red-chili-peppers

Duh Tanaman Cabai Terkena Kutu Putih? Begini Solusinya

Halo sobat Farmee! Apakah kamu pernah melihat tanaman cabai terkena kutu putih di bagian bawah daun? Bagi kamu yang sedang mencoba menanam cabai namun memiliki masalah serupa, baca artikel ini sampai habis!

Beberapa minggu lalu, salah satu sobat Farmee ingin menanam cabai di rumahnya dengan metode dutch bucket. Setelah melakukan proses semai dan pindah tanam, sekitar satu bulan kemudian, daun-daun di tanaman cabai tersebut mulai terlihat putih-putih. Awalnya sobat Farmee tersebut menganggap sepele dan mungkin bisa hilang terbawa angin. Tetapi seiring bergantinya hari, ternyata semakin banyak daun yang bagian bawahnya putih! Hal ini juga ditambah dengan semakin lambatnya pertumbuhan tanaman yang disertai dengan tidak munculnya buah baru. Nah ternyata yang dilihat putih tadi bukan warna putih biasa sobat. Itu adalah kutu putih yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman. Jika kamu mengalami kejadian yang sama, mungkin kamu bisa coba ini sobat.

Penyebab Kutu Putih Pada Tanaman Cabai

Sebelum masuk ke solusi, kita harus tahu terlebih dahulu apa sebab kutu putih tersebut muncul pada tanaman. Beberapa penyebab yang Parmin ketahui adalah sebagai berikut.

Terlalu Banyak Terkena Air

Memberi tanaman terlalu banyak air dapat menyebabkan kondisi media tanam (rockwool maupun tanah) menjadi terlalu lembab. Hal ini membuat tinggkat kelembaban yang tinggi di sekitar tanaman. Keadaan tersebut menciptakan lingkungan yang ideal bagi kutu putih untuk berkembang biak dan menyerang tanaman. Kelembaban tinggi juga dapat melemahkan daya tahan tanaman dan membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan hama, termasuk kutu putih.

Kondisi Lingkungan Lembab

Poin ini sebenarnya mirip dengan poin sebelumnya. Kutu putih cenderung berkembang biak dan menyerang tanaman jika kondisi lingkungan mendukung perkembangbiakan mereka. Apa saja sih Parmin? Kondisi lingkungan dengan suhu yang hangat, kelembaban tinggi, serta kurangnya ventilasi udara yang baik dapat menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan populasi kutu putih.

Penularan Melalui Serangga

Meskipun kita sudah berusaha menjaga agar kadar air tidak berlebihan dan kelembaban ideal, ternyata kutu putih tetap dapat ditularkan melalui serangga seperti semut atau lebah. Serangga tersebut dapat membawa telur atau individu dewasa kutu putih ke tanaman lain.

Tiupan Angin

Ya, kamu tidak salah baca. Bukan hanya polusi yang bisa terbawa angin (hehe). Dalam dunia tanaman, sangat mungkin hama-hama berukuran kecil terbawa angin, kutu putih salah satunya. Kutu putih dapat dibawa oleh angin atau hama lain yang terdapat pada satu tanaman, yang kemudian menyebar ke tanaman lain di sekitarnya. Maka dari itu beberapa orang yang menanam tanaman menggunakan greenhouse atau penutup antara tanaman dengan ‘dunia luar’ bisa lebih aman dari serangan angin ini sobat.

Solusi Membasmi Kutu Putih

Setelah tahu beberapa penyebab adanya kutu putih, Parmin mau kasih tahu sobat bagaimana solusi yang bisa dilakukan untuk membasmi kutu putih tersebut.

Larutan Bawang Putih

Ada bawang putih nganggur di dapur? Dipake aja sobat! Bawang putih mengandung senyawa allicin yang dapat mengusir kutu putih. Cara penggunaannya dengan menghaluskan beberapa siung bawang putih, tambahkan air, diamkan beberapa jam, lalu saring dan semprotkan larutan tersebut pada tanaman.

Sabun Cuci Piring

Masih bahan dari dapur sobat yang bisa dimanfaatkan! Cari sabun cuci piring di dapur lalu campurkan beberapa tetes sabun cuci piring tersebut dengan air. Jika sudah dicampur, jangan langsung dipakai cuci piring sobat hehe. Semprotkan sabun tersebut pada tanaman yang terkena serangan kutu putih. Sabun akan membantu menghilangkan lilin pelindung kutu putih, membuat mereka rentan terhadap dehidrasi hingga akhirnya mati.

Alkohol

Jika sobat punya alkohol yang biasa untuk sterilisasi, ternyata bisa sobat manfaatkan juga untuk membasmi kutu putih loh. Cara nya adalah dengan menggunakan kapas yang direndam dalam alkohol kemudian gosokkan kapas tersebut langsung pada kutu putih. Namun, sebaiknya sobat uji terlebih dahulu pada sebagian kecil daun untuk memastikan tanaman tidak terlalu sensitif terhadap alkohol.

Minyak Nimba

Minyak nimba adalah salah satu insektisida yang efektif dalam mengendalikan kutu putih. Larutkan minyak nimba dalam air sesuai dengan petunjuk pada kemasan, lalu semprotkan pada tanaman yang terkena kutu putih. Minyak nimba akan mengganggu pertumbuhan dan aktivitas kutu putih tersebut.

Okay, ini adalah akhir dari cerita Parmin tentang penyebab dan solusi mengatasi kutu putih. Memang kutu putih ini menjadi tantangan tersendiri apalagi jika sobat baru mencoba menanam cabai dengan hidroponik. Namun Parmin harap sobat tidak menyerah dan terus mencoba sampai berhasil panen ya!

Tertarik ingin belajar bertani di perkotaan? Ikuti terus Farmee!

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang.  

Cara Menanam Timun dengan Sistem Dutch Bucket

Cara Menanam Timun dengan Sistem Dutch Bucket Hidroponik

Timun/mentimun adalah salah satu tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Mentimun memiliki rasa yang segar dan kandungan air yang tinggi, sehingga cocok dikonsumsi sebagai lalapan atau jus. Jika tidak dikonsumsi, mentimun juga dapat digunakan sebagai masker di wajah. Mentimun merupakan tanaman yang relatif mudah ditanam, termasuk dengan metode hidroponik.

Sistem Dutch Bucket adalah salah satu sistem hidroponik yang paling populer untuk menanam mentimun. Sistem ini menggunakan ember atau kantong plastik sebagai media tanam yang terendam dalam larutan nutrisi. Sistem Dutch Bucket memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Mudah untuk dipasang dan dirawat.
  • Tidak memerlukan ajir atau tiang penyangga.
  • Efisien dalam penggunaan nutrisi.

Persiapan

Sebelum memulai penanaman, siapkan terlebih dahulu peralatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu:

  • Benih mentimun
  • Media tanam
  • Nutrisi hidroponik AB Mix
  • Ember atau kantong plastik
  • Kran air
  • Pompa air
  • Selang
  • Rak atau tiang penyangga

Proses penanaman

Berikut adalah langkah-langkah menanam mentimun secara hidroponik dengan sistem Dutch Bucket:

  • Siapkan media tanam

Media tanam yang digunakan untuk sistem Dutch Bucket biasanya berupa cocopeat atau rockwool. Isi ember atau kantong plastik dengan media tanam hingga penuh.

  • Semai benih

Semai benih mentimun di media tanam yang telah disiapkan. Benih mentimun biasanya akan berkecambah dalam waktu 3-5 hari.

  • Pindahkan bibit ke instalasi hidroponik

Setelah bibit mentimun berumur 10-15 hari, pindahkan bibit ke instalasi hidroponik. Masukkan bibit mentimun ke dalam lubang yang telah dibuat di media tanam.

  • Siapkan instalasi hidroponik

Pasang ember atau kantong plastik pada rak atau tiang penyangga. Isi ember atau kantong plastik dengan larutan nutrisi.

  • Pasang pompa air

Pasang pompa air pada ember atau kantong plastik yang berisi larutan nutrisi. Atur pompa air agar larutan nutrisi mengalir secara kontinyu ke ember atau kantong plastik.

  • Berikan nutrisi hidroponik

Berikan nutrisi hidroponik AB Mix secara rutin, yaitu setiap 2-3 hari sekali.

Jumlah nutrisi AB Mix yang dibutuhkan

Jumlah nutrisi AB Mix yang dibutuhkan untuk menanam mentimun dengan sistem Dutch Bucket tergantung pada ukuran ember atau kantong plastik yang digunakan. Berikut adalah perkiraan jumlah nutrisi AB Mix yang dibutuhkan:

Ukuran ember atau kantong plastik Jumlah nutrisi AB Mix
10 liter 2 liter
20 liter 4 liter
30 liter 6 liter
40 liter 8 liter

Jumlah nutrisi AB Mix yang dibutuhkan juga dapat disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tanaman. Jika tanaman mentimun tumbuh dengan baik, Anda dapat menambahkan jumlah nutrisi AB Mix secara bertahap.

Tahap Ketiga: Panen Euy!

Tahap terakhir yaitu panen dapat dilakukan pada sekitar 60-70 hari setelah tanam. Namun, hal ini tergantung pada jenis mentimun yang ditanam, kondisi lingkungan, dan perawatan yang diberikan. Untuk menanam mentimun dengan metode Dutch Bucket ini, kamu dapat mulai memanen saat buahnya sudah berukuran cukup besar dan berwarna hijau tua.

Tertarik ingin belajar bertani di perkotaan? Ikuti terus Farmee!

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang.  

cara-menanam-cabai

Cara Menanam Cabai di Pekarangan Untuk Pemula – Seri Cabai

Halo! Mau tau cara menanam cabai di pekarangan? Pada seri cabai kali ini akan kita bahas ya! Lumayan bisa hemat pembelian cabai kalo udah panen hehe.

Berkebun cabai di pekarangan bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat sebagai alternatif belanja bahan makanan, maupun bisnis apabila dikembangkan pada lahan yang lebih luas. Sebelum mulai berkebun, ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan, yakni pada tahap menyemai, pindah tanam, perawatan dan memanen.

Tahap Pertama: Semai Cabai

Pada tahapan pertama yaitu semai, kita perlu menyiapkan benih  dan media tanam. Benih bisa didapat dari toko tanaman yang sudah dimasukkan dalam bentuk kemasan, atau sisa cabai di dapur yang kita sisihkan bijinya. Untuk media tanam khusus semai, kita bisa manfaatkan tanah kompos yang diayak sehingga teksturnya lebih halus.

Masukkan tanah semaian ke dalam wadah kecil, bisa tray semai, ploybag atau kantong plastik ukuran kecil. Lubangi tanah yang sudah dimasuskan ke dalam wadah, lalu tanam benih cabai. Lakukan penyiraman dengan spray hingga permukaan tanah menjadi lembab. Tutup semaian dengan plastik atau karung agar permukaannya tertutup

Benih akan berkecambah pada usia 3 sampai 4 hari. Pada usia tersebut, plastik penutup dibuka agar tanaman terkena udara. Pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari sedang. Untuk perawatan, lakukan penyiraman dua kali sehari dengan spray.

Bibit cabai yang disemai bisa kita pindahkan ke tanah atau wadah yang lebih besar setelah usia 5 sampai 6 minggu dengan penampakan daun berjumlah sekitar 6 sampai 8 helai.

Tahap Kedua: Pindah Tanam

Tahapan kedua yaitu pindah tanam ke polybag atau pot yang lebih besar. Pada tahapan ini, perlu dipersiapkan media tanam yang terdiri dari tanah, sekam dan pupuk kompos dengan komposisi 1:1:1. Kemudian, kita bisa tambahkan sedikit fungisida dan pupuk NPK sebanyak 2 hingga 3 sendok. Aduk hingga rata. Tambahkan potongan genteng atau pecahan batu bata ke bagian dasar pot atau polybag, lalu baru masukan campuran tersebut.

Media tanam yang sudah disiapkan ini sebaiknya ditunggu sekitar 1 atau dua minggu sebelum memindahkan bibit tersebut.

Pindahkan bibit  ke dalam pot atau media tanam, lakukan dengan hati-hati supaya akar bibit tidak rusak. Siram dengan air sampai media tanam menjadi basah. Setelah dipindah tanam, letakkan pot di tempat teduh, baru setelah beberapa hari, tanaman cabai bisa dipindah ke tempat yang terkena matahari langsung.

Pada tahap pemeliharaan, rawat tanaman cabai dengan melakukan penyiangan dari rumput dan pemangkasan tunas-tunas yang tidak diperlukan.

Berikan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak dua genggam setiap 2 minggu sekali, atau pupuk cair organik yang sudah dicampur ke dalam air siraman setiap satu minggu sekali.

Tahap Ketiga: Panen Euy!

Tahap terakhir yaitu panen dapat dilakukan pada usia 3 hingga 4 bulan. Pilihlah cabai yang sudah berwarna merah kehijauan, karena pada kondisi tersebut, kualitas cabai berada pada kondisi terbaik, terutama diukur dari beratnya. Jangan lupa, saat waktu panen cabai tiba, cabai harus segera diolah sebelum membusuk.

Tertarik ingin belajar bertani di perkotaan? Ikuti terus Farmee!

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang.  

shane-kong-dDI3pSF-yK4-unsplash

Dari Kandungan Hingga Olahan – Seri Cabai

Cabai dengan nama ilmiah capsicum annuum ini sering digunakan oleh masyarakat sebagai bahan rempah atau bumbu masakan. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang tidak banyak, namun cabai menjadi bahan pokok pada bumbu masakan yang digunakan. Beberapa masyarakat menghindari dan/atau mengurangi konsumsi cabai karena rasa pedasnya yang tidak tertahankan. Padahal Capsicum annuum ini mengandung banyak manfaat yang baik untuk tubuh. Selain itu, saat waktu panen cabai hidroponik tiba, cabai harus segera diolah sebelum membusuk. Berikut kandungan serta tips mengolah agar rasa pedas cabai dapat terkurangi serta tahan lama.

Kandungan Cabai

Capsaicin

Kandungan capsaicin pada capsicum annuum ini dapat meredakan rasa sakit, sehingga kerap dimasukkan ke dalam salep ataupun krim pereda nyeri otot dan sendi. Sensasi panas saat mengoleskan salep atau krim yang mengandung capsaicin, dapat mengurangi nyeri otot dan sendi yang dirasakan.

Konsumsi capsicum annuum secukupnya dapat membantu menurunkan berat badan. Karena kandungan capsaicin yang terdapat pada sayuran buah ini mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh.

Vitamin C

Kandungan vitamin C yang terdapat pada capsicum annuum bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, vitamin C dikenal baik untuk kesehatan kulit.

Vitamin A

Capsicum annuum dapat membantu melebarkan saluran napas di paru-paru, sehingga dapat mengurangi asma. Vitamin A yang terkandung dapat mengurangi radang paru-paru akibat merokok, sebab asap rokok mengandung benzopyrene yang menghancurkan vitamin A dalam tubuh.

Agar Tidak Pedas

Buang biji cabai

Mengurangi rasa pedas saat mengolah cabai dapat disiasati dengan membuang biji. Rasa pedas pada capsicum annuum sejatinya dihasilkan oleh biji cabai, dengan membuangnya rasa pedas dan sensasi membakar dapat sedikit berkurang.

Rebus terlebih dahulu

Capsicum annuum yang akan diolah menjadi sambal lebih baik direbus terlebih dahulu. Karena, selain menghilangkan bau langu, merebus dapat mengurangi rasa pedas membakar pada sambal. Selain itu, waktu perebusan juga dapat mempengaruhi tingkat kepedasan pada cabai. Semakin lama waktu perebusan, akan semakin berkurang tingkat kepedasan cabai.

Gunakan bubuk cabai

Penggunaan bubuk capsicum annuum dalam masakan dapat dijadikan pilihan untuk mempermudah proses masak dalam beberapa hidangan. Selain itu, penggunaan bubuk cabai ini biasanya memberikan rasa pedas yang tidak sepedas cabai asli. Ditambah pembuatan bubuk capsicum annuum telah dicampur dengan komposisi berbagai bahan sehingga rasa pedasnya berkurang.

Masukkan terakhir

Memasukkan paling akhir atau bersamaan dengan bahan makanan yang dimasak tanpa ditumis terlebih dahulu dapat membuat rasa pedas  capsicum annuum berkurang. Disisi lain capsicum annuum  akan terasa mentah dan makanan kurang sedap.

Waktu menumis

Jika capsicum annuum ditumis terlalu gosong atau garing ternyata dapat mengurangi rasa pedas yang terasa pada capsicum annuum. Namun, citarasa masakan akan sedikit terganggu karena tumisan bumbu yang gosong.

Selain terlalu gosong, mengurangi rasa pedas dapat dilakukan dengan menumisnya sebentar. Jika cairan atau bahan makanan lainnya terburu-buru ditambahkan sebelum capsicum annuum mengeluarkan aroma wangi saat ditumis, hasilnya rasa pedas dari cabai pun akan berkurang.

Tahan Lama

Membuat bubuk capsicum annuum merupakan salah satu alternatif menjaga keawetan capsicum annuum. Namun, prosesnya yang tidak sebentar, mengakibatkan tidak semua orang mampu membuat bubuk capsicum annuum.

Cara menyimpan capsicum annuum dalam keadaan utuh adalah dengan melakukan pencucian dibawah air mengalir, hal ini dilakukan agar mikroorganisme yang menempel hilang, jika perlu gunakan sabun khusus sayur dan buah. Kemudian keringkan capsicum annuum  dari air, pastikan  capsicum annuum benar-benar kering. Setelah itu, Masukkan  capsicum annuum ke dalam wadah yang tertutup dan kedap udara. Jika mempunyai lemari pendingin, simpan di dalam lemari pendingin, namun jangan terlalu lama, karena akan menjadi layu. Jika tidak memiliki lemari pendingin, letakkan capsicum annuum dalam wadah tertutup dan simpan di tempat yang kering.

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang.  

monika-grabkowska-vCyWfv3YjM0-unsplash

Cara Menghilangkan Pestisida Pada Sayuran

Penggunaan pestisida dilakukan untuk mengurangi faktor penghambat produksi pertanian agar hasil produksi berlimpah. Pestisida merupakan senyawa kimia yang tidak mudah terurai. Jika terkonsumsi, residu pestisida tidak mudah dikeluarkan dan akan mengendap di dalam tubuh. Dalam jumlah yang kecil, tubuh masih dapat menetralisir residu pestisida. Namun jika dikonsumsi secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk itu penting untuk mengurangi kandungan pestisida pada sayur dan buah sebelum dikonsumsi. Berikut beberapa cara untuk menghilangkan pestisida pada sayur dan buah.

Cuci dengan air mengalir

Mencuci buah dan sayuran dengan menggunakan air mengalir sangat disarankan agar residu pestisida yang menempel tersebut dapat larut atau hilang. Menggosok sayur dan buah saat proses pencucian dapat mengurangi 70-99% residu pestisida yang menempel. Jangan lewatkan bagian-bagian dengan detail, misalnya pada lipatan halus, tangkai, serta gumpalan kuntum bunga pada kol dan brokoli. Tidak disarankan mencuci dengan direndam karena apabila direndam, racun yang telah larut dapat menempel kembali pada sayur dan buah.

Cuci dengan sabun khusus food grade

Cara ini dapat mengurangi residu yang menempel, terutama jika pada kulit masih terdapat zat lilin alami (parafin) atau minyak yang menyerap partikel pestisida. Lapisan parafin yang tampak mengkilat ini bertujuan untuk mengurangi penguapan sehingga buah tidak cepat keriput dan sebenarnya aman untuk dikonsumsi. Setelah dicuci dengan sabun, sayur dan buah harus dibilas dengan baik agar tidak ada sisa sabun yang tertinggal.

Kupas Kulit buah

Untuk jenis buah dan sayur berkulit tebal seperti apel, pir, dan kentang, Jejak pestisida dapat dihilangkan dengan cara mengupas kulitnya. Jangan lupa, cuci kulit buah sebelum dikupas, agar bakteri dan pestisida tidak berpindah ke daging buah melalui tangan.

Rendam dengan air garam

Air garam terbukti efektif membersihkan sayur dan buah dari bakteri dan sisa pestisida. Gunakan wadah, kemudian campur ½ liter air hangat dengan 2 sendok makan garam. Rendam sayur dan buah di dalam larutan tersebut selama kurang lebih 20 menit, setelah itu bilas sampai bersih dengan air mengalir.

Gunakan larutan cuka

Larutan cuka bisa digunakan untuk menyingkirkan bakteri, memecah lapisan lilin, dan melunturkan jejak pestisida pada buah dan sayur. Caranya, rendam buah dan sayur di dalam air yang telah ditetesi 1 sendok makan cuka dan ½ liter air selama 15-20 menit, kemudian bilas hingga bersih.

Bersihkan dengan baking soda

Gunakan 250 ml air dan campur dengan 1 sendok makan air lemon atau jeruk nipis, tambahkan 2 sendok makan baking soda. Randam campuran ini dengan buah dan sayur selama 5-10 menit sebelum dibilas dengan air bersih. Jika tidak direndam, masukkan larutan ke dalam botol semprot dan gunakan untuk menyemprot pada permukaaan sayur dan buah. Diamkan selama 5-10 menit sebelum dibilas, agar baking soda bisa menyingkirkan sisa-sisa pestisida.

Rendam dengan bubuk kunyit

Jika tidak memiliki bubuk kunyit, anda dapat menggantinya dengan parutan kunyit. Larutkan satu sendok teh bubuk kunyit kedalam ½ liter air. Setelah itu, rendam sayur dan buah selama 15-20 menit. Terakhir, angkat dan cuci dibawah air mengalir hingga bersih.

Gosok dengan air lemon

Campur 2 sendok makan air lemon dengan ½ liter air hangat, kemudian gosokkan sayur dan buah secara perlahan selama 10-15 menit. Setelah semua sayur dan buah tergosok, cuci bersih sayur dan buah dibawah air mengalir kemudian tiriskan.

Saat ini sudah banyak sayur organik yang dijual di pasaran, walaupun harga yang ditawarkan juga lebih tinggi ketimbang sayur non-organik. Daripada memakan biaya yang lebih banyak untuk membeli sayur organik, atau harus mencuci beberapa tahap jika mengkonsumsi sayur non-organik, lebih baik hadirkan sayur hidroponik di rumah anda. Jawab keraguan anda mengenai persamaan dan perbedaan sayur hidroponik atau sayur organik pada artikel berikut. 

Farme.id  menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun ? Kontak kami sekarang.