Berkebun dengan sistem hidroponik pasti banyak memberi keuntungan bagi teman berkebun. Mulai dari sistem budidaya tanaman yang mudah, dapat dilakukan di pekarangan rumah, juga memberi sensasi khusus bagi teman berkebun saat melihat tanaman hidroponik tumbuh subur dan memanen hasil berkebun sendiri. Namun, tidak jarang juga para penggemar hidroponik yang mengalami gagal panen dalam berkebun hidroponik. Kira-kira apa yah penyebab gagal panen hidroponik ? Yuk simak artikel berikut ini, beberapa faktor yang menjadi penyebab gagal panen hidroponik beserta solusi untuk mengatasinya.
1. Mencoba semua jenis tanaman/sayuran
Berkebun dengan sistem hidroponik yang dikenal menjadi salah satu teknik pertanian yang praktis, sehingga tidak jarang para penggemar hidroponik mencoba menanam dan menyemai semua jenis tanaman/sayuran di satu waktu dan di instalasi yang sama tanpa memikirkan masa panen dari tanaman/sayuran tersebut. Tentu hal ini tidak disarankan, karena perawatan dan jumlah nutrisi setiap tanaman/sayuran berbeda-beda.
2. Lupa menyiram semaian benih
Kegiatan menyemai benih dan memastikan media semaian tetap lembab sudah menjadi suatu kewajiban untuk mendapatkan bibit tanaman yang baik. Namun, sebagian penggemar hidroponik suka lalai dalam mencek semaian benih karena kesibukan lain sehingga lupa cek semaian tanaman.
Proses semai benih dapat dikatakan sebagai kunci pokok menanam sayuran, karena apabila sayuran sudah mengalami stress pada masa penyemaian maka bukan tidak mungkin pertumbuhan sayuran selanjutnya akan tertanggu atau kurang maksimal.
3. Tidak menaruh semaian dibawah sinar matahari
Semua tanaman membutuhkan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis. Apabila tanaman kekurangan sinar matahari tentu akan berdampak buruk bagi tanaman. Hormon auksin yang ada pada tanaman akan terus bekerja menyebabkan tanaman hanya akan tumbuh tinggi, batang kurus da tidak kuat serta daun yang kecil berwarna pucat. Hal ini biasa disebut dengan etiolasi yaitu pertumbuhan tanaman yang tidak normal akibat kekurangan paparan sinar matahari.
4. Mencoba semua jenis sistem hidroponik
Keinginan para penggemar hidroponik untuk mencoba semua jenis sistem hidroponik, untuk melihat sistem mana yang akan memberikan hasil maksimal tentu tidak menjadi masalah utama. Namun, ketika melakukan percobaan sering kali akan merasa bosan atau jenuh ketika mengalami kegagalan dalam beberapa sistem hidroponik sementara sudah mengeluarkan banyak biaya, tenaga juga waktu yang terbuang sia-sia namun tidak menikmati hasil apapun. Tentu hal ini bisa menjadi pemicu munculnya perasaan gagal dan kehilangan motivasi untuk berhidroponik.
Saran parmin, fokus saja dulu dengan satu jenis sitem hidroponik kemudian teman berkebun dapat mendalami serta pahami bagaimana pengelolaan tanaman hidroponik pada sistem hidroponik pilihan teman berkebun.
5. Tidak mengenal jadwal tanam tanaman
Mengenali jadwal tanam tanaman akan sangat berpengaruh panen dan pengisian instalasi pada periode tanam berikutnya. Setiap tanaman mempunyai masa atau waktu tanam yang berbeda. Masa tanam ini tentu berkaitan dengan kapan tanaman dapat di panen dan lama waktu yang dibutuhkan dalam penyemaian.
Jika tidak mengetahui lama waktu penyemaian, akan berakibat pada gagal panen karena benih yang tidak baik atau bahkan mati pada proses semai. Bisa juga setelah panen, instalasi tidak dapat diisi karena salah memperhitungkan jadwal tanam atau semaian yang siap untuk ditanam.
Maka dari itu perlu pemahaman akan masa dan jadwal tanam tanaman. Misalnya untuk tanaman Kangkung, masa panennya adalah 20 – 25 hari dan masa semai benih kangkung adalah 7 – 10 hari. Jadi ketika tanaman kangkung memasuki umur 10 – 15 hari, teman berkebun harus sudah menyemai lagi benih kangkung yang baru.
6. Mencoba meracik nutrisi hidroponik sendiri
Meracik nutrisi hidroponik sendiri bisa saja dilakukan dengan bahan yang bisa didapatkan dipasaran. Namun jika masih skala rumahan, akan lebih baik membeli nutrisi jadi saja seperti HARABIRU nutrisi AB mix dari farmee. Karena apabila diperhitungkan kembali biaya yang dikeluarkan untuk meracik nutrisi dengan bahan dari pasar akan lebih tinggi daripada beli nutrisi yang sudah jadi.
Lain itu, penggunaan serta kesalahan dalam meracik nutrisi bisa berakibat fatal kepada tanaman hidroponik seperti tanaman mati, gosong dan lain-lain yang berakibat kepada gagal panen.
7. Tanaman mengalami busuk akar
Keingina untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal sudah menjadi impian seluruh penggemar hidrdoponik. Namun, bagaimana jika terjadi gagal panen karena tanaman mengalami busuk akar ? Busuk akar diakibatkan karena terdapat jamur Pythium atau jamur air pada tanaman, kekurangan asupan oksigen, juga suhu dan kondisi air yang hangat menyebabkan akar tanaman busuk. Untuk mengatasi hal tersebut teman berkebun dapat mensterilkan seluruh wadah dan saluran hidroponik, lalu menyemprotnya dengan disinfektan, berikan sedikit ruang bagi tanaman unuk menyerap nutrisi dan selalu cek keadaan air tanaman hidroponik.
8. Serangan hama dan penyakit pada tanaman
Serangan hama atau penyakit pada tanaman hidroponik bisa saja terjadi karena cara budidaya maupun kesalahan proses pengelolaan tanaman hidroponik yang salah. Oleh karenanya teman berkebun perlu memahami bagaimana cara berkebun hidroponik dan cara mengatasi penyakit serta hama yang sering muncul dalam budidaya hidroponik.
Untuk membantu teman berkebun dalam berkebun hidroponik, Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram