6

Media Tanam Hidroponik

Media tanam dalam hidroponik berfungsi untuk menopang dan mengalirkan nutrisi tanaman. Pada dasarnya terdapat dua jenis media tanam dalam sistem hidoponik; media tanam organik dan media tanam non-organik. Berikut beberapa media tanam yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik.

Rockwool

Rockwool merupakan  sekumpulan serat yang dikumpulkan hingga membentuk busa. Salah satu media tanam ramah lingkungan yang terbuat dari kombinasi batu, yaitu batuan basalt, batu bara, dan batu kapur yang dipanaskan pada suhu 1.600˚C hingga meleleh menyerupai lava yang kemudian berubah bentuk menjadi serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat tersebut akan dipotong menyesuaikan dengan kebutuhan.

Di dalam rockwool terkandung pH yang cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman sehingga memerlukan perlakuan khusus sebelum rockwool djadikan sebagai media tanam. Hal yang membuat rockwool digemari karena kemampuannya untuk mengikat akar dan menyerap nutrisi yang diberasal dari air. Air dan udara juga dapat disimpan dengan komposisi yang baik pula. Untuk beberapa jenis tanaman Rockwool dapat digunakan sejak masa penyemaian benih hingga proses pembesaran tanaman .

Hidroton

Hidroton atau expanded clay diperoleh melalui proses pemanasan dengan suhu mencapai lebih dari 1000˚C. Media tanam ini sangat popular di kalangan petani hidroponik di Jerman. Hidroton berbentuk bulatan-bulatan kecil seperti kelereng,dapat dipakai berulang kali, memiliki bobot yang sangat ringan namun kuat meyangga batang sayuran berkayu, seperti tomat dan cabe.

Arang Sekam

Arang sekam dianggap sebagai media tanam hidroponik yang steril, murah, dan efisien. Mempunyai daya serap yang baik,  dikatakan steril karena telah melalui proses pembakaran yang membuatnya relatif bebas hama sehingga tanaman Anda terbebas dari hama. Sifat padi yang sangat poros membuat akar juga bisa bertumbuh dengan lebih bebas.

Cocopeat (Sabut Kelapa)

Jika anda sedang mencari media tanam paling hemat air, cocopeat dapat menjadi pilihan terbaik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan cocopeat dalam menahan air yaitu 6-9 kali lipat dari volumenya. Selain cocok sebagai media tanam, cocopeat juga berfungsi sebagai pupuk tambahan untuk kesuburan tanaman. Sebelum menggunakan cocopeat, disarankan untuk merendam dengan fungisida karena cocopeat mudah sekali lapuk akibat jamur dan hama penyakit lain.

Vermiculite

Vermiculite berasal dari bahan anorganik yang mempunyai sifat mirip dengan media tanam hidroponik perlit. Perbedaannya terletak pada kemampuan serap dari masing-masing media tanam tersebut.. Bahan ini memiliki daya serap air yang lebih tinggi dibandingkan perlit, dan bobot dari bahan ini cenderung lebih berat dari perlite. Bebatuan ini biasanya dikombinasikan dengan perlite dengan perbandingan tertentu.

Perlit

Perlit adalah media tanam anorganik,  berasal dari batu silika yang dipanaskan pada suhu tinggi sehingga mencair dan diubah ke dalam ukuran kecil. Kelebihan media tanam ini antara lain berkemampuan untuk menyimpan nutrisi atau unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah tinggi, memiliki sistem drainase yang cukup baik, memiliki pH netral, dan bobot yang sangat ringan. Penggunaan perlit sebagai media penopang tanaman sebaiknya dikombinasikan dengan bahan tanam bersifat organik agar tanaman dapat menyerap unsur-unsur hara secara lebih optimal.

Jika anda masih bingung media mana yang paling tepat untuk sistem hidroponik anda. Silahkan hubungi admin kami untuk membantu. Farmee.id juga menyediakan media tanam yang dapat anda lihat pada Instagram.

cara-penyemaian-benih-dengan-rockwool

Cara Penyemaian Benih dengan Rockwool

Cara penyemaian benih merupakan tahapan penting dalam bercocok tanam. Beberapa manfaat yang diperoleh saat menyemai benih adalah lebih banyak varietas yang bisa ditanam dan lebih banyak bibit yang diperoleh. Dalam melakukan penyemaian benih ada beberapa pilihan media tanam yang biasa digunakan diantaranya cocopeat, hydroton, dan rockwool. Pada bagian ini akan dibahas cara-cara melakukan penyemaian benih dengan menggunakan rockwool.

Tahap Pra-Semai

Tahap Pra-Semai atau Seed Starting jarang diketahui oleh para farmer. Pada tahap ini dilakukan penyeleksian benih, harapannya dengan tahap ini kita hanya menyemai / menanam benih yang sudah mulai berkecambah agar kepastian tumbuh cukup tinggi.  Berikut beberapa cara untuk memulai Pra-Semai :

  1. Rendam benih dengan air selama ½ – 1 jam. Benih yang memiliki waktu lebih lama untuk berkecambah, boleh direndam semalaman. Perendaman dilakukan untuk melembabkan kulit benih sehingga por-pori kulit benih membesar, sehingga air dapat masuk kedalam benih untuk menghasilkan zat pengatur tumbuh (auxin). Auxin  berfungsi untuk memicu benih mengalami pertumbuhan.
  2. Setelah direndam, letakkan benih di wadah beralas lembab seperti tisu yang dilembabkan.
  3. Tutup wadah agar tidak terjadi penguapan. Simpan di tempat sejuk. Tunggu 1-2 hari tergantung jenis benih.
  4. Setelah proses ini, kita hanya akan menggunakan benih yang sudah berkecambah saja untuk dilanjutkan pada tahap penyemaian.

Tahapan Semai Benih

Pemilihan rockwool sebagai media tanam dikarenakan beberapa alasan. Rockwool pas dan cocok untuk semua jenis sayuran, materi rockwool bersifat netral dan tidak mengandung penyakit atau bahan kimia, kemampuan menyerap air hingga 14 kali kapasitas tampungan tanah, dan rockwool bisa didapatkan dengan mudah di toko online salah satunya Farmee.id.

Memotong Rockwool

Rockwool terbuat dari bahan mineral bebatuan, tidak jarang saat pemotongan dilakukan, ada serpihan-serpihan rockwool yang berterbangan. Agar tidak terhirup, farmer dapat menggunakan masker atau penutup hidung selama memotong rockwool. Sebelum melakukan pemotongan, siapkan penggaris besi dan gergaji besi kecil, tidak disarankan menggunakan pisau atau benda tajam lain yang permukaanya halus, karena akan menyulitkan dalam proses pemotongan dan menyebabkan rockwool hancur. Kemudian potong rockwool dalam bentuk lembaran, selanjutnya potong dadu rockwool dengan ukuran sekitar 2 cm.

Basahi Rockwool

Membasahi rockwool berguna untuk menjaga rockwool tetap lembap. Namun jangan sampai rockwool terlalu basah, karena dapat menyebabkan pembusukan pada benih sebelum sempat bertumbuh dengan baik.

Pemindahan dan Penyimpanan

Lubangi rockwool kemudian pindahkan benih yang telah berkecambah dengan hati-hati. Simpan rockwool dengan benih yang telah berkecambah pada tempat yang terkena paparan sinar matahri secara langsung agar tanaman tidak mengalami proses etiolasi. Pastikan tempat penyimpanan terhindar dari aliran air yang deras seperti hujan.

Siap Ditanam

Penyemaian membutuhkan waktu selama 7-14 hari atau sampai tumbuh 4 lembar daun sejati. Jika sudah, tanaman dapat dipindahkan pada instalasi. Pada awal pemindahan tanaman akan terkejut, dan rentan terhadap guncangan saat pemindahan, proses adaptasi tanaman membutuhkan waktu beberapa jam hingga pulih kembali. Pastikan tanaman mendapat cahaya, air, nutrisi, oksigen dan karbondioksida tercukupi dengan baik.

Beberapa bibit tidak akan bertahan dan tidak semua penyebab bisa dijelaskan. Beberapa tanaman memiliki kondisi suhu ideal untuk tumbuh, ada tanaman bersuhu dingin dan tanaman bersuhu hangat, pastikan kita memahami kondisi ideal setiap tanaman.

Jika Anda tertarik untuk praktek lebih lanjut namun masih belum yakin dengan benih maupun prosesnya, Anda dapat membeli benihnya di Farmee.id dan Parmin akan selalu siap menemani proses menanam Anda.