Berkebun hidroponik memiliki beberapa jenis sistem yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kesukaan teman berkebun. Mulai dari sistem rakit apung, sistem NFT, sistem DFT, aeroponik, dutch bucket dan sistem wick. Kali ini, parmin akan membahas sistem wick hidroponik yang banyak dikenal dikalangan pecinta hidroponik sebagai sistem hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini sangat cocok bagi pemula yang ingin belajar hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini
Sistem Wick Hidroponik
Sistem wick hidroponik merupakan salah satu sistem pasif yang sering digunakan oleh pemula untuk memulai menanam sayuran secara hidroponik. Pasif artinya tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air. Sistem wick biasanya menggunakan media tanam seperti Perlite, Vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar, cocopeat.
Cara Menanam Hidroponik Sistem Wick
- Siapkan wadah tempat nutrisi atau bak larutan yang tahan panas
- Kemudian siapkan wadah untuk tanaman seperti netpot
- Siapkan sumbu yang akan digunakan seperti kain flanel
- Lalu siapkan media tanam, bisa menggunakan serbuk kelapa, sekam bakar, arang, kerikil, serbuk kayu, spons ataupun rockwool (pilih salah satu)
- Pastikan larutan nutrisi AB mix hidroponik sudah ada. Baca : https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
- Pasanglah sumbu pada bagian bawah wadah, pastikan sumbu menyentuh air nutrisi hidroponik
- Isi netpot dengan media tanam yang sudah ditumbuhi benih tanaman. Baca
- Kemudian, isikan air sesuai dengan kadar PH dan PPM tanaman yang akan ditanam secara hidroponik
Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Berkebun Sistem Wick
- Bahan tahan panas : Usahakan menggunakan bahan-bahan yang tahan panas. Biasanya sistem wick menggunakan bak berbahan plastik yang tahan panas.
- Perhatikan jarak tanam : Sesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanaman, karena beberapa tanaman memerlukan jarak lubang tanam yang panjang agar dapat bertumbuh secara optimal.
- Jarak netpot ke larutan nutrisi : Usahakan jarak netpot tidak lebih dari 1 cm ke larutan nutrisi agar ketika akar tanaman keluar dari sumbu bisa segera terkena larutan nutrisi.
- Tanaman sesuai daya kapilaritas sumbu : Jika tidak sesuai daya kapilaritas sumbu maka akan berakibat pada tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi pada tanaman hidroponik.
- Aduk larutan nutrisi : Jika tidak menggunakan aerator, teman berkebun dapat mengaduk larutan nutrisi minimal 1x sehari.
- Bak larutan tidak tembus cahaya : Gunakan bak larutan yang bersifat tidak tembus cahaya matahari agar pertumbuhan lumut tidak banyak. Kehadiran lumut akan membahayakan pertumbuhan tanaman.
- Ganti air hidroponik : Hidroponik dengan sistem wick selalu usahakan mengganti air 1x seminggu untuk menghindari adanya jentik nyamuk pada bak sistem.
- Air baku dibawah 100 ppm : Air baku dengan ppm yang tinggi menandakan bahwa air tersebut sudah memiliki banyak campuran bahan-bahan didalamnya. Air yang paling bagus untuk hidroponik adalah air yang memiliki nilai 0 ppm namun memang cukup sulit mendapatkannya. Baca : https://farmee.id/air-untuk-kehidupan-hidroponik/
- Suhu larutan nutrisi : usahakan larutan nutrisi hidroponik dalam bak adalah 24-27 derajat celcius. Selalu cek menggunakan alat ukur suhu atau pH meter. Jika lebih dari itu maka teman berkebun dapat mengaturnya dengan larutan pH up/down. Baca : https://farmee.id/antara-ph-dan-hidroponik/
- Spray tanaman : Ketika panas terik antara jam 09.00 -14.00 akan menghasilkan suhu lingkungan terlalu panas dari kebiasaan tanaman, tentu akan cukup berpengaruh pada tanaman menjadi layu. Teman berkebun dapat membanttu tanaman dengan spray tanaman jika kondisi tanaman layu.
- Rutin cek sumbu : Selalu cek dan pastikan sumbu bekerja dan bisa membasahi rockwool dan tidak kekeringan agar tanaman tetap segar dan tumbuh optimal.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Wick Hidroponik
Kelebihan :
- Tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
- Biaya pembuatan yang murah
- Mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman
- Tidak tergantung listrik
Kekurangan :
- Air dan nutrisi yang diberikan tidak dapat kembali ke bak penampungan sehingga lebih boros
- Banyaknya jumlah air yang diberikan akan sedikit susah
- Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman besar dan akan menggunakan air lebih banyak dari daya serap sumbu.
Ingin segera memulai berkebun hidroponik ? Farmee akan membantu teman berkebun, karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. So, tunggu apalagi ? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.