tds meter, ec meter, ph meter

Antara TDS Meter, EC Meter dan pH Meter

Sumber : tokopedia.com

Dalam berkebun hidroponik, kamu pasti akan diperkenalkan dengan berbagai aksesoris berhidroponik. Beberapa aksesoris hidroponik tersebut diantaranya TDS meter, pH meter, serta EC meter yang merupakan alat ukur untuk hidroponik. Masing-masing kegunaan alat tersebut memiliki peran penting untuk kesuksesan tanam hidroponik. Ingin tahu lebih detail ? Yuk simak artikel antara TDS Meter, EC Meter dan pH Meter berikut ini

1. TDS Meter

Total Disolved Solids atau yang biasa disingkat menjadi TDS, memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu Total Padatan Terlarut. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa TDS merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur total padatan ataupun partikel yang terlalut dalam air.

Selain digunakan untuk mengukur larutan nutrisi tanam hidroponik, alat ini juga biasa dipakai guna mengukur total partikel yang terlarut dalam air minum. Alat ini memiliki peran penting untuk kesuksesan tanam hidroponik. Karena ukuran nutrisi hidroponik bersifat mutlak dan penting.

Apabila tidak mengukur larutan, memungkinkan tanaman kekurangan atau kelebihan nutrisi, sehingga merusak pertumbuhan tanaman. TDS meter menggunakan satuan ppm atau part per million.

Kebutuhan nutrisi setiap tanaman berbeda-beda, hal tersebut dapat dilihat dari nilai ppm itu sendiri. Misalnya seperti tanaman anggrek yang membutuhkan nutrisi rendah dengan nilai sekitar 300-400 ppm. Adapun untuk sayuran buah (tomat dan cabai) bernilai sekitar 1.500-2000 ppm, Dan untuk jenis tanaman sayuran daun sekitar 900-1200 ppm.

Baca https://farmee.id/panduan-pemakaian-tds-meter/

2. EC Meter

Electrical Conductivity atau yang biasa disingkat EC merupakan alat untuk mengukur kepekatan pada larutan nutrisi tanam hidroponik. Pada dasarnya EC meter dan TDS meter merupakan alat yang mempunyai fungsi sama yaitu mengukur kepekatan pada larutan nutrisi hidroponik. Yang membedakan yaitu penggunaan unit pengukurannya.

Dimana TDS meter berfungsi untuk mengukur jumlah partikel atau konsentrasi terlarut, sedangkan alat EC meter berfungsi guna mengukur nilai konduktivitas. Dapat dikatakan bahwa EC meter adalah alat alternatif dari penggunaan TDS meter. Namun Anda cukup memilih salah satu dari keduanya.

Alat EC meter menggunakan satuan yaitu mmho/cm atau mS/cm. Namun ada beberapa yang mengatakan satuan EC menggunakan kata EC saja, contohnya 1 EC, 2 EC, dan seterusnya. Semakin tinggi nilai EC maka semakin pekat total larutan nutrisi atau daya hantar listrik tinggi, begitupun sebaliknya.

3. pH Meter

Alat yang satu ini berfungsi untuk mengukur derajat kebasaan atau keasamaan pada benda cair maupun benda padat. Di mana pH meter digunakan guna mengukur pH pada media tanam, bisa berupa tanah maupun non tanah serta pH pada larutan nutrisi hidroponik. Alat ini diaplikasikan setelah atau sebelum air ditambah nutrisi hidroponik.

Nilai pH berada diantara angka 1 sampai 14. Nilai 7 menunjukkan keadaan pH netral. Adapun nilai yang berada dibawah 7 menunjukkan keadaan pH asam, sedangkan nilai di atas angka 7 menunjukkan keadaan pH basa.

Penggunaan alat pH meter sangat penting untuk bercocok tanam baik secara konvensional maupun hidroponik. Setiap akar tanaman dapat menyerap unsur mineral dalam air dengan pH tertentu, biasanya di antara angka 5,5-7,0.

Angka PH juga menentukan apakah unsur mineral dapat larut dan dapat diserap akar tanaman, atau tidak. Karena hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Apabila larutan pH terlalu basa/ tinggi atau terlalu asam/ rendah, menyebabkan tanaman tidak normal (tumbuh kerdil)

Baca https://farmee.id/cara-menggunakan-ph-meter/

Itulah beberapa penggunaan TDS Meter, EC Meter dan pH Meter hidroponik. Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

photo-1586797166778-7cb76a618157

Peralatan Pendamping Hidroponik yang Wajib Dimiliki

Selain instalasi hidroponik, ada beberapa peralatan pendamping hidroponik yang wajib dimiliki untuk menunjang pertumbuhan tanaman hidroponik. Beberapa peralatan pendamping hidroponik juga disediakan di Farmee.id

pH Meter

pH meter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman larutan nutrisi. Alat ini digunakan agar larutan nutrisi memiliki keasaman yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Nilai pH menjadi kunci dari penyerapan nutrisi larutan hidroponik. Meskipun nutrisi yang diperikan berlimpah namun jika pH nya tidak tepat, maka tanaman tidak mampu menyerap nutrisi tersebut. Untuk anda yang membutuhkan pedoman penggunaan pH meter anda dapat melihatnya pada artikel ini.

TDS Meter

TDS atau PPM Meter bisa diartikan sebagai alat untuk mengukur jumlah padatan atau partikel.  Alat ini juga bisa digunakan untuk mengukur kepekatan nutrisi hidroponik yang terlarut dalam air. Atau konsentrasi nutrisi yang terlarut dalam air. Setiap tanaman memiliki nilai PPM yang berbeda, bagaimana jika tanaman memiliki nilai ppm yang tidak sesuai ? cara menyesuaikan nilai PPM dapat anda lihat pada artikel berikut. 

Gelas Ukur

Pertumbuhan tanaman hidroponik sangat bergantung dengan kehadiran nutrisi. Nutrisi yang diberikan harus seusai dengan takaran, tidak boleh kelebihan atau kekurangan. Agar kepekatan larutan nutrisi terjaga dan sesuai jumlahnya diperlukan alat pengukur. Gelas ukur berguna untuk mengukur volume larutan pupuk agar konsentrasi campuran tidak salah.

Pupuk dan Nutrisi

Nutrisi merupakan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Pilihan yang bisa digunakan sebagai nutrisi untuk tanaman hidroponik adalah AB-Mix. Nutrisi ini terbilang cukup murah jika dibandingkan dengan produk lainnya, terbuat dari bahan berkualitas dan mudah larut dalam air. Fungsi utama AB Mix sendiri, untuk memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. AB Mix mengandung unsur makro dan mikro yang lengkap dan dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Jika anda sedang mencari AB Mix, Farmee.id menyediakan yang dapat anda lihat di Farmee.id.

Media Tanam

Media tanam dalam hidroponik berfungsi untuk menopang dan mengalirkan nutrisi tanaman. Pada dasarnya terdapat dua jenis media tanam dalam sistem hidoponik; media tanam organik dan media tanam non-organik. Berikut beberapa media tanam yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik.

pH up dan pH down

Seperti yang diketahui setiap tanaman memiliki nila ideal pH yang berbeda, terkadang nilai pH tidak sesuai dengan yang diinginkan. Untuk menyesuaikan pH dapat menggunakan cairan pH up dan pH down. Kegunaan dari pH down adalah untuk menurunkan pH larutan nutrisi jika nilai ph terlalu tinggi, sedangkan pH up berguna untuk menaikkan pH larutan nutrisi.

Cairan Kalibrasi

Cairan kalibrasi berfungsi untuk mengecek alat ukur apakah dapat digunakan untuk mengukur sebuah larutan. Pada penggunaan pertama pH meter dan TDS meter harus dilakukan kalibrasi sehingga alat ukur dapat memberi ukuran dengan tangkat akurasi yang benar dan tepat. Pada umumnya larutan kalibrasi ph meter sudah di dalam paket dan untuk tds meter dijual terpisah. Cara kalibrasi pada alat ukur dapat dibaca pada artikel ini. 

alat ukur pH dan PPM Hidroponik

TABEL PH DAN PPM TANAMAN HIDROPONIK

Berkebun hidroponik merupakan salah satu bentuk urban farming yang saat ini banyak digemari khususnya masyarakat perkotaan. Untuk mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik diperlukan nutrisi untuk melengkapi unsur hara pada tanaman. Pemberian nutrisi hidroponik juga tidak boleh sembarangan karena akan berdampak pada tanaman. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/. Maka dari itu pengetahuan akan tabel pH dan PPM tanaman hidroponik penting untuk diketahui kalangan pecinta Hidroponik.

Sumber : shopee.co.id

Berikut panduan tabel pH dan ppm tanaman hidroponik yang dapat dijadikan teman – teman berkebun sebagai acuan berkebun hidroponik.

Tabel Sayuran Daun Hidroponik

Nama Sayuran DaunpHPPM
Artichoke6.5 – 7.5560 – 1260
Asparagus6.0 – 6.8980 – 1200
Bawang Pre6.5 – 7.0980 – 1260
Bayam6.0 – 7.01260 – 1610
Brokoli6.0 – 6.81960 – 2450
Brussel Kecambah6.51750 – 2100
Endive5.51400 – 1680
Kailan5.5 – 6.51050 – 1400
Kangkung5.5 – 6.51050 – 1400
Kubis6.5 – 7.01750 – 2100
Kubis Bunga6.5 – 7.01750 – 2100
Pakcoy7.01050 – 1400
Sawi Manis5.5 – 6.51050 – 1400
Sawi Pahit6.0 – 6.5840 – 1680
Seledri6.51260 – 1680
Selada6.0 – 7.0560 – 840
Silberbeet6.0 – 7.01260 – 1610

Tabel Sayuran Buah Hidroponik

Nama Sayuran BuahpHPPM
Cabe6.0 – 6.51260 – 1540
Kacang Polong6.0 – 7.0980 – 1260
Okra6.51400 – 1680
Tomat6.0 – 6.51400 – 3500
Terong6.01750 – 2450
Timun5.51190 – 1750
Timun Jepang6.01260 – 1680

Tabel Tanaman Buah Hidroponik

Nama Tanaman BuahpHPPM
Blueberry4.0 –  5.01260 – 1400
Kismis Hitam6.0980 – 1260
Kismis Merah6.01400 – 1680
Melon5.5 – 6.01400 – 1750
Markisa6.5840 – 1680
Nanas5.5 – 6.01400 – 1680
Pisang5.5 – 6.51260 – 1540
Pepaya6.5840 – 1680
Strawberry6.01260 – 1540
Semangka5.81260 – 1680

Tabel Tanaman Bunga Hidroponik

Nama Tanaman BungapHPPM
African Violet6.0 – 7.0840 – 1050
Anthurium5.0 – 6.01120 – 1400
Antirrhinim6.51120 – 1400
Aphelandra5.0 – 6.01260 – 1680
Aster6.0 – 6.51260 – 1680
Begonia6.5980 – 1260
Bromeliads5.0 -7.5560 – 840
Caladium6.0 – 7.51120 – 1400
Canna6.01260 – 1680
Carnation6.01260 – 2450
Chrysanthemu6.0 – 6.21400 – 1750
Cymbidiums5.5420 – 560
Dahlia6.0 – 7.01050 – 1400
Dieffenbachia5.01400 – 1680
Dracaena5.0 – 6.01400 – 1680
Ferns6.01120 – 1400
Ficus5.5 – 6.01120 – 1680
Freesia6.5700 – 1400
Impatiens5.5 – 6.51260 – 1400
Gerbera5.0 – 6.51400 – 1750
Gladiolus5.5 – 6.51400 – 1680
Monstera5.0 – 6.01400 – 1680
Palms6.0 – 7.51120 – 1400
Roses5.5 – 6.01050 – 1750
Stock6.0 – 7.01120 – 1400

Tabel Tanaman Umbi Hidroponik

Nama Tanaman UmbipHPPM
Bawang Merah6.0 – 6.7980 – 1260
Bawang Putih6.0980 – 1260
Kentang5.0 – 6.01400 – 1750
Lobak6.0 – 6.51260 – 1680
Talas5.0 – 5.51750 – 2100
Ubi6.0980 – 1260
Ubi Jalar5.5 – 6.01400 – 1750
Wortel6.31120 – 1400

Tabel Tanaman Herb Hidroponik

Nama Tanaman HerbpHPPM
Basil (Kemangi)5.5 – 6.5700 – 1200
Chicory5.5 – 6.01400 – 1600
Chives6.0 – 6.51260 – 1540
Fennel6.4 – 6.8700 – 980
Lavender6.4 – 6.8700 – 980
Lemon Balm5.5 – 6.5700 – 1120
Marjoram6.01120 – 1400
Mint5.5 – 6.01400 – 1680
Mustard Cress6.0 – 6.5840 – 1680
Parsley5.5 – 6.0560 – 1260
Rosemary5.5 – 6.0700 – 1120
Sage5.5 – 6. 5700 – 1120
Thyme5.5 – 7.0560 – 1120
Watercress6.5 – 6.8280 – 1260

