hidroponik

Permasalahan Hidroponik di Indonesia

Sumber : hidroponikpedia.com

Berkebun dengan sistem hidroponik memang tampaknya memberi hasil panen yang bagus, segar serta terjaga sterilisasi dari tanaman hidroponik. Namun hal itu didukung dengan perawatan yang optimal juga. Dalam proses budidayanya, tak jarang para pelaku hidroponik mendapatkan kendala atau permasalahan pada sistem budidaya hidroponik miliknya. Nah, disini parmin akan ringkas beberapa permasalahan Hidroponik di Indonesia yang kurang lebih sama dengan wilayah lainnya.

Listrik 24 Jam

Tanaman memerlukan waktu istirahat biasanya selama 7-8 jam dalam satu hari. Selama tanaman beristirahat, tanaman tidak akan menyerap unsur hara yang ada di sekelilingnya. Namun demikian, tingkat kelembapan harus tetap terjaga dengan baik agar akar tanaman tidak mengalami kekeringan dan menyebabkan tanaman menjadi layu atau bahkan akan mati. Untuk menjaga hal itu tidak terjadi, teman berkebun harus menjalankan aliran pompa secara terus menerus di malam hari. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut berasal dari aliran pompa tersebut.

Jiika listrik mati maka pompa listrik pun akan ikut mati dan pemberian nutrisi pada tanaman akan terhenti. Untuk mengatasi hal tersebut, teman berkebun dapat menggunakan genset khusus untuk pengaliran dari pompa agar nutrisi tetap bisa diberikan pada tanaman.

Cara lain yang teman berkebun dapat lakukan yaitu dengan menggunakan rockwool. Air yang tersisa pada rockwool mampu bertahan selama 2-3 jam lamanya pada saat listik mati.

Daun yang Rusak

Hujan dengan intensitas yang sering akan membuat tingkat kelembaban juga ikut meningkat. Akibatnya terdapat kendala pada tanaman hidroponik yakni rentan muncul cendawan. Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat menutup daun ataupun membuat naungan plastik pada tanaman.

Konsenstrasi Larutan

Selain rentan menumbuhkan cendawan, hujan juga dapat mengubah konsentrasi yang terdapat pada larutan nutrisi. Air hujan memiliki kandungan asam, sehingga apabila masuk ke dalam tangki maka teman berkebun harus membuang seluruh larutan yang ada di sana, lalu membuat kembali larutan baru. Karena jika tidak, tanaman hidroponik akan kekurangan nutrisi sehingga tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat memasang kran penutup, pada aliran hujan yang masuk ke saluran pembuangan. Saat hujan turun, kran ini dibuka sehingga air hujan terbuang keluar, sedangkan pipa yang mengalirkan larutan nutrisi ke bak tangki ditutup.

Debit Air

Budidaya tanaman secara hidroponik membutuhkan perhatian terhadap debit air yang tepat. Debit air yang dibutuhkan untuk tanaman hidroponik adalah sekitar 1-2 liter setiap menitnya. Teman berkebun dapat menggunakan pompa dengan kekuatan sekitar 500 watt atau ¾ HP yang sesuai dengan ukuran area tanaman yang luasnya mencapai 270 m2.

Lumut yang Muncul di Selang Plastik

Sering kali para pelaku hidroponik menemukan lumut muncul pada selang plastik, hal ini tentu menjadi kendala bagi pertumbuhan tanaman. Cara paling mudah yang teman berkebun dapat lakukan untuk membersihkan lumut di dalam selang plastik adalah dengan merendam selang menggunakan air panas. Setelah itu tambahkan juga 1 sdm pemutih per galon sebagai pembersih.

Kemudian teman berkebun dapat menjalankannya kembali seperti biasa, jika perendaman sudah selesai dilakukan dengan sistem NFT. Cara ini dilakukan untuk mengusir lumut yang berada di dalam selang yang cukup sulit untuk dibersihkan.

Alternatif cara lainnya, teman berkebun dapat merendam selang dengan cairan pemutih, setelah itu bilas seluruh bagiannya, keringkan, dan simpan kembali untuk pemakaian selanjutnya. Baca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/

Demikian permasalahan hidroponik yang kerap terjadi di Indonesia, namun teman berkebun tidak perlu khawatir karena farmee akan membantu kamu dalam merawat tanaman hidroponik kamu. Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin segera menanam ? Pemesanan dapat dilakukan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.

tanam dan panen wortel hidroponik

Tanam dan Panen Wortel Hidroponik

Sumber : herbafarmmakassar.com

Wortel adalah salah satu jenis tanaman sayur yang dikenal khasiatnya baik bagi kesehatan mata. Biasanya wortel hadir dalam hidangan sop dan dapat juga diolah menjadi makanan lainnya seperti ote-ote, lumpia, salad sayur, dan jus wortel. Banyak manfaat yang kita dapatkan dengan mengkonsumsi wortel, maka dari yuk segera tanam dan panen wortel hidroponik. Mengapa hidroponik ? Cara menanam wortel hidroponik dapat dilakukan dengan sangat mudah dan sistem yang digunakan adalah drip irigation atau sistem irigasi air. Prosesnya juga sangat sederhana sehingga lebih mudah dipraktikkan.

Proses Penyemaian Wortel Hidroponik

  1. Siapkan terlebih dahulu wadah bersih untuk persemaian.
  2. Kemudia, semai benih wortel dengan memasukkannya kedalam wadah yang telah diberi media tanam seperti tanah berpasir atau arang sekam.
  3. Rrajinlah untuk menyemprot benih dan perhatikan tingkat kelembaban media tanamnya.

Benih ini nantinya akan tumbuh dan memunculkan daun batang hingga umbi wortel. Ketika bagian umbi wortel sudah cukup kuat dan begitu juga dengan bagian batangnya maka semaian wortel dapat diangkat dan diambil dari media tanam persemaian lalu bersihkan bibit wortel tersebut dari sisa media tanam yang menempel. Jika sudah maka selanjutnya memindahkan bibit wortel pada sistem hidroponik.

