah penyemai bisa menggunakan pot kecil atau potongan botol, dan bukan polybag dikarenakan polybag dapat melepaskan zat kimia tertentu yang memengaruhi proses tumbuh blueberry.

11. Strawberry

Penggunaan strawberry sangat beragam menjadikannya sebagai tanaman buah yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kabar baiknya, strawberry termasuk buah yang bisa ditanam secara hidroponik. Sudah banyak petani-petani Indonesia yang beralih dari sistem bercocok tanam konvesional ke sistem hidroponik dengan sistem tetes yang lebih mudah dan praktis perawatannya.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

4

Menanam Tanaman Termudah Untuk Hidroponik

 

Mengapa harus menanam tanaman termudah? Dengan menanam tanaman termudah maka peluang panen akan lebih besar. Bagi pemula panen pertama akan menambah semangat untuk periode menanam berikutnya. Jika pada panen pertama gagal tidak jarang semangat untuk menanam berikutnya akan meredup.

Beberapa tanaman yang akan direkomedasikan berikut dikatakan mudah dan berpeluang besar panen karena peluang sprout benih yang tinggi, penyemaian yang relatif mudah, penanganan yang mudah ketika terserang hama, dan dapat menjadi batu loncatan untuk menanam jenis sayur yang lain.

Selada

Selada merupakan sayuran yang cepat tumbuh dan mudah ditanam. Meskipun ditanam dengan media yang sederhana, hasil yang diperoleh bisa sangat berkualitas.  Bibit selada akan tumbuh setelah dua minggu penanaman. Cara memanen selada, dengan memetik daun terluarnya saja. Hal ini bertujuan agar daun pada bagian dalam tetap tumbuh dan dapat di panen berikutnya.

Pak Coy

Bok choy merupakan nama lain pak coy kaya akan vitamin dan mineral. Pak coy cocok ditanam di dataran rendah, keunggulan dari pak coy adalah tidak cepat busuk. Beberapa kandungan di dalam pak coy; vitamin A, vitamin K, glukosinolat, asam folat, vitamin E, dan serat.

Kale

Belakangan kale sangat popular terutama di kalangan pegiat makanan sehat. Kandungan gizi dan manfaatnya menjadikan kale masuk ke dalam golongan superfood. Nah ternyata kale dapat ditanam dengan metode hidroponik. Selain itu, kale masuk ke dalam kategori tanaman yang cepat tumbuh seperti selada.

Bayam

Bayam dapat tumbuh subur justru jika ditanam di media air. Saat proses pertumbuhan, bayam tidak membutuhkan banyak cahaya atau suhu yang panas. Menanam bayam dengan metode hidroponik hanya membutuhkan waktu 14 sampai 20 hari hingga masa panen.

Kangkung

Salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kangkong, Selain rasanya yang lezat, juga menyimpan banyak nutrisi yang bermanfaat untuk tubuh. Kangkung memiliki masa panen yang tergolong cepat yaitu 4 sampai 6 minggu sudah dapat dipanen

Sawi

Sawi dapat ditanam sepanjang tahun bahkan tahan terhadap terpaan hujan. Budidaya sawi dengan hidroponik lebih mudah dibandingkan cara konvensional. Sawi yang ditanam dengan metode hidroponik dapat dipanen lebih cepat dari waktu seharusnya.

Benih yang berkualitas merupakan kunci pembibitan dan pertumbuhan tanaman. Selain itu nutrisi serta terkontrol nya pH juga menjadi salah ssatu faktor tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Jika anda membutuhkan benih, nutrisi, maupun perlengkapan hidroponik lainnya Farmee.id menyiapkan perlengkapan hidroponik dan pendampingan hidroponik hingga panen. Silahkan hubungi kami di Farmee.id.

manfaat sinar matahari terhadap tanaman

TANAMAN TIDAK BOLEH TERKENA MATAHARI LANGSUNG

Sumber : urbanhidroponik.com

Memulai kegiatan berkebun secara hidroponik tentu teman berkebun harus mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Hal yang tidak kalah penting yakni pengetahuan seputar berkebun hidroponik untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal. Mungkin diantara teman berkebun pernah mendapat informasi bahwa tanaman tidak boleh terkena matahari langsung. Nah, apakah pernyataan ini benar adanya ? atau hanya sekedar mitos belaka ? Yuk, simak artikel berikut ini untuk menambah pertanyaan apakah benar tanaman tidak boleh terkena matahari langsung ?

Pengaruh sinar matahari terhadap tanaman

Tanaman tentu memerlukan sinar matahari untuk menjalani proses fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Pada proses fotosintesis tumbuhan akan menyerap karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Klorofil inilah yang akan memberi warna hijau pada tanaman.

Selain dalam pemenuhan proses fotosintesis, sinar matahari juga dibutuhkan tanaman pada masa proses penyemaian yaitu ketika tanaman sudah memperlihatkan tunas-tunas putih kehijauan. Saat itulah semaian diperkenalkan pada sinar matahari agar tanaman tumbuh ideal, batang kokoh dan terhindar dari masalah kutilang atau etiolasi.

Tanaman tidak boleh terkena matahari langsung ?”

Tanaman bukan tidak boleh terkena matahari langsung, namun intensitas sinar matahari yang diperlukan oleh tanaman harus diperhatikan. Masing-masing tanaman memiliki reaksi yang berbeda terhadap intensitas cahaya. Berdasarkan perbedaan reaksi itulah, tanaman dibedakan menjadi tanaman C3 (tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya rendah), tanaman C4 (tanaman yang hidup baik pada intensitas cahaya tinggi), serta tanaman CAM atau Crassulacean Acid Metabolism (tanaman yang hidup di daerah kering).

Pada tanaman hidroponik kebutuhan cahaya lebih disukai dari pagi hari sampai siang hari (tengah hari) untuk mencapai hasil yang maksimal. Perlu teman berkebun ketahui kelebihan cahaya / sinar matahari juga akan berdampak buruk. Ditambah lagi kita tinggal di negara tropis, terkadang pencahayaan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman malah berlebih dan dapat membahayakan pertumbuhan tanaman. Akibatnya tanaman menjadi kering dan kekurangan nutrisi, akibat pengairan yang juga ikut cepat mengering. Untuk mengatasi hal ini, Parmin sarankan teman berkebun dapat membangun kanopi transparan pada bagian-bagian yang terkena intesitas sinar matahari yang tinggi atau biasa disebut naungan.

Bagaimana dengan persemaian ?

Pada persemaian juga perlu diperhatikan intensitas cahaya yang diterima oleh benih. Jika benih sudah sprout (bertunas) sebaiknya mendapat sinar matahari penuh. Matahari masuk ke ruang persemaian dan mengenai bibit yang sudah sprout secara rata. Sebab kalau hanya kena sebagian, maka bibit akan tumbuh panjang sebelah (mengikuti arah matahari, sehingga bagian yang tidak terkena matahari akan lebih panjang). Lalu, banyak yang mengatakan bahwa dalam penyemaian sebaiknya tidak kena matahari langsung? Mengapa ? Karena transpirasinya tinggi. Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Jika airnya kurang, maka bibit akan cepat layu. Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat membuat persemaian sederhana menggunakan plastik bening sebagai naungannya.

Untuk membantu teman berkebun dalam budidaya hidroponik, Farmee hadir menyediakan beberapa pilihan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.