Ada berbagai metode yang dapat digunakan dalam berkebun secara hidroponik, salah satunya yakni sistem irigasi tetes (Drip Irrigation System). Hidroponik sistem tetes adalah salah satu sistem hidroponik dimana cara kerjanya adalah dengan meneteskan larutan nutrisi pada akar tanaman untuk menjaga kelembapannya, sehingga menghemat air dan pupuk. Untuk mengetahui lebih dalam terkait sistem irigasi tetes, yuk simak artikel berikut ini
Jenis – Jenis Sistem Irigasi Tetes
1. Sistem irigasi tetes sirkulasi
Jenis sistem ini dapat juga disebut sebagai recovery drip, yaitu penggunaan kembali nutrisi tanaman yang terdapat pada media air dan sudah diserap akar tanaman. Lalu, akar tanaman yang basah akan kembali ke reservoir untuk diresirkulasi melalui sistem hidroponik. Hal tersebut terus berputar dan berulang-ulang.
Sementara itu, larutan pada sistem irigasi tetes sirkulasi dapat mengubah pH dan level kekuatan nutrisi sebagaimana tumbuhan menggunakan atau memerlukan nutrisi di dalam air ketika terjadi proses sirkulasi. Karena itu, sistem irigasi tetes sirkulasi ini harus rutin di cek dan menyesuaikan level pH yang dibutuhkan secara berkala.
2. Sistem irigasi tetes non-sirkulasi
Jenis sistem ini dapat juga disebut sebagai non-recovery drip, yaitu penggunaan media air yang sudah diberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman. Tidak ada larutan nutrisi yang didaur ulang dan digunakan lagi dalam reservoir. Hal itu disebabkan oleh pemberian nutrisi dilakukan melalui tetesan dan siraman air yang dilakukan secara teratur sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pembeian nutrisi, dapat mengisi wadah dengan menggunakan larutan nutrisi atau air yang telah diseimbangkan dan pH nya disesuaikan. Pada sistem ini, tidak perlu menjaga dan terus memantaunya, selama air dalam wadah tetap dijaga secara perlahan-lahan bergerak atau beredar sehingga unsur-unsur mineral yang lebih berat tidak menetap di bagian bawah. Ini akan tetap menjadi larutan nutrisi yang seimbang dan memiliki pH yang telah disesuaikan.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Irigasi Tetes
Kelebihan :
- Masalah akar kurang mendapat cairan nutrisi dapat dihindari, karena cairan nutrisi langsung diteteskan ke akar tanaman.
- Akar mendapat oksigen yang memadai, karena akar tanaman tidak pernah sampai terendam dalam air. Cairan nutrisi tetes melewati akar membawa oksigen segar bersamanya.
- Biaya konstruksi irigasi sistem yang murah. Tidak dibutuhkan tempat penampungan cairan nutrisi yang besar dan tidak dibutuhkan valves atau keran.
- Sistem irigasi tetes sangat sederhana dan komponennya juga sedikit, sehingga kemungkinan gagalnya kecil.
- Cairan nutrisi ditetes langsung ke setiap akar tanaman.
- Menghemat listrik. Cairan nutrisi dapat dipompa ke penampungan cairan yang diletakkan ditempat yang agak tinggi dan cairan turun tetes karena grafitasi bumi. Pompa tidak perlu jalan 24 jam.
Kekurangan :
- Kadang pada media tanam yang licin permukaannya seperti kerikil atau yang tidak begitu menyerap air, cairan nutrisi tetes dan langsung mengalir kebawah melalui sebagian akar saja, sehingga akar-akar yang lain tidak mendapatkan cairan nutrisi yang memadai.
- kadang-kadang selang tetesnya tersumbat karena adanya kotoran pada cairan nutrisi. disarankan pakai filters sebelum cairan nutrisi dialiri melalui selang ke seluruh tanaman.
- Kesalahan manusia. Kadang karyawan mencabut selang tetes dan lupa menaruh kembali, mengakibatkan tanaman tidak teraliri cairan nutrisi.
- Selang tetes tidak tertanam kedalam akar dengan benar, sehingga cairan nutrisi membasahi permukaan media tanam, hal ini menyebabkan tumbuhnya lumut yang subur pada permukaan tanaman dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Untuk membantu teman berkebun memulai proses berkebun hidroponik, Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin segera berkebun hidroponik ? Lakukan pemesanan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.