Sistem Hidroponik Drip Irigation

Sumber : bibitbunga.com

Drip Sistem hidroponik yang digunakan untuk membudidayakan tanaman sayur wortel ini juga sering disebut sebagai sistem tetes. Adapun media tanam yang diperlukan yaitu clay ball atau dengan menggunakan pecahan dari batu bata, juga dapat menggunakan media yang berasal dari pecahan arang kayu. Jika sudah mempersiapkan media tanam pada drip system maka tahap selanjutnya melakukan perawatan secara rutin hingga memasuki masa panen.

Dengan menggunakan sistem hidroponik drip irigation maka produktivitas akan tanaman sayur wortel teman berkebun semakin meningkat dan begitu juga dengan kualitas sayuran karena proses tumbuh kembang yang seragam. Cara hidroponik juga meminimalisir terjadinya kerusakan pada tanaman wortel pada saat memasuki masa panen dan tentunya sangat hemat air dan kemudian irigasi juga dapat dilakukan dalam waktu yang tepat.

Teknik Perawatan Wortel Hidroponik

Proses perawatan adalah hal yang paling utama agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, perawatan ini termasuk pemberian nutrisi, pengecekan air, pengecekan dan pencegahan hama dan lain sebagainya. Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

Untuk pemberian nutrisi sebaiknya menggunakan alat, jika anda tidak memiliki alatnya. Anda bisa mencobanya dengan cara menual yakni meneteskan nutrisi tersebut pada wortel.

Cara pembuatan nutrisinya juga bisa dibuat sendiri. Caranya dengan menfermentasikan kotoran kandang bisa kotoran kambing ataupun kotoran ayam, daun sirsak halus, jerami, arang sekam, bekatul, daun lamtoro halus, gula pasir, bio aktivator dan air bersih fermentasikan beberapa bahan tersebut selama kurang lebih 1 bulan.

Benih Unggul Wortel Farmee

Wortel merupakan salah satu jenis tanaman umbi yang kaya akan vitamin A serta banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Beberapa khasiat tersebut diantaranya meningkatkan kesehatan mata, membuat kulit menjadi sehat, memperkuat daya tahan tubuh, memperkuat fungsi otak, membantu menjaga berat badan, mengontrol tekanan darah dan kolesterol, mengurangi risiko terkena kanker.

Farmee menyediakan benih unggul yang dapat teman berkebun pesan untuk memulai menanam wortel. Benih unggul wortel Farmee merupakan benih terpercaya dan sudah terbukti menghasilkan sayuran yang renyah. Pemesanan benih dapat dilakukan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram. Tidak hanya benih, Farmee juga menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. So, tunggu apalagi ?

athul-baby--OpAC3DzWss-unsplash

Perbedaan Sistem Hidroponik dan Akuaponik

Hidroponik dan akuaponik merupakan sebuah sistem penanaman tanpa media tanah. Keberadaan hidroponik dan akuaponik dapat menjadi solusi pada permasalahan klasik pertanian yaitu keterbatasan lahan. Namun ada beberapa perbedaan mendasar anatar hidroponik dan akuaponik, simak selengkapnya pada artikel berikut.

Metode

Metode bercocok tanam menggunakan air sebagai media tanam pengganti tanah disebut hidroponik. Sedangkan akuaponik adalah perpaduan antara aquaculture (budidaya ikan) dengan hidroponik secara terintegrasi. Singkatnya, hidroponik menekankan pada penggunaan air sebagai media tanam sedangkan akuaponik menakankan pada kolaborasi kegiatan pertanian dengan perikanan.

Nutrisi

Sistem hidroponik sangat bergantung pada nutrisi yang diberikan, karena hidup dan matinya tanaman hidroponik bergantung pada asupan nutrisi. Pertumbuhan tanaman akan optimal jika kebutuhan nutrisi tercukupi dalma hal ini tidak berlebih dan kekurangan. Berbeda dengan akuaponik, nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman diperoleh dari proses penguraian kotoran ikan. Kotoran yang diperoleh dari limbah kegiatan budidaya ikan akan diuraikan dan diubah menjadi nutrisi tertentu melalui proses nitrifikasi dengan bantuan bakteri. Kondisi optimal yang dijaga pada akuaponik adalah keseimbangan keberadaan ikan, pertumbuhan tanaman serta kemampuan bakteri dalam mengolah kotoran ikan untuk pertumbuhan tanaman.

Kompleksitas Spesies

Saat hidroponik hanya berhadapan dengan satu species, yaitu tanaman. Berbalik dengan akuaponik yang harus menjaga kestabilan minimal 4 species yang berbeda yaitu, tanaman, ikan, dan minimum dua species bakteri yang berbeda. Setiap species tersebut menuntut pH optimal yang berbeda pula. Oleh karena itu, tingkat komplesitas akuaponik menjadi jauh lebih tinggi.

Kebersihan

Standar kebersihan hidroponik jauh lebih tinggi dibandingkan akuaponik. Dalam berhidroponik segala harus bersih dan steril, bahkan media tanam yang digunakan juga harus disterilkan terlebih dahulu. Hal ini tidak berlaku pada akuaponik,  ketergantungan yang tinggi kepada bakteri-bakteri berharganya menyebabkan kebersihan perlu dijaga namun perlu dipertimbangkan lebih jauh terkait ada bebrapa spesies yang tidak dapat hidup jika terlalu steril dan bersih.

Kebutuhan Air

Sistem hidroponik memerlukan adanya penggantian air secara teratur. Hal ini terjadi karena adanya pemberian suplemen pada air hidropinik sehingga nutrisi yang terkandung dalam air akan terakumulasi. Akumulasi nutrisi yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Sedangkan sistem aquaponik dalam pemeliharaan sehari-ahri hanya memerlukan air tambahan untuk kolam budidaya ikan. Pergantian air secara keseluruhan baru dilakukan ketika terdapat penyakit pada ikan atau adanya pencemaran pada air kolam.

Risiko Penyakit

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa standar kebersihan hidroponik lebih tinggi dibandingkan akuaponik. Oleh karena itu, jauh lebih mudah bagi pelaku hidroponik untuk menjaga tanamannya dari masalah mikroorganisma daripada pelaku akuaponik. Demikian juga dalam menghadapi hama dan penyakit, pelaku hidroponik hanya perlu mempertimbangkan tindakan yang dliakukan terhadap satu species, yaitu tanaman. Sedangkan akuaponik perlu mempertimbangkan dampaknya ke ikan dan bakteri-bakteri yang dibutuhkan.

Penanganan hama dan penyakit lebih mudah dilakukan pada kegiatan hidroponik. Karena hidroponik menuntut seluruh kegiatan dilakukan secara steril, jumlah spesies yang sedikit serta umumnya berfokus pada satu jenis tanaman. Ketika terdapat permasalahan hama dan penyakit, penanganan dapat langsung dilakukan tanpa mengindahkan keberadaan ikan atau spesies lainnya. Berbeda dengan akuaponik. Selain memperhatikan keberadaan bakteri sebagai bagian dari sistem, penanganan hama penyakit pada satu jenis misal tanaman, diupayakan untuk tidak mengganggu spesies lain atau lingkungan spesies tersebut.

Suhu dan Ph

Bercocok tanam dengan sistem hidroponik membutuhkan suhu di bawah 22oC dengan suhu optimal ketika air dalam kondisi hangat. Adapun  rentang pH yang diperbolehkan adalah 5,5 – 6. ph.  Untuk akuaponik, suhu yang digunakan mengacu pada kebutuhan ikan yang dibudidayakan. Adapun pH optimal yang diperbolehkan mendekatai posisi normal atau dalam rentang 6,8 – 7 .

Waktu Operasional

Kehidupan hidroponik yang sangat bergantung pada nutrisi memiliki sisi positif, karena dengan hal ini pertumbuhan dapat dikontrol, beberapa tanaman bahkan dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan cara konvensional. Sedangkan akuaponik, karena memiliki kompleksitas spesies, maka hal yang penting dalam kehidupan akuaponik adalah menjaga keseimbangan. . Sedapat mungkin seluruh sistem dijaga untuk tetap stabil dan tidak berubah. Diperlukan waktu yang lebih lama sebelum kegiatan aquaponik bias berjalan dan menghasilkan. Saat pertama kali dilakukan, budidaya ikan tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk proses nitrifikasi atau mengubah kotoran menjadi nutrisi tanaman sampai proses in

umur tanaman hidroponik siap panen

UMUR TANAMAN HIDROPONIK SIAP PANEN

Budidaya tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik akan mengurangi penggunaan lahan yang luas. Dalam proses budidaya tanaman hidroponik, tentu setiap tanaman hidroponik memiliki umur tanaman untuk siap dipanen dan disantap. Ingin tahu berapa umur tanaman kamu ? yuk simak artikel umur tanaman hidroponik siap panen berikut.

Sumber : diadona.id

Umur Panen Tanaman Hidroponik

Mengetahui berapa umur tanaman hidroponik yang akan kita tanam itu penting, agar tanaman dapat kita panen sesuai umurnya dan tingkat kematangan cukup. Selain itu, untuk memperhitungkan seberapa banyak waktu yang akan kita keluarkan dalam membudidayakan jenis tanaman yang akan kita rawat secara hidroponik. Juga untuk mengatur rentang penambahan kepekatan nutrisi selama masa pertumbuhan sebelum panen.

Untuk proses semai tanaman hidroponik, teman berkebun dapat mengunjungi https://farmee.id/cara-penyemaian-benih-dengan-rockwool/

Berikut list umur panen tanaman hidroponik :

No.Nama SayuranMasa Panen
1Caisim / Sawi Hijau40 – 60 HSS
2Bayam30 – 40 HSS
3Selada Hijau45 – 50 HSS
4Sawi Putih30 – 60 HSS
5Daun Bawang80 – 90 HSS
6Kangkung27 – 35 HSS
7Tomat45 – 75 HSS
8Terong70 – 80 HSS
9Cabai65 – 75 HSS
10Gambas80 – 90 HSS
11Timun60 – 70 HSS
12Kol Hijau, Kol Merah80 – 100 HSS
13Kacang Panjang35 – 40 HSS
14Kacang Buncis60 – 70 HSS
15Kacang Kapri70 – 90 HSS
16Lobak60 – 80 HSS
17Pakcoy45 – 60 HSS
18Selada30 – 50 HSS
19Pare60 – 70 HSS
Sumber : @farmee.id

Demikian tabel umur tanaman hidroponik siap panen yang teman-teman berkebun dapat pergunakan sebagai panduan sebelum menanam maupun setelah tanaman hidroponik pilihan teman berkebun.

Untuk membantu teman berkebun memulai proses berkebun hidroponik, Farmee menyediakan berbagai benih unggul yang dapat teman berkebun pesan sebagai tanaman hidroponik. Benih unggul Farmee merupakan benih terpercaya dan sudah terbukti menghasilkan sayur yang renyah. Pemesanan benih dapat dilakukan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram. Tidak hanya benih, Farmee juga menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. So, tunggu apalagi ?

tanam dan panen seledri hidroponik

TANAM DAN PANEN SELEDRI HIDROPONIK

Sumber : panenkuy.com

Seledri merupakan salah satu tanaman yang biasa digunakan untuk pelengkap rasa masakan. Selain pelengkap masakan, seledri juga kerap dikonsumsi sebagai jus karena terdapat berbagai manfaat bagi tubuh apabila mengkonsumsi Seledri. Bagi teman berkebun yang tidak memiliki lahan luas, jangan khawatir karena kamu masih bisa tanam dan panen seledri hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini

Proses Semai Seledri Hidroponik

  1. Siapkan alat dan bahan, seperti Rockwool, benih seledri, gergaji besi/cutter, dan instalasi/media hidroponik
  2. Rockwool sebagai media tanam seledri terlebih dahulu dipotong dengan ukuran 2 x 2 x 2 cm dan kedalaman 1 cm masih cukup.
  3. Masukkan benih seledri ke rockwool yang sudah dilubangi, 1 kotak 1 lubang  (1 lubang dapat diisi 2-3 benih)
  4. Setelah benih masuk ke media tanam, basahi dengan air, kemudian tutup dan simpan ditempat yang teduh.
  5. Selalu rutin untuk cek kelembapan rockwool. Siram setidaknya 2 kali sehari. Tetapi tetap perhatikan media tanam jangan sampai basah karena yang dibutuhkan pada proses penyemaian adalah lembab dan bukan basah.
  6. Kemudian dalam waktu 2 – 3 hari, benih seledri akan berkecambah. Pada kondisi ini, segera perkenalkan tanaman dengan sinar matahari namun bukan matahari yang terik.
  7. Tetap jaga kelembapan media tanam

Proses Pindah Tanam Seledri hidroponik

Pindah tanam benih seledri dapat dilakukan setelah muncul daun sejati (3 atau 4 daun). Ketika hal itu terjadi, artinya perakaran tanaman sudah cukup kokoh untuk dipindah tanamkan. Benih seledri dipindah bersamaan dengan media tanam rockwool yang sudah dipisah-pisahkan ke dalam netpot. Setelah itu, netpot yang sudah berisi tanaman pakcoy dimasukkan ke dalam lubang instalasi / media hidroponik lainnya.

Pemberian nutrisi dan pH Seledri hidroponik

Setelah benih seledri dipindah tanamkan ke media instalasi, tahap selanjutnya adalah tahap peremajaan. Pada tahap ini, pemberian nutrisi seta proses menaikkan kepekatan nutrisi secara bertahap perlu diperhatikan.

Pada saat pindah tanam, kepekatan nutrisi yang dapat diberikan adalah 800 ppm. Kemudian secara bertahap dinaikkan sampai umur 2 bulan menjadi 1680 ppm. Menaikkan kepekatan nutrisi dapat dilakukan setiap umur tanaman bertambah 1 minggu sebanyak 100 ppm. Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

Ukuran pH pada budidaya seledri hidroponik akan mempengaruhi hasil panen seledri hidroponik, maka degan demikian pH juga perlu diperhatikan. Usahakan ukuran pH seledri adalah 6,5. Apabila nilai pH ketinggian atau kerendahan, dapat menggunakan pH up/down sebagai solusi. Gunakan pH meter untuk mengukur pH pada air hidroponik dan TDS meter untuk mengukur kadar nutrisi hidroponik. Segala kebutuhan berhidroponik tersedia di Farmee. Baca https://farmee.id/panduan-pemakaian-tds-meter/

Permasalahan yang sering muncul pada bak maupun instalasi hidroponik yakni terdapat lumut juga air yang kotor. Untuk mengatasinya, teman berkebun dapat membaca https://farmee.id/cara-membersihkan-instalasi-hidroponik/

Panen Seledri dan Perbanyakan Seledri

Masa panen tanaman seledri hidroponik dapat berlangsung selama 2-3 bulan setelah masa tanam. Proses pemanenan seledri hidroponik juga sangat mudah, teman berkebun hanya perlu mencabut tanaman dari netpot kemudian mencuci bersih netpot serta instalasi hidroponik untuk dapat digunakan pada budidaya tanaman selanjutnya.

Namaun, menariknya teman berkebun masih dapat membudidayakan tanaman seledri yang telah dipanen tanpa harus menyemai kembali. Caranya bagaimana?

  • Pertama, keluarkan seledri dari netpot.
  • Pisahkan tunas-tunas seledri dengan akarnya.
  • Jepitkan tunas tersebut pada rockwool.
  • Masukkan rockwool pada sistem hidroponik.
  • Langkah berikutnya teman berkebun hanya perlu merawat peremajaan sampai panen seledri hidroponik kembali.

Benih Unggul Seledri Farmee

Seledri merupakan tanaman yang menyimpan banyak manfaat bagi tubuh. Tanaman seledri memiliki aroma segar yang khas dan rendah kalori. Manfaat daun sampai batang seledri bagi tubuh yakni membantu diet rendah kalori, menambah pasokan vitamin dan mineral, mencegah kerusakan sel, mencegah dehidrasi, mengurangi peradangan, melancarkan pencernaan, menurunkan tekanan darah tinggi serta menetralkan asam.

Farmee menyediakan benih unggul yang dapat teman berkebun pesan untuk memulai menanam pseledri. Benih unggul seledri Farmee merupakan benih terpercaya dan sudah terbukti menghasilkan tanaman yang segar dan renyah. Pemesanan benih dapat dilakukan dengan kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram. Tidak hanya benih, Farmee juga menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Dan tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. So, tunggu apalagi ?

towers-2423551

Cara Membersihkan Instalasi Hidroponik

Instalasi Hidroponik yang digunakan dalam kurun waktu tertentu akan mengakibatkan lumutan, berkerak dan kotor. Salah satu penyebab tanaman gagal tanaman adalah faktor kebersihan, kondisi instalasi yang kurang bersih akan meningkatkan peluang gagal panen.  Penting untuk menjadwalkan pembersihan instalasi secara berkala untuk menjaga lingkungan pertumbuhan yang optimal.

Peralatan

Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk membersihkan yang terdiri dari berbagai macam sikat sesuai kebutuhan, sikat wc, sikat lantai kamar mandi, sikat gigi bekas, sabut pencuci piring, tongkat untuk disambung dengan sikat berguna untuk membersihkan bagian dalam pipa yang tidak terjangkau dengan tangan, sabun pembersih serta soda api.

Pindahkan Tanaman

Sebelum mencuci instalasi hidroponik, pastikan untuk memindahkan tanaman ke instalasi hidroponik lain yang mempunyai media tanam, campuran nutrisi dan derajat keasaman (pH) yang sama dengan instalasi hidroponik pertama. Keadaan yang sama penting untuk pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman tidak stress dan dapat segera menyesuaikan diri dengan kondisi pertumbuhan tanaman yang baru.

Sterilisasi

Sterilisasi instalasi hidroponik berguna untuk membasmi bibit atau hama pengganggu, sterilisasi dapat dilakukan dengan melakukan perendaman dan pengaliran cairan pembersih. Untuk sistem wick, instalasi dapat direndam dengan larutan pembersih.

Sedangkan sistem NFT yang menggunakan pipa, pembersihan dapat dilakukan dengan mengaliri pipa menggunakan cairan pembersih. Perendaman dan pengaliran pipa dapat dilakukan selama 24 jam.

Selain menggunakan cairan pembersih, soda api juga dapat digunakan untuk membersihkan pipa. Campurkan bubuk soda api dengan air, kemudian gunakan cairan tersebut untuk merendam atau mengaliri pipa. Berbeda dengan cairan pembersih yang harus didiamkan selama 24 jam, untuk soda api cukup diamkan selama beberapa saat.
Akan tetapi, penggunaan soda api harus hati-hati, karena soda api merupakan zat yang cukup berbahaya. Sehingga, membutuhkan perhatian khusus saat menggunakannya. Khususnya, jika soda api terkena air meskipun hanya sedikit. Penggunaan soda api yang terlalu sering dapat menyebabkan pipa rapuh. Oleh karena itu,  gunakan zat ini jika benar-benar diperlukan.

Pencucian

Setelah dilakukan perendaman maupun pengaliran. Langkah berikutnya ialah membilas instalasi dengan air bersih. . Lakukan pembilasan sebanyak 3 kali. Jika masih terdapat kotoran yang menempel, gosok bagian kotoran dengan peralatan yang sesuai hingga kotoran terangkat.

Kemudian bilas kembali instalasi hidroponik. Jangan menggunakan air bekas bilasan untuk membilas ulang, usahakan untuk selalu menggunakan air bersih yang baru.

 Instalasi hidroponik siap digunakan, pindahkan kembali tanaman ke instalasi yang sudah dibersihkan. Pastikan media tanam, campuran nutrisi dan derajat keasaman (pH) sesuai dengan kondisi optimal pertumbuhan tanaman.

sistem wick hidroponik

SISTEM WICK HIDROPONIK

Sumber : kebunrumahan.com

Berkebun hidroponik memiliki beberapa jenis sistem yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan kesukaan teman berkebun. Mulai dari sistem rakit apung, sistem NFT, sistem DFT, aeroponik, dutch bucket dan sistem wick. Kali ini, parmin akan membahas sistem wick hidroponik yang banyak dikenal dikalangan pecinta hidroponik sebagai sistem hidroponik yang paling sederhana. Sistem ini sangat cocok bagi pemula yang ingin belajar hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini

Sistem Wick Hidroponik

Sumber : hidroponikuntuksemua.com

Sistem wick hidroponik merupakan salah satu sistem pasif yang sering digunakan oleh pemula untuk memulai menanam sayuran secara hidroponik. Pasif artinya tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air. Sistem wick biasanya menggunakan media tanam seperti Perlite, Vermiculite, batu kerikil, hydroton, sekam bakar, cocopeat.

Cara Menanam Hidroponik Sistem Wick

  1. Siapkan wadah tempat nutrisi atau bak larutan yang tahan panas
  2. Kemudian siapkan wadah untuk tanaman seperti netpot
  3. Siapkan sumbu yang akan digunakan seperti kain flanel
  4. Lalu siapkan media tanam, bisa menggunakan serbuk kelapa, sekam bakar, arang, kerikil, serbuk kayu, spons ataupun rockwool (pilih salah satu)
  5. Pastikan larutan nutrisi AB mix hidroponik sudah ada. Baca : https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
  6. Pasanglah sumbu pada bagian bawah wadah, pastikan sumbu menyentuh air nutrisi hidroponik
  7. Isi netpot dengan media tanam yang sudah ditumbuhi benih tanaman. Baca
  8. Kemudian, isikan air sesuai dengan kadar PH dan PPM tanaman yang akan ditanam secara hidroponik

Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Berkebun Sistem Wick

  1. Bahan tahan panas : Usahakan menggunakan bahan-bahan yang tahan panas. Biasanya sistem wick menggunakan bak berbahan plastik yang tahan panas.
  2. Perhatikan jarak tanam : Sesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanaman, karena beberapa tanaman memerlukan jarak lubang tanam yang panjang agar dapat bertumbuh secara optimal.
  3. Jarak netpot ke larutan nutrisi : Usahakan jarak netpot tidak lebih dari 1 cm ke larutan nutrisi agar ketika akar tanaman keluar dari sumbu bisa segera terkena larutan nutrisi.
  4. Tanaman sesuai daya kapilaritas sumbu : Jika tidak sesuai daya kapilaritas sumbu maka akan berakibat pada tidak tercukupinya kebutuhan nutrisi pada tanaman hidroponik.
  5. Aduk larutan nutrisi : Jika tidak menggunakan aerator, teman berkebun dapat mengaduk larutan nutrisi minimal 1x sehari.
  6. Bak larutan tidak tembus cahaya : Gunakan bak larutan yang bersifat tidak tembus cahaya matahari agar pertumbuhan lumut tidak banyak. Kehadiran lumut akan membahayakan pertumbuhan tanaman.
  7. Ganti air hidroponik : Hidroponik dengan sistem wick selalu usahakan mengganti air 1x seminggu untuk menghindari adanya jentik nyamuk pada bak sistem.
  8. Air baku dibawah 100 ppm : Air baku dengan ppm yang tinggi menandakan bahwa air tersebut sudah memiliki banyak campuran bahan-bahan didalamnya. Air yang paling bagus untuk hidroponik adalah air yang memiliki nilai 0 ppm namun memang cukup sulit mendapatkannya. Baca : https://farmee.id/air-untuk-kehidupan-hidroponik/
  9. Suhu larutan  nutrisi : usahakan larutan nutrisi hidroponik dalam bak adalah 24-27 derajat celcius. Selalu cek menggunakan alat ukur suhu atau pH meter. Jika lebih dari itu maka teman berkebun dapat mengaturnya dengan larutan pH up/down. Baca : https://farmee.id/antara-ph-dan-hidroponik/
  10.  Spray tanaman : Ketika panas terik antara jam 09.00 -14.00 akan menghasilkan suhu lingkungan terlalu panas dari kebiasaan tanaman, tentu akan cukup berpengaruh pada tanaman menjadi layu. Teman berkebun dapat membanttu tanaman dengan spray tanaman jika kondisi tanaman layu.
  11.  Rutin cek sumbu : Selalu cek dan pastikan sumbu bekerja dan bisa membasahi rockwool dan tidak kekeringan agar tanaman tetap segar dan tumbuh optimal.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Wick Hidroponik

Kelebihan :

  • Tanaman dapat mendapat suplai air dan nutrisi secara terus menerus
  • Biaya pembuatan yang murah
  • Mempermudah perawatan tanaman karena tidak perlu melakukan penyiraman
  • Tidak tergantung listrik

Kekurangan :

  • Air dan nutrisi yang diberikan tidak dapat kembali ke bak penampungan sehingga lebih boros
  • Banyaknya jumlah air yang diberikan akan sedikit susah
  • Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman besar dan akan menggunakan air lebih banyak dari daya serap sumbu.

Ingin segera memulai berkebun hidroponik ? Farmee akan membantu teman berkebun, karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. So, tunggu apalagi ? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di instagram.

drop-3698073

Air Untuk Kehidupan Hidroponik

Kualitas air merupakan faktor penting dalam budidaya hidroponik. Air adalah sistem transportasi dasar pada hidroponik karena melarutkan dan mengangkut nutrisi ke tanaman dan sistem akarnya. Disisi lain, air juga melarutkan banyak kotoran yang dapat membahayakan tanaman. Kotoran ini tidak dapat dengan mudah dideteksi secara visual.

Beberapa pemula terkadang membuat asumsi yang salah mengenai kualitas air karena hanya melihat dari tampak luar. Dengan asumsi bahwa air yang jernih dan tidak berbau yang didapatkan dari keran adalah air murni, dan aman untuk tanaman mereka. Asumsi lain yang beredar adalah aman untuk konsumsi manusia,  jadi mengapa tidak untuk tanaman, kedua hal ini merupakan kekeliruan.  Tanaman cenderung lebih sensitif terhadap air tertentu daripada manusia. Terkadang ada kotoran yang tertinggal di “Air Minum ” yang menjadi masalah bagi tanaman, terutama dalam sistem hidroponik,  walaupun sejatinya aman untuk dikonsumsi manusia. Air minum pada umumnya diolah dengan bahan kimia agar dapat menghasilkan kualitas layak minum. Spesifikasi air minum ini berlaku untuk membuat air yang aman bagi manusia, tetapi belum tentu aman untuk tanaman.

Kualitas air yang buruk dapat menyebabkan sejumlah masalah pertumbuhan tanaman termasuk pertumbuhan yang terhambat, keracunan mineral atau gejala kekurangan, penumpukan elemen yang tidak diinginkan dalam jaringan tanaman, kontaminasi bakteri, dll. Sehingga kualitas sumber air harus dipertimbangkan. Ada banyak penyebab yang dapat mempengaruhi kualitas air,  antara lain:

Air hujan

Hujan dapat menjadi sumber yang bagus untuk air bersih secara gratis, namun tergantung pada bagaimana dan di mana air hujan dikumpulkan dan disimpan. Jika tidak dikumpulkan atau disimpan pada wadah yang tepat, air hujan dapat mengandung kontaminan. Daerah dengan polusi tinggi akan menghasilkan hujan asam sebagai hasil dari tetesan hujan yang mengumpulkan dan menahan polutan dalam perjalanan turun dari awan. Air hujan yang dikumpulkan dari atap besi galvanis atau talang hujan bisa mengandung seng tingkat tinggi. Air yang disimpan di tangki semen baru dapat mengandung mineral yang telah larut ke dalamnya dari semen. Disarankan untuk menguji air hujan sebelum menggunakannya untuk tanaman hidroponik anda.

Mineral

Air sebagai pelarut yang sangat baik melarutkan sejumlah besar zat termasuk mineral. Beberapa di antaranya memang bermanfaat, namun jika jumlahnya terlalu berlebih hal ini justru dapat membahayakan tanaman. Untuk memastikan bahwa tidak ada mineral yang berlebih atau mineral berbahaya bagi tanaman di dalam air,  dengan menggunakan reverse osmosis hal ini dapat menghilangkan> 90% ion. Air dengan konsentrasi ion yang rendah direkomendasikan untuk pertumbuhan tanaman.

Klorinasi

Pusat pengolahan air khususnya di daerah perkotaan sering menggunakan klorinasi untuk mengontrol tingkat bakteri dan patogen. Kadar klorin aktif yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa tanaman, terutama buah dan sayuran sensitif seperti salad sayuran, stroberi, dan lainnya. Namun kabar baiknya, klorin sangat mudah menguap dan menguap dengan cepat saat bersentuhan dengan udara. Untuk menghindari kerusakan, anda  dapat menempatkan air berklorin di tempat penyimpanan terbuka dan membiarkan 48 hingga 72 jam (tergantung konsentrasi klorin), klorin akan menghilang sebelum digunakan untuk dicampur dengan larutan nutrisi. Ketika kadar klorin aktif turun di bawah 1ppm, maka klorin aman digunakan untuk tanaman. Sebelum menghilangkan klorin, pastikan bahwa air benar-benar mengandung klorin, dan bukan kloramin.  Hal ini karena kloramin tidak dapat dihilangkan dengan distilasi, membiarkan kloramin menguap, atau bahkan dengan sistem RO standar. Kloramin baru dapat dihilangkan dengan unit RO khusus yang dibuat untuk menyaring kloramin (yaitu sistem deionizer RO 5 tahap).

Besi dan Bakteri Besi

Besi dalam bentuk besi hidroksida umumnya terdapat pada sumber air tanah, biasanya ditemukan di daerah dengan endapan pasir besi atau bijih besi. Walupun besi hidroksida tidak berbahaya secara langsung bagi tanaman tetapi akan menyebabkan masalah penyumbatan di berbagai komponen instalasi hidroponik. Jika tidak dihilangkan bakteri besi akan mengkonsumsi berbagai nutrisi yang disediakan untuk pertumbuhan tanaman. Pada kasus ini besi Hidroksida dapat dihilangkan dengan aerasi dan pengendapan, atau flokulasi dengan agen yang berbeda. Sedangkan bakteri besi dapat dihilangkan dengan sterilisasi air atau larutan nutrisi.

Suhu Air

Suhu larutan nutrisi harus berkisar antara 65 hingga 80 derajat Fahrenheit (18 hingga 26 derajat Celcius). Sebelum menambahkan air ke tempat penyimpanan,  ada baiknya untuk membiarkannya mencapai suhu yang sama dengan air yang telah disimpan pada tempat penyimpanan.  Tanaman tidak menyukai perubahan suhu yang cepat, terutama di daerah perakaran.

Bakteri dan Patogen

Air yang berasal dari sumur, aliran kolam, dll. Sering mengandung organisme yang harus dibuang sebelum air dapat digunakan dalam formulasi nutrisi. Yang paling umum dari ‘patogen’ ini adalah Pythium, yang dapat menyerang tanaman jika terdapat dalam konsentrasi spora yang cukup. Selain itu, bakteri melepaskan ion dan bahan organik, yang dapat berbahaya bagi pertumbuhan tanaman.

Kualitas air yang stabil diperlukan agar hidroponik dapat beroperasi dengan bak sehingga pertumbuhan tanaman dapat optimal. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan sistem penjernihan air termasuk teknologi Reverse Osmosis (RO) untuk menghasilkan air sesuai kebutuhan. Penggunaan RO untuk meminimalkan fluktuasi kualitas air keran dan menurunkan konsentrasi beberapa kontaminan.

alat ukur pH dan PPM Hidroponik

TABEL PH DAN PPM TANAMAN HIDROPONIK

Berkebun hidroponik merupakan salah satu bentuk urban farming yang saat ini banyak digemari khususnya masyarakat perkotaan. Untuk mendukung pertumbuhan tanaman hidroponik diperlukan nutrisi untuk melengkapi unsur hara pada tanaman. Pemberian nutrisi hidroponik juga tidak boleh sembarangan karena akan berdampak pada tanaman. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/. Maka dari itu pengetahuan akan tabel pH dan PPM tanaman hidroponik penting untuk diketahui kalangan pecinta Hidroponik.

Sumber : shopee.co.id

Berikut panduan tabel pH dan ppm tanaman hidroponik yang dapat dijadikan teman – teman berkebun sebagai acuan berkebun hidroponik.

Tabel Sayuran Daun Hidroponik

Nama Sayuran DaunpHPPM
Artichoke6.5 – 7.5560 – 1260
Asparagus6.0 – 6.8980 – 1200
Bawang Pre6.5 – 7.0980 – 1260
Bayam6.0 – 7.01260 – 1610
Brokoli6.0 – 6.81960 – 2450
Brussel Kecambah6.51750 – 2100
Endive5.51400 – 1680
Kailan5.5 – 6.51050 – 1400
Kangkung5.5 – 6.51050 – 1400
Kubis6.5 – 7.01750 – 2100
Kubis Bunga6.5 – 7.01750 – 2100
Pakcoy7.01050 – 1400
Sawi Manis5.5 – 6.51050 – 1400
Sawi Pahit6.0 – 6.5840 – 1680
Seledri6.51260 – 1680
Selada6.0 – 7.0560 – 840
Silberbeet6.0 – 7.01260 – 1610

Tabel Sayuran Buah Hidroponik

Nama Sayuran BuahpHPPM
Cabe6.0 – 6.51260 – 1540
Kacang Polong6.0 – 7.0980 – 1260
Okra6.51400 – 1680
Tomat6.0 – 6.51400 – 3500
Terong6.01750 – 2450
Timun5.51190 – 1750
Timun Jepang6.01260 – 1680

Tabel Tanaman Buah Hidroponik

Nama Tanaman BuahpHPPM
Blueberry4.0 –  5.01260 – 1400
Kismis Hitam6.0980 – 1260
Kismis Merah6.01400 – 1680
Melon5.5 – 6.01400 – 1750
Markisa6.5840 – 1680
Nanas5.5 – 6.01400 – 1680
Pisang5.5 – 6.51260 – 1540
Pepaya6.5840 – 1680
Strawberry6.01260 – 1540
Semangka5.81260 – 1680

Tabel Tanaman Bunga Hidroponik

Nama Tanaman BungapHPPM
African Violet6.0 – 7.0840 – 1050
Anthurium5.0 – 6.01120 – 1400
Antirrhinim6.51120 – 1400
Aphelandra5.0 – 6.01260 – 1680
Aster6.0 – 6.51260 – 1680
Begonia6.5980 – 1260
Bromeliads5.0 -7.5560 – 840
Caladium6.0 – 7.51120 – 1400
Canna6.01260 – 1680
Carnation6.01260 – 2450
Chrysanthemu6.0 – 6.21400 – 1750
Cymbidiums5.5420 – 560
Dahlia6.0 – 7.01050 – 1400
Dieffenbachia5.01400 – 1680
Dracaena5.0 – 6.01400 – 1680
Ferns6.01120 – 1400
Ficus5.5 – 6.01120 – 1680
Freesia6.5700 – 1400
Impatiens5.5 – 6.51260 – 1400
Gerbera5.0 – 6.51400 – 1750
Gladiolus5.5 – 6.51400 – 1680
Monstera5.0 – 6.01400 – 1680
Palms6.0 – 7.51120 – 1400
Roses5.5 – 6.01050 – 1750
Stock6.0 – 7.01120 – 1400

Tabel Tanaman Umbi Hidroponik

Nama Tanaman UmbipHPPM
Bawang Merah6.0 – 6.7980 – 1260
Bawang Putih6.0980 – 1260
Kentang5.0 – 6.01400 – 1750
Lobak6.0 – 6.51260 – 1680
Talas5.0 – 5.51750 – 2100
Ubi6.0980 – 1260
Ubi Jalar5.5 – 6.01400 – 1750
Wortel6.31120 – 1400

Tabel Tanaman Herb Hidroponik

Nama Tanaman HerbpHPPM
Basil (Kemangi)5.5 – 6.5700 – 1200
Chicory5.5 – 6.01400 – 1600
Chives6.0 – 6.51260 – 1540
Fennel6.4 – 6.8700 – 980
Lavender6.4 – 6.8700 – 980
Lemon Balm5.5 – 6.5700 – 1120
Marjoram6.01120 – 1400
Mint5.5 – 6.01400 – 1680
Mustard Cress6.0 – 6.5840 – 1680
Parsley5.5 – 6.0560 – 1260
Rosemary5.5 – 6.0700 – 1120
Sage5.5 – 6. 5700 – 1120
Thyme5.5 – 7.0560 – 1120
Watercress6.5 – 6.8280 – 1260

Tingkat kepekatan suatu larutan nutrisi (ppm) pada beberapa tabel diatas bukan merupakan aturan baku, teman berkebun dapat memodifikasi atau bahkan bereksperimen sendiri sesuai kebutuhan tanaman. Teman berkebun perlu ketahui bahwa angka ppm pada tabel tersebut merupakan angka perkiraan, sehingga kepekatan nutrisi tanaman teman berkebun tidak harus sama persis dan terpaku dengan angka ppm pada tabel tersebut. Teman berkebun dapat sedikit menambah ataupun mengurangi angka ppm tersebut, akan tetapi tetap memperhatikan kesesuaian dengan kondisi dan kebutuhan tanaman kamu yah.

Untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi dan pH pada larutan, teman berkebun dapat menggunakan TDS meter untuk memberikan ukuran nilai nutrisi yang akurat. Bagaimana cara menggunakannya ? Teman berkebun dapat membaca pada https://farmee.id/panduan-pemakaian-tds-meter/

Farmee akan membantu teman berkebun dalam berkebun secara hidroponik, karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

rich-smith-LBDNEjpZ-as-unsplash

Cahaya Untuk Kehidupan Hidroponik

Matahari adalah sumber pencahayaan yang ideal untuk tanaman yang sedang tumbuh baik dalam sistem tradisional maupun hidroponik, namun beberapa memiliki kendala untuk mendapatkan sinar matahari langsung. Cahaya buatan yang tersistem dapat menjadi solusi agar hidroponik tetap datap tumbuh meskipun tidak terkena sinar matahari secara langsung. Cahaya yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik juga bukan sembarang cahaya. Karena sebuah cahaya mungkin terang bagi kita, tetapi bagi tumbuhan, cahaya tersebut mungkin tidak berarti apa-apa.

Beda Tanaman, Beda Kebutuhan

Setiap tanaman memiliki kebutuhan pencahayaan yang berbeda. Beberapa tanaman lebih tahan panas dan beberapa lainnya tidak. Jika anda menanam berbagai jenis tanaman dalam waktu yang bersamaan, pastikan mengetahui kebutuhan cahaya setiap tanaman, dan sesuaikan kondisi cahaya dengan kebutuhan tanaman. Sehingga tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Tanaman hari pendek

Jenis tanaman ini tidak boleh terkena cahaya lebih dari 12 jam per hari. Jika terlalu banyak mendapat cahaya mereka tidak akan berbunga. Untuk berfotosintesis dan menghasilkan bunga jenis tanaman ini membutuhkan periode kegelapan yang lama. Contoh dari tanaman ini adalah stroberi, kembang kol, dan krisan.

Tanaman hari panjang

Kebutuhkan sinar matahari pada tanaman hari panjang sekitar 18 jam per hari. Contoh dari tanaman ini adalah gandum, selada, kentang, bayam, dan lobak. Dengan sistem tradisional tanaman ini cocok di tanam di daerah panas, namun dengan hidroponik kita dapat menanamnya dimanapun dengan mengkondisikan lingkungan bertumbuh tanaman.

Tanaman netral siang hari

Jenis tanamn ini adalah tanaman yang paling fleksibel. Mereka menghasilkan buah tidak peduli seberapa banyak mereka terpapar cahaya. Beberapa contohnya adalah terong, mawar, dan jagung.

Benih dari beberapa tanaman di atas tersedia di Farmee.id.

Bagaimana Cahaya Diukur

Ada beberapa cara untuk mengukur cahaya, cahaya paling sering diukur dengan daya watt, nanometer (nm), atau Lumens.

Daya watt adalah satuan energi yang dibutuhkan untuk melakukan penerangan, ini adalah istilah yang sering diketahui. Dalam mennumbuhkan tanaman, hal ini sering dihubungkan dengan jumlah watt yang dibutuhkan untuk setiap sentimeter persegi permukaan yang akan diterangi.

Lumens adalah satuan terang gelapnya cahaya. Semakin besar lumens maka semakin terang cahayanya. 1 watt = 683 lumens pada panjang gelombang 555 nm. Sebenarnya lumens tidak memberikan pengaruh yang begitu signifikan pada tanaman. Cahaya yang dibutuhkan tanaman berada di luar spektrum yang terlihat secara fisik

Ketika cahaya diukur dalam nanometer, sebenarnya ini cahaya yang dapat di lihat. Cahaya tampak ini jatuh pada kisaran 400 hingga 700 nm. Hampir semua lampu untuk bertumbuh jatuh pada kisaran 450 nm hingga 730 nm.  Seperti yang diketahui bahwa tanaman perlu berfotosintesis, dan agar tanaman dapat melakukan ini, diperlukan cahaya pada tingkat 450 nm dan 650 nm. Dengan ini, tumbuhan dapat menciptakan makanan yang dibutuhkannya dari cahaya yang tersedia bersama dengan air dan karbon dioksida. Karena ini adalah pigmen hijau tempat klorofil diproduksi. Ketika tanaman menggunakan kisaran 650 nm dan 730 nm, hal ini memungkinkan mereka untuk mengontrol pembungaannya melalui pigmen lain yang disebut fitokrom.