luisa-brimble-2RrBE90w0T8-unsplash

Agar Salad Lebih Bergizi

Salad dalam Bahasa inggris atau Salade dalam bahasa Belanda yang kemudian diserap menjadi selada dalam bahasa Indonesia, adalah jenis makanan yang terdiri dari campuran sayur-sayuran dan bahan-bahan makanan siap santap. Selada didefinisikan oleh The Dictionary of American Food and Drink, sebagai makanan berupa sayur-sayuran hijau yang disiram dengan berbagai bumbu dan saus, kemudian ditambahkan dengan sayuran atau buah-buahan lain. Menurut sejarah, selada telah dikonsumsi orang Romawi dan Yunani Kuno. Kata selada berasal dari Bahasa Latin “sal” yang berarti “garam”. Garam pada saat itu adalah bumbu yang penting untuk memberi rasa bagi makanan.

Banyak orang terjebak dengan kesan sehat dari sayuran dalam salad, dan memang tidak salah. Sayuran segar sangat sehat, tetapi campuran lainnya mengacaukan rencana makan sehat.  Untuk itu perlu diperhatikan komposisi dari salad agar tetap menjadi makanan sehat, simak artikel berikut untuk mengolah sayuran di kebun anda menjadi salad yang kaya akan kandungan gizi.

Pemilihan Sayur dan Buah

Untuk bahan baku selada, pilihlah buah dan sayur yang segar dan tidak tampak cacat. Jika buah atau sayuran sudah dipotong-potong, simpan di suhu dingin atau diletakkan di atas es. Pisahkan sayur dan buah dari daging, ikan, dan seafood mentah di wadah yang berbeda.

Tambahkan Protein

Beberapa menganggap selada sebagai makanan selingan atau camilan pengganjal lapar. Padahal, selada dapat dikombinasikan dengan sumber protein sehingga kekenyangan akan lebih tahan lama.

Tambahkan irisan telur rebus, parutan keju, hingga potongan ikan, ragam seafood, daging ayam, hingga daging sapi untuk asupan protein. Jika Anda seorang vegan atau vegetarian, dapatkan protein dari sumber nabati seperti tahu dan tempe.

Pastikan cara pengolahan sumber protein tersebut sehat. Misalnya dengan dipanggang atau direbus, bukan digoreng. Sesuaikan juga dengan kebutuhan protein anda, sehingga tidak memperburuk asupan gizi anda.

Kebersihan

Cuci buah dan sayur dengan air mengalir sambil digosok dengan tangan, untuk membersihkan kotoran dan tanah yang menempel. Jika perlu, gunakan sikat untuk menggosok kulit buah dan sayur yang keras, seperti mentimun atau melon. Potong dan buang bagian buah dan sayur yang tampak cacat. Untuk selada dan kol, buang daun terluarnya.

Cuci tangan dan alat-alat dapur, termasuk talenan dan meja dapur, sebelum dan setelah membuat salad. Tujuannya untuk mencegah salade terkontaminasi kuman-kuman berbahaya. Untuk mengolah sayur dan buah, gunakan talenan, pisau, dan alat memasak yang berbeda dengan yang digunakan untuk mengolah daging. Tips membersihkan sayuran yang mengandung pestisida dapat dibaca pada artikel berikut https://farmee.id/cara-menghilangkan-pestisida-pada-sayuran/

Topping dan dressing salad

Batasi jumlah topping salad, seperti keju, daging asap, sosis, ham, atau roti kering; serta jumlah mayones dan dressing, seperti ranch dressing, blue cheese dan Thousand Island yang ditambahkan pada salade.

Untuk dressing salad yang lebih sehat, gunakan balsamic vinegar, yogurt atau vinaigrette, yaitu campuran cuka atau perasan lemon dengan minyak zaitun atau canola. Selain menambah rasa, penambahan minyak pada salad dapat membantu penyerapan vitamin larut lemak, seperti vitamin A, D, E dan K.

Penyimpanan

Buah dan sayuran yang sudah dikupas atau dipotong sebaiknya dimasukkan ke dalam wadah bersih, dan segera simpan di kulkas dalam waktu kurang dari 2 jam, atau kurang dari 1 jam jika suhu udara cukup panas (>32°C), apabila salade tidak langsung dikonsumsi. Jangan menempatkan salade di dekat daging mentah, agar tidak terkontaminasi oleh bakteri.

Beberapa sayuran dan buah yang sering digunakan untuk bahan salad diantaranya mint , mentimun , strawberry , paprika , melon , anggur dan banyak sayur dan buah lainnya yang dapat anda masukkan sesuai selera anda.  Berbagai macam bibit sayur serta buah tersebut tersedia di Farmee.id. Selain itu Farmee.id menyediakan berbagai instalasi hidroponik lainnya untuk memenuhi kebutuhan anda.