Tingkat kepekatan suatu larutan nutrisi (ppm) pada beberapa tabel diatas bukan merupakan aturan baku, teman berkebun dapat memodifikasi atau bahkan bereksperimen sendiri sesuai kebutuhan tanaman. Teman berkebun perlu ketahui bahwa angka ppm pada tabel tersebut merupakan angka perkiraan, sehingga kepekatan nutrisi tanaman teman berkebun tidak harus sama persis dan terpaku dengan angka ppm pada tabel tersebut. Teman berkebun dapat sedikit menambah ataupun mengurangi angka ppm tersebut, akan tetapi tetap memperhatikan kesesuaian dengan kondisi dan kebutuhan tanaman kamu yah.

Untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi dan pH pada larutan, teman berkebun dapat menggunakan TDS meter untuk memberikan ukuran nilai nutrisi yang akurat. Bagaimana cara menggunakannya ? Teman berkebun dapat membaca pada https://farmee.id/panduan-pemakaian-tds-meter/

Farmee akan membantu teman berkebun dalam berkebun secara hidroponik, karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

free-to-use-sounds-KrrlkZDgbm0-unsplash

Unsur Hara Mikro dalam Hidroponik

Nutrisi yang dibutuhkan oleh hidroponik terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Pada postingan sebelumnya telah membahas unsur hara makro, nah kali ini akan dibahas apa saja unsur hara mikro dalam hidoponik.

Apa itu Unsur Hara Mikro ?

Unsur hara mikro sendiri adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit. Berikut macam-macam nama unsur hara mikro :

Boron (B)

Boron membangtu siklus tanaman dengan meningkatkan mobilitas gula dan kalsium. Akibat kekurangan boron, tanaman akan tumbuh kecil disertai bercak atau lubang hitam pada umbi dan akar. Sementara jika boron mengendap dalam jumlah banyak boron dapat menjadi racun pada beberapa jenis tanaman tertentu seperti kacang-kacangan.

Tembaga (Cu)

Komponen esesial yang mengaktifkan enzim-enzim untuk mendukung pertumbuhan adalah tembaga. Kekurangan tembaga akan mengakibatkan tanaman mudah rebah dan rentan terserang hama. Gejala tanaman yang kekurangan tembaga biasanya ditemukan daun muda yang menguning dan kecil. Namun tembaga yang berlebih akanmemperlambat pertumbuhan tanaman terutama bagian akar.

Zinc (Zn)

Zinc berperan penting dalam pembentykan klorofil dan aktivotas fotosintesis. Defisiensi unsur zinc pada tanaman jagung misalnya akan menyebabkan penyakit pucuk putih. Sedangkan kelebihan unsur zinc bisa menjadi racun pada ebberapa jenis tanaman.

Zat Besi (Fe)

Pembentukan klorofil serta pembawa electoral pada reaksi oksidasi dan reduksi dalam respirasi membutuhkan zat besi. Zat besi yang tidak cukup akan membuat daun muda mengalami klorosis, sementara kelebihan zat besi dalam batas wajar tidak terlalu memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Molibdenum (Mo)

Molibdenum menjadi unsur hara esensial yang paling sedikit dibutuhkan tanaman, namun memiliki pengaruh yang cukup pada proses sintesis protein dan termasuk ke dalam enzim yang mereduksi nitrat ke nitrit. Timbulnyaa butir-butir kuning di antara tulang daun pada daun tua yang dilanjut terbentuknya warna cokelat pada pinggiran daun merupakan gejala tanaman mengalami defisiensi molibdenum.

Mangan (Mn)

Aktivator dalam beberapa enzim respirasi , reaksi metabolisme nitrogen, serta proses fotosintesis pada tanaman mebutuhkan mangan. Defisiensi unsur mangan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal dengan gejala yang mirip saat tanaman kekurangan zat besi (Fe).

Klorin (Cl)

Klorin membantu peran nutrisi lain dalam proses sintesis. Untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik, seperti tomat, gejala kekurangan klorin  biasanya terlihat pada bagian akar dan daun. Kelebihan klorin pada beberapa tanaman seperti tomat, kol, jagung, kentang, wortel, tembakau justru memperlihatkan respon positif.

Natrium (Na)

Natrium meiliki peranan untuk mengganti peranan kalium. Keberadaan natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman yang mengalami gejala kekurangan kalium. Selain itu, natrium mencegah tanaman menyerap kalium secara berlebihan.

Kobalt (Co)

Selama pemberian kobalt dalam batas wajar, hal ini akan membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman ke arah lebih baik. Karena jika tanaman kekurangan kobalt dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Silikon (Si)

Silikon berperan dalam menguatkan tanaman agar tidak mudah roboh, menurunkan cekaman kekurangan air, dan membentuk pertahanan dari serangan hama dan penyakit. Defisiensi silikon menyebabkan tanaman rentan terkena hama dan penyakit.

Nikel (Ni)

Nikel dibutuhkan dalam menyerap zat besi pada tanaman serta membantu benih berkecambah. Jika tanaman kekurangan nikel maka dapat menyebabkan kegagalam dalam menghasilkan benih yang baik.

Nutrisi yang biasa digunakan pada sistem hidropobik adalah nutrisi AB MIX. Pada unsur nutrisi AB MIX terdapat unsur hara yang memenuhi kebutuhan gizi tanaman untuk bertumbuh. Asalkan nutrisi yang digunakan lengkap dan seimbang tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Nutrisi yang digunakan seimbang artinya larutan konsentrasi yang sesuai pada setiap tanaman. Namun, setiap tanaman memerlukan larutan konsentrasi yang berbeda. Untuk mengukur konsentrasi lartan membutuhkan alat tersendiri.

Pengukuran partikel terlarut dapat menggunakan TDS meter, sedangkan untuk mengukur rentang pH larutan nutrisi membutuhkan pH meter. Farmee. id menyediakan nutrisi HARABIRU AB MIX, TDS meter, dan pH meter yang anda perlukan.

Cara-Menghemat-Air-pada-Sistem-Hidroponik

PANDUAN PEMAKAIAN TDS Meter

Memulai kegiatan hidroponik tentu TDS meter akan sangat bermanfaat dan membantu dalam mengukur larutan nutrisi yang digunakan. Tanpa menggunakan alat ini, orang hanya bisa memperkirakan saja kadar nutrisi yang dibutuhkan untuk menanam sayuran. Kebiasaan memperkirakan tersebut tentu tidak dianjurkan apabila kita ingin benar-benar berhasil dalam bertanam hidroponik. Maka dari itu, artikel Panduan Pemakaian TDS meter ini akan membantu kamu dalam penggunaannya.

Sumber : petanidigital.com

Apa itu TDS Meter ? Apa Fungsinya ?

TDS METER dengan nama kepanjangannya yaitu “Total Dissolved Solids” atau dengan arti bahasa indonesia yaitu “Jumlah kepadatan terlarut”, merupakan sebuah alat bantu yang dapat digunakan dalam mengukur jumlah kepadatan suatu zat atau partikel-partikel terlarut didalam air. Dalam hal ini, TDS merupakan salah satu dari alat bantu yang digunakan para pelaku hidroponik untuk menunjang kinerja mereka sehari-hari dalam membudidaya tanaman hidroponik dikebunnya.

Khusus dalam hidroponik, TDS digunakan untuk mengukur kepekatan nutrisi dalam air. TDS akan mengukur ppm dalam larutan nutrisi hidroponik yang telah disiapkan. PPM (part per million) atau bagian persejuta, menunjukkan kepekatan larutan nutrisi hidroponik. Panduan pemakaian TDS meter ini akan sangat bermanfaat untuk memaksimalkan perkebunan hidroponik kamu.

Tutorial Pemakaian TDS Meter

Berikut langkah-langkah pemakaian TDS :

  1. Buka tutup bawah dari TDS Meter. Tutup bawah TDS ini juga merupakan batas paling atas ketika dicelupkan ke air. Dengan kata lain, TDS tidak boleh dicelupkan ke air melebihi garis tutup TDS.
  2. Tekan tombol ON / OFF sampai TDS menunjukkan angka 000 atau 0000 (TDS EC meter)
  3. Celupkan TDS sampai batas (lihat nomor 1 di atas)
  4. Lihat nilai yang ditunjukkan pada penunjuk nilai TDS. Nilai tersebut akan berubah sendiri ketika mengangkat TDS dari air, oleh karena itu untuk mencegah terjadinya perubahan nilai, tekan tombol “Hold”.
  5. Kalau sudah dirasa cukup, tekan tombol “OFF”. Jika sudah selesai digunakan, sebaiknya bilas TDS pada bagian yang dicelup sebelumnya dengan air bersih, lalu bersihkan air yang tersisa dengan kain lap atau tisu sampai kering. Tutup TDS dan simpan ditempat yang sejuk dan aman.
  6. Selesai, selamat mencoba.

Note : Jangan merendam keseluruhan badan TDS Meter kedalam air, jika hal itu terjadi maka dapat merusak alat tersebut dikarenakan element perangkat elektronik yang ada didalam kemasannya akan ikut terendam air.

Versi TDS Meter

Terdapat 2 jenis TDS Meter yang saat ini beredar dipasaran dengan versinya masing-masing, yaitu :

  • TDS dengan nama (TDS Meter) saja yang terpampang pada kemasan alat tersebut. TDS Meter jenis ini sering disebut dengan nama TDS3 (versi 3) yang hanya mampu mengukur nilai kepekatan suatu larutan dengan nilai minimum yang tidak lebih dari nilai angka 999 PPm saja pada layar display nya. Jika nilai kepadatan suatu zat terlarut didalam air tersebut bernilai lebih dari 999 PPm, maka angka nilai pada layar akan menunjukkan “Error” dikarenakan alat jenis ini telah diprogram pada pabrikannya hanya mampu mencapai nilai minimum yang telah ditentukan.
  • TDS EC Meter, pada kemasannya terpampang dengan nama TDS & EC. Perbedaannya, TDS ini dilengkapi dengan sensor tambahan yaitu adanya sensor EC didalam perangkat alat tersebut. EC (Electrical Conductivity) yang artinya suatu alat bantu untuk mengukur nilai konduksi listrik atau nilai hantar listrik pada suatu zat yang berupa cairan. TDS jenis ini telah memiliki nilai maksimum pada nilai yang akan ditampilkan dilayarnya yaitu berkisar hingga 9999 PPm. Alat ini telah diprogram dalam pabrikannya dengan angka nilai maksimumnya lebih besar dibandingkan dengan TDS Meter tanpa sensor EC didalamnya.

Panduan Membaca Nilai TDS Meter

Mengukur kepekatan nutrisi menjadi sangat penting dalam berhidroponik, sebab kita bisa mengetahui dengan pasti berapa kebutuhan nutrisi suatu tanaman. Jika larutan nutrisi tidak diukur, kita tidak akan tahu apakah larutan yang kita buat itu cukup dan sesuai dengan kebutuhan tanaman, apakah kurang atau bahkan melebihi. Perlu diketahui juga, bahwa kebutuhan nutrisi (dalam hal ini nilai ppm) setiap jenis tanaman itu berbeda-beda. Tanaman anggrek misalnya membutuhkan kepekatan larutan nutrisi yang rendah antara 300 – 400 ppm. Sayuran daun berbeda lagi, yaitu antara 900 – 1200 ppm, sedangkan untuk tanaman sayuran buah seperti cabai dan tomat membutuhkan kepekatan nutrisi yang lebih tinggi, yaitu antara 1500 – 2000 ppm.

Jumlah digit besaran TDS meter pada LCD maksimal 3 digit, maka terdapat pengali x10 di pojok layar. Dengan hasil yang ditampilkan dilayar akan ditambahkan dengan pengali tersebut. Contoh pada layar LCD TDS terdapat angka 164 dan pengali x10, maka artinya nilai ppm yang sedang diukur adalah sebesar 1640 ppm.

Jika kamu sudah mengetahui tutorial pemakaian TDS meter, sekarang saatnya kamu mencoba praktek langsung menggunakannya. Bingung beli TDS meter dimana? Tenang! Farmee menyediakan TDS meter yang bisa kamu gunakan untuk mengukur kadar larutan nutrisi dalam tanaman hidroponikmu.

Sumber : farmee.id

Tidak hanya TDS meter, Farmee juga menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram