rich-smith-LBDNEjpZ-as-unsplash

Cahaya Untuk Kehidupan Hidroponik

Matahari adalah sumber pencahayaan yang ideal untuk tanaman yang sedang tumbuh baik dalam sistem tradisional maupun hidroponik, namun beberapa memiliki kendala untuk mendapatkan sinar matahari langsung. Cahaya buatan yang tersistem dapat menjadi solusi agar hidroponik tetap datap tumbuh meskipun tidak terkena sinar matahari secara langsung. Cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik juga bukan sembarang cahaya. Karena sebuah cahaya mungkin terang bagi kita, tetapi bagi tumbuhan, cahaya tersebut mungkin tidak berarti apa-apa.

Beda Tanaman, Beda Kebutuhan

Setiap tanaman memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda. Beberapa tanaman lebih tahan panas dan beberapa lainnya tidak. Jika anda menanam berbagai jenis tanaman dalam waktu yang bersamaan, pastikan mengetahui kebutuhan cahaya setiap tanaman, dan sesuaikan kondisi cahaya dengan kebutuhan tanaman. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Tanaman hari pendek

Jenis tanaman ini tidak boleh terkena cahaya lebih dari 12 jam per hari. Jika terlalu banyak mendapat cahaya mereka tidak akan berbunga. Untuk berfotosintesis dan menghasilkan bunga jenis tanaman ini membutuhkan periode kegelapan yang lama. Contoh dari tanaman ini adalah stroberi, kembang kol, dan krisan.

Tanaman hari panjang

Kebutuhkan sinar matahari pada tanaman hari panjang sekitar 18 jam per hari. Contoh dari tanaman ini adalah gandum, selada, kentang, bayam, dan lobak. Dengan sistem tradisional tanaman ini cocok di tanam di daerah panas, namun dengan hidroponik kita dapat menanamnya dimanapun dengan mengkondisikan lingkungan bertumbuh tanaman.

Tanaman netral siang hari

Jenis tanamn ini adalah tanaman yang paling fleksibel. Mereka menghasilkan buah tidak peduli seberapa banyak mereka terpapar cahaya. Beberapa contohnya adalah terong, mawar, dan jagung.

Benih dari beberapa tanaman di atas tersedia di Farmee.id.

Bagaimana Cahaya Diukur

Ada beberapa cara untuk mengukur cahaya, cahaya paling sering diukur dengan daya watt, nanometer (nm), atau Lumens.

Daya watt adalah satuan energi yang dibutuhkan untuk melakukan penerangan, ini adalah istilah yang sering diketahui. Dalam mennumbuhkan tanaman, hal ini sering dihubungkan dengan jumlah watt yang dibutuhkan untuk setiap sentimeter persegi permukaan yang akan diterangi.

Lumens adalah satuan terang gelapnya cahaya. Semakin besar lumens maka semakin terang cahayanya. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm. Sebenarnya lumens tidak memberikan pengaruh yang begitu signifikan pada tanaman. Cahaya yang dibutuhkan tanaman berada di luar spektrum yang terlihat secara fisik

Ketika cahaya diukur dalam nanometer, sebenarnya ini cahaya yang dapat di lihat. Cahaya tampak ini jatuh pada kisaran 400 hingga 700 nm. Hampir semua lampu untuk bertumbuh jatuh pada kisaran 450 nm hingga 730 nm.  Seperti yang diketahui bahwa tanaman perlu berfotosintesis, dan agar tanaman dapat melakukan ini, diperlukan cahaya pada tingkat 450 nm dan 650 nm. Dengan ini, tumbuhan dapat menciptakan makanan yang dibutuhkannya dari cahaya yang tersedia bersama dengan air dan karbon dioksida. Karena ini adalah pigmen hijau tempat klorofil diproduksi. Ketika tanaman menggunakan kisaran 650 nm dan 730 nm, hal ini memungkinkan mereka untuk mengontrol pembungaannya melalui pigmen lain yang disebut fitokrom.

shutterstock_553798978-1-768x512-2

Kondisi optimal pertumbuhan hidroponik

Pertumbuhan dengan sistem hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa tanah. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi pecinta hidroponik untup dapat memaksimalkan hasil panen melalui pertanian hidroponik. Berikut beberapa faktor atau syarat kondisi optimal pertumbuhan hidroponik yang harus diperhatikan.

Cahaya dalam hidroponik

Cahaya sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan kondisi optimal kebutuhan sinar matahari dalam pertumbuhan hidroponik idealnya selama 8-10 jam per hari. Jika tidak memungkinkan mendapat sinar matahari, dapat menggunakan lampu LED yang hemat energi maupun menggunakan LED tanaman khusus dengan rentang panjang yang disesuaikan untuk pertumbuhan tanaman.

Oksigen dan karbon dioksida dalam hidroponik

Oksigen terlarut dalam air dapat diukur menggunakan Dissolved Oxygen Meter dan kondisi optimal oksigen terlarut dalam pertumbuhan hidroponik seharusnya berkisar diatas 6 ppm. Dalam pertumbuhan hidroponik, oksigen dibutuhkan agar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan optimal.
Sedangkan karbon dioksida (CO2) merupakan elemen penting dalam pertumbuhan tanaman yang berfungsi agar tanaman dapat berfotosintesis dengan sempurna.

Air dalam hidroponik

Tidak sembarang air dapat digunakan untuk budidaya tanaman hidroponik. Kondisi optimal air yang digunakan dalam pertumbuhan hidroponik harus memiliki pH 5.5-7 serta air bersifat bersih, tidak asin, dan tidak keruh. Air tanah yang jernih atau air yang difilter menggunakan Reserve Osmosis (OS) adalah sumber air yang paling tepat pada kisaran 15-60 EC. EC air dapat diukur dengan menggunakan TDS/EC Meter.

PH Level dalam hidroponik

Nilai pH mempengaruhi suplai nutrisi pada tanaman hidroponik. Nilai pH harus diukur dan disesuaikan untuk menciptakan kondisi pertumbuhan yang ideal. Kondisi optimal nilai pH setiap tanaman berbeda-beda, namun rentang nilai pH untuk kebanyakan tanaman hidroponik berkisar 5.5 – 6.5.

Suhu Udara dalam hidroponik

Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, setiap tanaman memiliki suhu ideal yang berbeda. Tanaman bersuhu dingin akan ideal tumbuh di suhu 16 – 28 ˚ C, sedangkan tanaman bersuhu panas akan ideal tumbuh di suhu 20 – 32 ˚ C. Penting untuk mengetahui karakteristik tanaman yang akan ditanam, apakah bersuhu dingin/panas agar sesuai dengan lingkungan pertumbuhan tanaman.

Nutrisi dalam hidroponik

Nutrisi utama yang dibutuhkan tanaman adalah Nitrogen, Fosfor, dan Kalium, dalam berkebun secara hidroponik diperlukan zat tambahan untuk mengantarkan nutrisi tersebut ke akar dalam bentuk larutan. Larutan campuran nutrisi tersedia dalam banyak varietas, sesuikan dengan kebutuhan tanaman yang kita tanam. Mengganti isi penampungan nutrisi rutin setiap 12 – 14 hari dengan nutrisi yang baru, dapat membantu tanaman agar tumbuh dengan optimal.

Media tanam dalam hidroponik

Media tanam utama dalam hidroponik adalah air, sehingga diperlukan media tanaman lain untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa akar tanaman tetap pada tempatnya dan menyerap larutan nutrisi secara efektif. Media tanaman yang dapat digunakan antara lain; sekam padi atau sekam bakar, serbuk gergaji, spons, rockwoll, dan lainnya. Pemilihan media tanam ini disesuaikan dengan sistem hidroponik yang digunakan.

Untuk membantu teman berkebun dalam berkebun hidroponik, Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram