Tanya Jawab Hidroponik berisi pertanyaan dan jawaban mengenai hidroponik yang sering ditanyakan oleh pemula. Simak artikel tanya jawab hidroponik berikut sebelum anda memulai berhidroponik.
Apa itu Hidroponik?
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan menggunakan air tanpa menggunakan tanah dan menekankan pada kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air pada tanaman hidroponik lebih sedikit dibandingkan kebutuhan air pada budidaya dengan menggunakan media tanah. Sistem ini memiliki tingkat efisiensi yang lebih baik dibandingkan sistem penanaman konvensional, sehingga cocok diterapkan pada daerah yang mempunyai jumlah air yang terbatas. Asal kata hidroponik (hydroponic) yaitu hydro yang artinya air dan ponos yang artinya daya yang berasal dari Yunani. Sistem hidroponik dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah.
Bagaimana cara tumbuhan dapat hidup dengan sistem hidroponik?
Tumbuhan dapat hidup karena nutrisi, air, oksigen, matahari dan suhu terpenuhi. Kelima komponen tersebut adalah faktor utama yang membuat tanaman dapat tumbuh dengan subur, perbedaanya kebutuhan nutrisi yang didapat dari unsur hara tanah dan pupuk digantikan dengan larutan nutrisi AB MIX yang dapat anda temukan di Farmee.id.
Sama seperti sistem tanaman konvensional, apabila kelima komponen tersebut tidak terpenuhi maka pertumbuhan tanaman tidak akan optimal. Seperti tumbuh kerdil, pertumbuhan yang lamban, terlalu kurus, berdaun kuning, dan lain sebagainya.
Jenis tanaman apa yang bisa ditanam dengan menggunakan hidroponik?
Hampir semua jenis tanaman dapat ditanam menggunakan hidroponik, namun bagi pemula disarankan untuk menanam tanamamn termudah dengan peluang panen yang tinggi, tanaman-tanaman tersebut dapat dilihat pada artikel berikut . Biasanya jika dapat mengkondisikan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan, tanaman hidroponik akan jauh lebih unggul daripada tanaman yang sama yang ditanam dengan sistem konvensional.
Apa saja teknik menanam hidroponik?
Berikut beberapa macam teknik menanam hidroponik yang digunakan oleh petani komersial mapupun pemula. Beberapa dari teknik hidroponik berikut telah kami bahas pada artikel sebelumnya.
Sistem wick hidroponik, sistem pasif yang sering digunakan oleh pemula untuk memulai menanam sayuran secara hidroponik. Pasif artinya tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu menggunakan kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air.
Dutch Bucket System (DBS) merupakan teknik hidroponik yang menekan air dan nutrisi yang kemudian disirkulasikan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Sistem ini juga menggunakan listrik dan pompa yang stabil untuk mensirkulasi larutan nutrisi ke dalam media tanam. Aliran nutrisi diatur sesuai waktu sehingga dibutuhkan timer dan agar nutrisi lebih cepat terserap oleh akar tanaman maka dibutuhkan aerator yang juga berfungsi sebagai penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh akar tanaman.
NFT merupakan kepanjangan dari Nutrient Film Technique. Konsep dasar dari sistem hidroponik ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.
Drip System atau tetes air
Drip system , salah satu sistem yang paling sering digunakan dalam sistem tanam hidroponik di dunia, baik itu oleh para petani komersial atau pembudidaya rumahan. Hal ini karena sistem tetes air merupakan konsep yang sangat mudah, fleksibel, dan efektif. Cara kerja sistem ini adalah dengan meneteskan larutan nutrisi pada akar-akar tumbuhan yang ditanam untuk kemudian menjaga tanaman tersebut tetap lembab.
Hidroponik sistem DFT atau Deep Flow Technique merupakan jenis berkebun hidroponik di mana tanaman ditanam di tempat air dangkal, dan larutan nutrisi terus mengalir di sekitar akar tanaman. Hal ini ideal untuk diterapkan pada tanaman tanpa akar yang dalam, dan tanaman yang memiliki siklus tumbuh cepat.
Aeroponik System
Aeroponik adalah sistem bercocok tanam di udara tanpa menggunakan tanah. Akar tanaman dibiarkan tumbuh menggantung tanpa media tanah, pada tempat yang telah dijaga kelembapannya. Sistem tanam ini memerlukan air dan sekilas hampir sama dengan hidroponik. Namun, pada aeroponik, air diberi larutan hara kemudian disemburkan ke akar tanaman dalam bentuk kabut dan hal ini disebut juga dengan pengabutan.
Sistem budidaya ikan (akuakultur) dan tanaman (hidroponik) bersama dalam sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dikenal dengan akuaponik. Pada sistem ini menggunakan bakteri alami yang dapat mengubah kotoran & sisa pakan ikan menjadi nutrisi tanaman.