cara budidaya sayuran hidroponik

CARA BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK

Sumber : happyfarm.com

Perkembangan lini kehidupan pada aspek sosial, budaya hingga teknologi semakin canggih dan praktis. Sistem pertanian pun hendaknya turut ikut berkembang untuk dapat lebih produktif menghasilkan komoditas pertanian dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan negara. Cara hidroponik sangat efektif digunakan di lahan sempit, tanpa tanah, lebih higienis, dan hasil yang memuaskan. Hidroponik akan menjadi solusi pertanian masa kini dan masa depan dalam bertanam sayuran hidroponik. Yuk simak artikel cara budidaya sayuran hidroponik berikut ini

Kelebihan dan Kekurangan

Bagi pemula yang ingin mencoba bertani secara hidroponik perlu mengetahui kelebihan serta kekurangan hidroponik. Hal ini agar teman berkebun dapat menangani masalah yang muncul selama proses berkebun hidroponik.

Kelebihan :

  • Cukup Mudah dan Praktis

Menanam dengan hidroponik akan lebih mudah dan praktis. Petani tidak perlu cacing atau sejenisnya untuk menggemburkan tanah. Namun, agar dapat mendapatkan hasil yang lebih memuaskan tetap dibutuhkan dasar ilmu mengenai hidroponik.

  • Hemat Lahan

Dibanding dengan menanam biasanya yang membutuhkan lahan tanah yang luas, lain halnya dengan hidroponik yang bisa dimulai dari dalam rumah sekalipun. Karena hidroponik dapat tumbuh pada instalasi pipa yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan lahan yang luas.

  • Bebas Hama

Bertanam hidroponik seperti sayur maupun buah, tidak mudah terserang hama dan penyakit. Terutama sayur akan tumbuh lebih sehat dan bersih. Hal ini disebabkan menanam dengan hidroponik tidak menggunakan pestisida.

  • Hasil Panen Banyak

Dengan lahan yang minim, menanam hidroponik jika ditekuni akan menghasilkan panen yang cukup banyak. Alasan logis mengapa panen hidroponik bisa lebih banyak, yakni instalasi hidroponik yang dapat dilakukan secara bertingkat. Hal ini membuat lahan lebih banyak menampung kuantitas tanaman.

Kekurangan :

  • Modal Cukup Besar

Saat pertama kali menanam hidroponik tentu akan membutuhkan modal yang cukup besar. Terutama bagi yang memulai budidaya tanaman dalam skala besar, modalnya juga akan sesuai dengan modal yang akan dikeluarkan. Beberapa alat yang dibutuhkan, yakni pipa, selang, pompa akuarium, dan set bor untuk pembuatan proses instalasi. Namun untuk skla rumahan,  teman berkebun juga bisa membeli instalasi yang sudah siap pakai melalui nomor di website atau DM di Instagram

  • Ketelitian Ekstra

Butuh ketelitian ekstra dan keyakinan untuk menanam hidroponik. Petani harus mengontrol nutrisi berserta tingkat keasaaman PH pada tanaman secara berkala serta perhitungan pemberian nutrisi. Tentunya ini demi menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

  • Keterampilan Khusus

Selain ketelitian yang ekstra, menanam hidroponik juga membutuh keterampilan khusus. Dalam hal ini berupa keterampilan menanam, membibit, menyemai hingga perawatannnya.

Dalam berhidroponik juga, teman berkebun dapat memilih berbagai macam media tanam yang ingin teman berkebun gunakan. Pemilihan media tanam tentu sesuai dengan kebutuhan pada tanaman. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/. Selain media tanam, teman berkebun juga bisa memilih berbagai macam jenis sistem hidroponik yang teman berkebun gemar lakukan. Baca https://farmee.id/ragam-jenis-sistem-hidroponik/

Cara Menanam Sayuran Hidroponik

Berikut beberapa cara dan langkah menanam hidroponik yang dapat teman berkebun lakukan, diantaranya :

1. Persiapan Menanam

Melakukan persiapan alat, bahan, dan instalasi sistem hidroponik, seperti Pipa paralon 3/4 atau baki: sebagai wadah netpot, Aerstone: sebagai penghasil oksigen di air, Aerator, Selang aerator, Pisau cutter, PH meter digital, TDS meter digital, Kain flanel/sumbu (untuk sistem hidroponik sumbu), Sumber listrik, Media tanam, Tray semai dan Tusuk gigi.

2. Pemilihan Bibit

Pilih benih yang sudah siapa ditanam. Rendam bibit selama 5 menit. Kemudian, akan ada benih yang mengapung dan tenggelam. Benih yang kurang baik yaitu benih mengapung di atas permukaan air. Benih tersebut sebaiknya tidaklah ditanam atau dibuang saja. Sementara benih yang tenggelam baik untuk ditanam. Namun, jika ingin lebih praktis Anda dapat membeli benih yang siap tanam saja.

3. Penyemaian Bibit

Dalam hal penyemaian bibit beberapa hal yang harus disiapkan, diantaranya Media tanam (disarankan rockwoll), Benih tanaman, Pemotong rockwoll (misalnya pisau cutter), Air dan nutrisi, Tusuk gigi dan Tray semai.

Setelah terkumpul mulailah proses penyemaian, tahapannya sebagai berikut:

  • Siapkan media tanam (rockwoll) yang telah dipotong dengan ukuran sebesar 2,5cm x 2,5 cm x 2,5cm.
    • Beri rockwoll dengan air hingga lembab.
    • Letakkan rockwoll pada tray semai serta lubangkan rockwoll dengan tusuk gigi.
    • Masukkan benih pada lubang rockwoll tersebut.
    • Siram rockwoll dengan air di pagi hari dan taruh di daerah yang ada sinar matahari.
    • Setelah tunas tumbuh (biasanya 7-10 hari) maka pindahkan rockwoll pada netpot. Lalu, letakkan pada sistem hidroponik.
    • Sangat disarankan menggunakan air tanah atau air sumur karena ppmnya mendekati 0 yang bagus untuk pertumbuhan benih hidroponik.

4. Pembesaran Tanaman Hidroponik

Benih yang ditanam pada rockwoll setelah bertunas maka dipindahkan ke netpot. Lalu, netpot tersebutlah yang akan ditaruh pada sistem hidroponik berupa DFT, NFT, sistem drip, FHS, aeroponics, sistem sumbu dan lainnya. Kemudian, tinggal melakukan perawatan dan pemberian nutrisi hingga panen.

5. Nutrisi AB Mix

Dalam hal pembesaran tanaman pada sistem hidroponik haruslah senantiasa diberi nutrisi pada air yang dialirkan pada akar-akar tanaman. Bagaimana cara membuatnya ? Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/

6. Perawatan Tanaman

Tahapan terakhir yang perlu diperhatikan saat menanam dengan hidroponik yaitu perawatannya. Lakukan pengecekkan kondisi tanaman secara rutin, seperti kondisi debit air, kelancaran pipa, dan kebersihan lingkungan. Nah untuk tanaman jenis sayur sebaiknya lakukan proses perawatan sampai masa panen tiba. Namun, bila tanaman hias perawatannya untuk menjaga keindahan tanaman supaya tidak  rusak.

Panen Hidroponik

Proses pemanenan sayuran hidroponik sangat mudah, tinggal keluarkan tanaman berserta netpot dari instalasi hidroponik. Baca https://farmee.id/tanaman-hidroponik-cepat-panen/

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram

foto-murthy-lXVWulsnNQE-unsplash

Kelebihan Sistem Hidroponik

Pertanian hidroponik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pertanian konvensioal. Ditambah lagi pertanian konvensional yang saat ini telah mendapat banyak tekanan negatif. Seperti erosi tanah, kebutuhan air yang sangat besar, hingga bermacam penyakit yang menyerang tanaman. Kelebihan hidroponik tersebut diantaranya ; menghemat ruang, menghemat air, tidak menyebabakan pengikisan tanah, dan lain-lain. Berikut beberapa kelebihan hidroponik yang penting diketahui.

Menghemat Ruang

Tanaman yang tumbuh secara hidroponik membutuhkan 20% ruang lebih sedikit dibandingkan tanaman yang tumbuh di tanah. Alasan utama tanaman hidroponik membutuhkan lebih sedikit ruang ialah karena akar tanaman tidak harus menyebar di dalam tanah untuk mencari nutrisi dan air. Air dan nutrisi pada hidroponik dikirim ke akar secara langsung baik sesekali atau terus-menerus, tergantung pada teknik hidroponik yang diterapkan. Hal ini menyebabakan tanaman hidroponik memiliki akar yang tumbuh lebih rapat sehingga ruang yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman lebih sedikit. Namun ternyata, hal ini justru menghasilkan hasil panen yang jauh lebih banyak.

Tidak Membutuhkan Tanah

Pertanian konvensional menggunakan tanah ternyata berkontribusi terhadap pengikisan setengah dari tanah bumi dalam 150 tahun terakhir serta menurunkan ketersediaan lahan subur. Sistem hidroponik tidak membutuhkan tanah sama sekali, hal ini berarti tidak akan menambah tingkat erosi tanah.

Selain itu, menanam tanaman tanpa tanah memiliki sejumlah manfaat. Tidak semua lokasi memiliki jenis tanah yang subur dan optimal untuk pertumbuhan tanaman, bahakan beberapa lokasi di dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan tanah.  Sehingga kebutuhan sayur, buah, dan lainnya harus dikirim dari daerah lain, dengan kualitas yang sudah menurun. Dengan hidroponik, keterbatasan tanah dan tempat tidak lagi menjadi alasan untuk tidak mulai menanam. Tanaman segar dapat terhidang di piring tanpa proses yang panjang.

Membutuhkan Lebih Sedikit Air

Hidroponik dapat tumbuh dengan 5-10% dari total  air yang dibutuhkan saat tumbuh dengan tanah. Hidroponik memanfaatkan air resirkulasi, di mana tanaman menyerap apa yang mereka butuhkan, kemudian sisanya dikembalikan ke sistem dan kembali menyerap sesuai kebutuhan begitu seterusnya. Satu-satunya air yang hilang adalah dari kebocoran dan penguapan, tetapi pengaturan yang efisien akan meminimalkannya terjadinya hal ini.

Perubahan Cuaca Tidak Menjadi Masalah

Menanam tanaman secara konvensional sangat bergantung dengan cuaca. Apabila di tengah proses pertumbuhan tanaman terjadi perubahan cuaca, hal ini akan menimbulkan masalah bagi pertumbuhan tanaman, bahkan dapat menyebabakan gagal panen. Dengan sistem perubahan dan ketidakpastian cuaca tidak lagi menjadi masalah dalam pertumbuhan tanaman. Karena sebagian besar tanaman hidroponik ditanam di dalam ruangan atau di rumah kaca, dan semua air serta nutrisi yang dibutuhkan disediakan secara manual. Bahkan kebutuhan sinar matahari dapat digantikan dengan pencahayaan buatan.

Kontrol iklim

Lingkungan hidroponik memberikan kendali penuh atas iklim. Karena suhu, intensitas dan durasi cahaya, dan bahkan komposisi udara, semuanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Hal ini menciptakan jalan untuk menanam hasil tanpa memperhatikan musim, yang berarti para petani hidroponik dapat memaksimalkan produksi sepanjang tahun, dan konsumen dapat mendapatkan berbagai jenis sayuran kapan pun mereka mau.

Pertumbuhan Lebih Cepat

Tanaman yang tumbuh dalam sistem hidroponik tumbuh 30% hingga 50% lebih cepat daripada tanaman yang tumbuh di tanah. Tanaman tumbuh lebih cepat dalam sistem hidroponik karena mereka menerima jumlah nutrisi yang ideal dan, jika ditanam di dalam ruangan, lebih sedikit stres akibat lingkungan (seperti cuaca dan hama). Beberapa contoh tanaman yang dapat tumbuh lebih cepat dari yang lain, seperti ; sayuran hijau seperti selada dan buah-buahan seperti tomat.

Tanaman Lebih Sehat

Dalam pertanian hidroponik, tanaman tumbuh lebih sehat daripada di tanah. Hal ini disebabkan penyakit tanaman yang ditularkan melalui tanah tidak lagi menjadi masalah dalam hidroponik karena tidak ada tanah tempat penyakit tersebut membusuk dan menyebar. Selain itu, tanaman tidak perlu menyebarkan akarnya untuk mencari nutrisi sehingga mereka dapat menghabiskan lebih banyak energi untuk tumbuh.

Apakah Hidroponik tidak memiliki kekurangan? Mungkin ini adalah pertanyaan yang kemudian terlintas dipikiran anda. Pada artikel sebelumnya Farmee telah membahas mengenai kekurangan hidroponik beserta penjelasannya yang dapat anda lihat disini.