ph hidroponik

Cara Manajemen pH Larutan Nutrisi Hidroponik

pH larutan nutrisi adalah salah satu persoalan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman hidroponik. Larutan nutrisi hidroponik dapat dikatakan sebagai salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam bertanam hidroponik. Apalagi jika bertanam hidroponik di rumah, penting untuk mendapatkan air yang berkualitas sehingga larutan nutrisi yang digunakan bisa mendapatkan pH yang sesuai. Namun, banyak yang terkendala mendapatkan air yang sesuai dengan pH yang dibutuhkan tanaman. Maka dari itu, parmin akan menjelaskan bagaimana cara manajemen pH larutan nutrisi hidroponik agar sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Air Hidroponik

Dalam melarutkan nutrisi hidroponik, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah kulitas air yang digunakan. Di indonesia, ada banyak sumber air yang bisa digunakan untuk melarutkan nutrisi ini. Teman berkebun bisa menggunakan air pam maupun air sumur asalkan kualitas air tidak kotor. Untuk manajemen penggunaan air dalam hidroponik, baca https://farmee.id/air-untuk-kehidupan-hidroponik/

pH Nutrisi Hidroponik

Pengertian pH secara singkat merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Jika pH air terlalu tinggi atau terlalu rendah maka akan terjadi endapan pada larutan nutrisi. Standar kadar ph air yang ditentukan adalah kisaran 5,5 – 6,5. Sehingga untuk pengukuran yang lebih aman, Parmin menyarankan agar teman bekebun menggunakan larutan nutrisi dengan kadar 5,8 saja, yaitu tengah-tengah di antara 5,5 dan 6,5. Namun, pengaturan pH larutan nutrisi ini tetap harus disesuaikan dengan jenis tanaman. Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/

Menaikkan dan Menurunkan pH Larutan

Setelah melakukan pengukuran pH larutan nutrisi maka akan terlihat berapa ukuran pH larutan nutrisi yang selanjutnya dapat disesuaikan dengan kadar pH tanaman tersebut. PH larutan nutrisi diluar range pH yang diijinkan maka harus dikondisikan (dinaikkan atau diturunkan) agar sesuai dengan pH yang dianjurkan dalam menanam secara hidroponik.

Pertama, Parmin akan bahas mengenai cara menaikkan ph larutan nutrisi hidroponik. Teman berkebun perlu menaikkan pH larutan nutrisi yang digunakan apabila hasil yang ditunjukan pada pH meter menunjukan kurang dari 5,5. Itu berarti teman berkebun harus menaikkan pH nutrisi agar bisa bekerja optimal pada tanaman. Untuk menaikan kadar ph tersebut, dapat dilakukan dengan menambah sedikit demi sedikit larutan kimia KOH 10%. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada saat proses penambahan larutan KOH 10% ini harus hati-hati sedikit demi sedikit agar tidak berlebihan dan cepat sesuai dengan kadar ph yang diinginkan.

Kedua, Parmin akan jelaskan cara untuk menurunkan pH larutan nutrisi hidroponik. Menurunkan pH dibutuhkan apabila hasil pengukuran pH meter menunjukan angka diatas 6,5. Cara yang digunakan kurang lebih sama dengan cara menaikkan pH, namun larutan yang digunakan yang berbeda. Untuk menurunkan pH pada larutan nutrisi hidroponik ini, ada beberapa larutan kimia yang bisa teman berkebun gunakan seperti H2SO4, HNO3, dan H3PO4 10%. Setelah mendapatkan salah satu larutan tersebut, maka cara yang dilakukan adalah kurang lebih sama yaitu dengan menambahkan ke larutan nutrisi sedikit demi sedikit sampai didapatkan kadar pH yang diinginkan.

pH Up dan pH Down

Untuk memudahkan dalam menurunkan atau menaikkan kadar pH larutan nutrisi hidroponik, teman berkebun dapat membeli larutan pH Up dan pH Down. Pemakaiannya pun tidak jauh berbeda dengan yang telah dijelaskan sebelumnya. Apabila kadar larutan rendah maka teman berkebun tinggal menambahkan pH Up untuk menaikkan kadar larutan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Begitu juga apabila kadar larutan tinggi, teman berkebun dapat, menambahkan larutan pH Down untuk menurunkan kadar larutan nutrisi tersebut.

Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik?

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di sini atau DM di Instagram

daniel-oberg-sEApBUS4fIk-unsplash

Nutrisi Untuk Kehidupan Hidroponik

Perbedaan utama diantara sistem hidroponik dan konvensional terletak pada penyediaan nutrisi tanaman. Pada sistem konvensional penyediaan nutrisi tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Pada sistem hidroponik, semua kebutuhan unsur hara disediakan langsung dari petani hidropoonik dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap oleh tanaman. Nutrisi itu diberikan dalam bentuk larutan yang bahannya dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik.

Pentingnya Nutrisi Hidroponik

Hidroponik disebut Kultur Nutrisi ( Nutrient culture) karena menumbuhkan tanaman tanpa tanah dengan larutan nutrisi yang terkontrol. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman disebut dengan unsur hara. Ketersediaan unsur hara dalam hidroponik sangat menentukan kualitas tanaman, yang meliputi pertumbuhan, perkembangan dan produktifitas tanaman. Hal ini karena unsur hara berguna untuk menyediakan larutan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, menjaga kepekatan larutan, dan menjaga derajat keasaman (pH) dari tanaman.

Jika tanaman memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit  kandungan unsur hara, mereka akan menunjukkan gejala. Seperti, kekurangan atau defisiensi nitrogen akan menyebabkan menguningnya daun yang lebih tua dan memperlambat pertumbuhan. Terlalu banyak nitrogen dapat menyebabkan daun yang sangat hijau, pertumbuhan vegetatif yang berlebihan, dan mengurangi buah. 

Kandungan

Dalam membudidayakan tanaman hidroponik, nutrisi esensial bagi tanaman secara umum dibagi menjadi dua menurut kebutuhannya, yaitu unsur hara makro dan mikro. Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar. Sedangkan, unsur hara mikro sendiri adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit.  

ABMIX

AB Mix merupakan nutrisi hidroponik yang populer digunakan dalam pemenuhan unsur hara bagi tanaman yang merupakan campuran antara pupuk A dan pupuk B. Pupuk A mengandung unsur kalium sedangkan pupuk B mengandung sulfat dan fosfat. Ketiga unsur ini tidak boleh dicampur dalam keadaan pekat, karena akan menimbulkan endapan. Penting untuk diketahui bahwa akar tanaman hanya dapat menyerap nutrisi yang benar-benar telah terlarut dalam air. Apabila unsur hara atau pupuk yang digunakan belum terlarut sempurna, maka akan menyebabkan terhambatnya penyerapan unsur hara dan juga bisa menyebabkan terjadinya sumbatan pada pipa-pipa hidroponik. AB mix hidroponik mempunyai beberapa pilihan jenis  yang telah dikomposisikan sesuai jenis tanaman. Pengukuran unsur hara dapat menggunakan botol, namun akan lebih tepat jika pengukuran dilakukan dengan menggunakan PPM atau EC meter. Pengukuran ini akan memberi gambaran tentang konsentrasi keseluruhan. Tips dan trik menggunakan AB mix agar mendapatkan hasil optimal pada tanaman hidroponik anda dapat dibaca disini. 

Selain menyediakan instalasi hidroponik, Farmee.id juga menyediakan Nutrisi ABMIX. Hubungi admin untuk informasi lebih lanjut disini. 

ph hidroponik

Cara Menggunakan pH Meter

pH meter merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman larutan nutrisi. Alat ini digunakan agar larutan nutrisi memiliki keasaman yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.  Dalam hidroponik, menjaga kondisi pertumbuhan tanaman agar tetap optimal merupakan kunci dari keberhasilan pertumbuhan tanaman. Nilai pH menjadi kunci dari penyerapan nutrisi larutan hidroponik. Meskipun nutrisi yang diperikan berlimpah namun jika pH nya tidak tepat, maka tanaman tidak mampu menyerap nutrisi tersebut. Untuk mengetahui lebih lanjut keterkaitan pH dengan hidroponik anda dapat membaca artikel sebelumnya disini. Setiap tanaman memiliki pH yang berbeda yang dapat anda lihat pada artikel berikut. Lalu, bagaimana cara mengukur pH menggunakan pH meter? Simak artikel dibawah ini.

Kalibrasi pH meter

Sama seperti alat ukur lainnya, pada penggunaan pertama pH meter harus di kalibrasi agar dapat memberi ukuran dengan tingkat akurasi yang benar dan tepat.

Alat dan Bahan

  • pH meter
  • Air accu, air suling atau air buangan AC
  • 3 Buah gelas ukuran 250 ml
  • Gelas ukur
  • Larutan penyangga atau buffer
  • Kain bersih

Cara Kalibrasi

  1. Tuangkan air aquades pada ketiga gelas yang telah ditandai gelas A,B,C
  2. Tambahkan buffer ke dalam salah satu gelas, kemudian aduk hingga larut
  3. Bilas alat ukur anda sebelum dipakai, buka sarung proteksi kemudian rendam bagian elekroda ke dalam gelas yang tidak tercampur buffer beberapa saat, kemudian angkat dan keringkan dengan kain.
  4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol “on”, kemudian celupkan bagian elektroda ke dalam gelas yang dicampur dengan buffer, tunggu beberapa saat sampai angka stabil dan tidak berubah.
  5. Pastikan berapa pH buffer yang digunakan, jika angka pada layar digital tidak sama dengan PH buffer yang digunakan, putar skrew yang ada di bagian belakang alat ukur ini menjadi angka yang sesuai dengan pH buffer.
  6. Selanjutnya matikan alat ukur anda, kemudian celupkan pada gelas yang belum ditambah larutan buffer, kemudian keringkan dengan kain.
  7. Ulangi langkah ke-4 dengan larutan buffer lainnya, pastikan larutan buffer sudah dicampur dan diaduk hingga larut.  Cocokkan angka pada layar digital dengan pH buffer yang digunakan. Jika belum sesuai anda dapat menyesuaikannya seperti pada langkah ke-5.
  8. Matikan, kemudian bilas dengan air bersih dan lap dengan kain.
  9. Selesai, alat ukur anda telah dikalibrasi dan siap digunakan.

Penggunaan pH Meter

Untuk menggunakan tekan tombol on, kemudian celupkan pada larutan yang akan diukur pH nya, tunggu hingga angka di layar stabil. Setelah digunakan,  pastikan anda selalu membersihkan dengan air akuades, dan lap dengan kain hingga kering. Jika anda membutuhkan alat ukur ini anda dapat membelinya di Farmee.id.

Farmee.id menyediakan paket instalasi hidroponik dan peralatan pendukung hidroponik lainnya. Ditambah lagi terdapat sesi pendampingan sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di sini atau DM di Instagram

alex-kondratiev-H9t723yPjYI-unsplash

Cara Melarutkan Nutrisi Hidroponik

Nutrisi hidroponik diberikan berguna untuk memenuhi kebutuhan makanan tanaman yang sebelumnya disediakan oleh tanah. Pada umunya pemberian nutrisi pada hidroponik menggunakan nutrisi AB, dimana nutrisi A mewakili unsur hara makro dan nutrisi B mewakili unsur hara mikro.  Untuk itu nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan tanaman hidroponik, namun bagaimana pemberian nutrisi pada hidroponik, simak artikel berikut.

Alat dan bahan

Siapkan gelas ukur dua buah yang nantinya akan digunakan untuk mengukur air, botol/ jerigen untuk menyimpan ABMIX yang sudah diencerkan, pengaduk, air yang digunakan adalah air dengan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan yang dapat dibaca pada artikel berikut , dan nutrisi ABMIX yang dapat anda beli di Farmee.id.

Pengisian Air dan Nutrisi

Masing-masing gelas ukur diisi 300 ml untuk nutrisi kemasan 0,5 liter. Volume air yang dituangkan adalah 60% dari volume air yang tertulis pada kemasan nutrisi. Air baku (air yang belum diberi nutrisi) bagus untuk digunakan jika memiliki ppm pada kisaran 110-250 ppm. Namun, jika anda menggunakan nutrisi ABMIX harabiru anda cukup mengisi jerrycan dengan air akuades sampai setengah penuh. Kemudian kocok dan isi kembali jerrycan dampai penuh dan nutrisi ABMIX siap digunakan.

Pemberian Serbuk Nutrisi

Setelah menuangkan air pada gelas ukur, tuangkan kemasan A pada gelas ukur dan kemasan B pada gelas ukur yang lain. Aduk masing masing gelas dengan pengaduk, hingga semua terlarut dan tidak ada endapan sama sekali. Setelah terlarut, tambahkan air pada masing masing gelas ukur sampai volume menunjukkan 0,5 liter.

Penggunaan Nutrisi ABMIX

Siapkan nutrisi ABMIX yang sudah dilarutkan, tuang masing-masing nutrisi secara bergantian sebanyak 5 ml atau bisa menggunakan tutup botol jerrycan sebagai acuan pada sebuah wadah. Kemudian, aduk hingga rata. Ukur campuran larutan tersebut menggunakan TDS meter, sesuaikan hingga mencapai ppm yang diiinginkan. Setelah sesuai, nutrisi siap diaplikasikan pada sistem hidroponik. Nutrisi sudah siap dipakai atau diaplikasikan ke sistem hidroponik.

Penyimpanan Nutrisi

Nutrisi dapat disimpan di dalam botol/ jerrycan di dalma ruangan yang tidak terkan sinar matahari secara langsung maupun panas lainnya

free-to-use-sounds-KrrlkZDgbm0-unsplash

Unsur Hara Mikro dalam Hidroponik

Nutrisi yang dibutuhkan oleh hidroponik terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Pada postingan sebelumnya telah membahas unsur hara makro, nah kali ini akan dibahas apa saja unsur hara mikro dalam hidoponik.

Apa itu Unsur Hara Mikro ?

Unsur hara mikro sendiri adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif sedikit. Berikut macam-macam nama unsur hara mikro :

Boron (B)

Boron membangtu siklus tanaman dengan meningkatkan mobilitas gula dan kalsium. Akibat kekurangan boron, tanaman akan tumbuh kecil disertai bercak atau lubang hitam pada umbi dan akar. Sementara jika boron mengendap dalam jumlah banyak boron dapat menjadi racun pada beberapa jenis tanaman tertentu seperti kacang-kacangan.

Tembaga (Cu)

Komponen esesial yang mengaktifkan enzim-enzim untuk mendukung pertumbuhan adalah tembaga. Kekurangan tembaga akan mengakibatkan tanaman mudah rebah dan rentan terserang hama. Gejala tanaman yang kekurangan tembaga biasanya ditemukan daun muda yang menguning dan kecil. Namun tembaga yang berlebih akanmemperlambat pertumbuhan tanaman terutama bagian akar.

Zinc (Zn)

Zinc berperan penting dalam pembentykan klorofil dan aktivotas fotosintesis. Defisiensi unsur zinc pada tanaman jagung misalnya akan menyebabkan penyakit pucuk putih. Sedangkan kelebihan unsur zinc bisa menjadi racun pada ebberapa jenis tanaman.

Zat Besi (Fe)

Pembentukan klorofil serta pembawa electoral pada reaksi oksidasi dan reduksi dalam respirasi membutuhkan zat besi. Zat besi yang tidak cukup akan membuat daun muda mengalami klorosis, sementara kelebihan zat besi dalam batas wajar tidak terlalu memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Molibdenum (Mo)

Molibdenum menjadi unsur hara esensial yang paling sedikit dibutuhkan tanaman, namun memiliki pengaruh yang cukup pada proses sintesis protein dan termasuk ke dalam enzim yang mereduksi nitrat ke nitrit. Timbulnyaa butir-butir kuning di antara tulang daun pada daun tua yang dilanjut terbentuknya warna cokelat pada pinggiran daun merupakan gejala tanaman mengalami defisiensi molibdenum.

Mangan (Mn)

Aktivator dalam beberapa enzim respirasi , reaksi metabolisme nitrogen, serta proses fotosintesis pada tanaman mebutuhkan mangan. Defisiensi unsur mangan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak normal dengan gejala yang mirip saat tanaman kekurangan zat besi (Fe).

Klorin (Cl)

Klorin membantu peran nutrisi lain dalam proses sintesis. Untuk tanaman yang ditanam secara hidroponik, seperti tomat, gejala kekurangan klorin  biasanya terlihat pada bagian akar dan daun. Kelebihan klorin pada beberapa tanaman seperti tomat, kol, jagung, kentang, wortel, tembakau justru memperlihatkan respon positif.

Natrium (Na)

Natrium meiliki peranan untuk mengganti peranan kalium. Keberadaan natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman yang mengalami gejala kekurangan kalium. Selain itu, natrium mencegah tanaman menyerap kalium secara berlebihan.

Kobalt (Co)

Selama pemberian kobalt dalam batas wajar, hal ini akan membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman ke arah lebih baik. Karena jika tanaman kekurangan kobalt dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Silikon (Si)

Silikon berperan dalam menguatkan tanaman agar tidak mudah roboh, menurunkan cekaman kekurangan air, dan membentuk pertahanan dari serangan hama dan penyakit. Defisiensi silikon menyebabkan tanaman rentan terkena hama dan penyakit.

Nikel (Ni)

Nikel dibutuhkan dalam menyerap zat besi pada tanaman serta membantu benih berkecambah. Jika tanaman kekurangan nikel maka dapat menyebabkan kegagalam dalam menghasilkan benih yang baik.

Nutrisi yang biasa digunakan pada sistem hidropobik adalah nutrisi AB MIX. Pada unsur nutrisi AB MIX terdapat unsur hara yang memenuhi kebutuhan gizi tanaman untuk bertumbuh. Asalkan nutrisi yang digunakan lengkap dan seimbang tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Nutrisi yang digunakan seimbang artinya larutan konsentrasi yang sesuai pada setiap tanaman. Namun, setiap tanaman memerlukan larutan konsentrasi yang berbeda. Untuk mengukur konsentrasi lartan membutuhkan alat tersendiri.

Pengukuran partikel terlarut dapat menggunakan TDS meter, sedangkan untuk mengukur rentang pH larutan nutrisi membutuhkan pH meter. Farmee. id menyediakan nutrisi HARABIRU AB MIX, TDS meter, dan pH meter yang anda perlukan.

foodism360-6MAo0Jl-7Y8-unsplash

Unsur Hara Makro dalam Hidroponik

Hidroponik disebut Kultur Nutrisi ( Nutrient culture) karena menumbuhkan tanaman tanpa tanah dengan larutan nutrisi yang terkontrol. Nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman disebut dengan unsur hara. Ketersediaan unsur hara dalam hidroponik sangat menentukan kualitas tanaman, yang meliputi pertumbuhan, perkembangan dan produktifitas tanaman.   Secara garis besar, unsur hara hidroponik di bedakan menjadi 2 jenis yaitu ; Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

Apa itu Unsur Hara Makro ?

Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar. Berikut macam-macam nama unsur hara makro :

Nitrogen (N)

Nitrogen memiliki peran penting dalam proses pembuatan tunas dana daun-daun baru pada fase vegetatif (perkembangbiakan tumbuhan tanpa proses perkawinan, disuatu siklus pertumbuhan tanaman. Juga sebagai unsur yang membantu dalam proses zat hijau pada daun, pembentukan protein, lemak dan senyawa organik lainnya. Kekurangan unsur nitrogen dapat menyebabkan tanaman tumbuh lambat dan kerdil serta membuat tanaman tidak dapat berbungan. Namun, jika diberi terlalu banyak nitrogen tanaman akan terlihat rimbun yang mengakibatkan tanaman tidak mampu berdiri tegak secara normal dan menyebabkan kerontokan bunga dan kegagalan dalam pembentukan buah.

Fosfor (P)

Jumlah fosfor yang dibutuhkan tanaman lebih sedikit dibandingkan nitrogen dan kalium. Meskipun demikian fosfor sangat berperan untuk menjaga kesehatan perakaran pada tanaman, membantu proses asimilasi dan pernafasan tanaman, mempercepat proses pembungaan, pemasakan biji serta pembentukan tumbuhnya buah pada tanaman. Ciri tanaman yang kekurangan fosfor ditandai dengan akar tanaman tidak sehat yang berwarna hitam kecoklatan, tentunya hal ini akan memengaruhi akar dalam menyerap unsur hara lainnya. Tanda kekurangan fosfor lainnya adalah tanaman menjadi kecil, kerdil dan akhirnya dauan rontok satu persatu. Namun jika fosfor yang diberikan berlebihan, akan menganggu tanaman dalam menyerap unsur hara mikro seperti Besi (Fe), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).

Kalium (K)

Kalium bekerja untuk mempertahankan dan memperkuat kondisi tanaman agar dapat melangsungkan kehidupannya, seperti pengatur dalam proses fotosintesis, menjaga tanaman agar tidak gagal berbuah, membuka dan menutup stomata, membantu proses akumulasi, translokasi, dan lainnya. Gejala kekurangan kalsium sama dengan gejala kekurangan magnesium karena kalium berhubungan erat dengan magnesium. Gejala yang terlihat biasanya kondisi daun paling bawah menjadi kering seperti bercak hangus. Sebaliknya jika pemberian kalium berlebih berdampak pada terganggunya penyerapan unsur hara kalium dan magnesium yang  mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan.

Magnesium (Mg)

Proses metabolisme fosfat, pembentukan klorofil, respiasi tanaman, dan aktivitas enzim membutuhkan magnesium. Seperti yang dijelaskan sebelumnya gejala kekurangan magnesium memiliki ciri yang sama dengan gejala kekurangan kalium. Namun jika magnesium diberikan seacar berlebih sampai saat ini belum ditemukan gejala khusus, namun apabila kelebihannya dalam jumlah yang sangat besar akan memengaruhi pertumbuhan tanaman.

Kalsium (Ca)

Peran utama kalsium yaitu untuk pertumbuhan sel baru, merawat dinding sel serta sebagai penguatan komponen didalam proses metabolisme tanaman. Dampak yang terjadi apabila tanaman kekurangan kalsium; daun menjadi keriting, kecil, dan akhirnya rontok yang disebabkan lemahnya titik tumbuh pada tanaman. Sebaliknya jika pemberian kalsium berlebihan akan mempengaruhi zat asam basa pada media tanam yang sering disebut dengan kadar pH.

Sulfur (S)

Sulfur merupakan bagian dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks yang berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim yang bekerja dalam proses fisiologi tanaman. Kekurangan sulfur dapat mengakibatkan tanaman rentan terkena serangan hama penyakit karena terjadi peneumpukan asam amino yang merusak fisiologis tanman. Sedangkan kelebihan sulfur menyebabkan potensi tanaman mengalami kerusakan meningkat.

Selain unsur hara makro yang sangat dibuthkan tanaman, terdapat unsur hara mikro yang berfungsi sebagai unsur pendukung pertumbuhan tanaman. Postingan berikutnya akan membahas lebih lengkap mengenai apa itu unsur hara mikro serta apa saja unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara berperan penting dalam pertumbuhan tanaman, namun seringkali komposisi yang diberikan salah justru dapat membahayakan bagi tanaman. Farmee.id menyediakan nutrisi HARA BIRU AB MIX.  Pada unsur nutrisi HARA BIRU AB MIX terdapat unsur hara yang memenuhi kebutuhan gizi tanaman untuk bertumbuh. Informasi nutrisi HARABIRU AB MIX dapat anda lihat disini .

charles-deluvio-H5NfgwSU7nI-unsplash

Penyakit pada Tanaman Hidroponik dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya tanaman yang dibudidayakan secara konvensional, tanaman hidroponik juga tak luput dari gangguan penyakit baik disebabkan oleh hama maupun unsur hara . Hama sendiri adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari. Penting unutk mengetahui apa saja penyakit hidroponik  dan bagaimana cara mengatasi penyakit hidroponik. Berikut penjelasannya.

Hama Ulat

Daun yang tidak utuh, berlubang, maupun rusak patut dicurigai. Ketiga hal tersebut merupakan gejala tanaman terkena hama ulat. Jika menemukan tanaman dengan kondisi tersebut, sebaiknya segera mencari si ulat sebelum daun tanaman lainnya habis tak bersisa. Selain itu, anda dapat memotong daun yang sudah rusak dimakan ulat.

Hama Semut

Bila pertumbuhan tanaman tidak normal, mudah layu, daun menjadi kuning dan rontok. Anda perlu melihat sekeliling tanaman, kemungkinan besar terdapat semut-semut berkeliaran. Anda dapat langsung menyingkirkan semut-semut pada tanaman jika kondisi tanaman masih memungkinkan untuk diselamatkan. Jika tidak segera cabut tanaman anda agar tidak menjalar pada tanaman lain yang masih normal.

Lalat Buah

Lalat buah menyerang tanaman buah-buahan yang menyebabkan buah-buahan yang rontok sebelum matang, kadang kala buah berwarna kuning dan keriput, terlihat bintik hitam kecil pada bagian kulit buah. Mmebungkus buah atau mengurung tanaman dengan jarring plastik dapat menghindarkan tanaman anda dari gangguan lalat buat, atau anda dapat melakukan pengasapan disekitar tanaman.

Thrips

Thrips merupakan salah satu hama yang sering mneyerang tanaman cabai pada khususnya. Beberapa gejala jika tanaman diserang oleh hama thrips; daun keriting dan menggulung ke atas, bunga-bunga rontok atau pada tanaman muda menyebabkan kelayuan. Jika tanaman sudah terserang oleh Thrips anda dapat mengatasinya dengan memblender 1 kg bawang putih dengan 1 liter air, baunya yang menyengat dari campuran bawang putih dan air  dapat mengusir thrips. Atau menyemprotkan starter jamur beauveria bassiana pada tanaman cabai di sore hari.

Kekurangan Mangan (Mn)

Mangan (Mn) merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan dalam tanaman, namun apabila tanaman kekurangan Mn maka daun muda mengalami klorosis dimana daun muda menguning, menjadi lemas dan lunak yang jika dibiarkan daun kuning akan mati. Sebelum daun tersebut mati anda dapat menyemprotkan MnSO sebanyak 1 gram/ 1liter air setiap pekan hingga tanaman pulih.

Kekurangan Magnesium (Mg)

Jika tanaman kekurangan Mn daun muda saja yang  mengalami klorosis, maka gejala tanaman saat kekurangan Magnesium (Mg)  adalah daun muda maupun tua mengalami klorosis. Memberikan MgSO sebanyak 1gram/ 1 liter ait tiap pekan hingga pulih, dapat memebantu mengatasi tanaman yang kekuarangan Mg.

Kekurangan Kalsium (Ca)

Salah satu unsur hara makro adalah kalsium (Ca), apabila kebutuhan kalsium tanaman tidak terpenuhi tanaman akan rentan terinfeksi jamur dan bakteri pathogen. Beberapa gejala yang muncul saat kekurangan Ca; daun-daun pada pucuk tanaman membengkok, hingga ujung dan pinggirannya mati. Menyemprotkan CaNO sebanyak 1 gram per 1 liter air tiap minggunya hingga tanaman pulih, dapat membantu pemenuhan Ca tanaman.

Kekurangan Zat Besi (Fe)

Zat Besi (Fe) pada tanaman berfungsi dalam pembentukan klorofil dan fotosintesis. Kekurangan Fe pada tanaman ditandai dengan daun muda mengalami klorosis sementara tulang daun berwarna kuning. Menyemprotkan Fe-EDTA sebanyak 1 gram / 1 liter air tiap pekan hingga pulih, membantu tanaman untuk memenuhi Fe.

Pemenuhan berbagai unsur hara pada tanaman merupakan kunci pertumbuhan tanaman yang optimal. Namun bagi pemula, pemenuhan unsur hara menjadi sesuatu yang tidak mudah, karena ada berbagai jenis unsur hara yang harus dipenuhi dengan takaran yang berbeda disesuikan dengan kondisi air dan tanaman. Nutrisi AB mix yang diproduksi oleh Farmee.id dapat membantu anda untuk memenuhi berbagai kebutuhan unsur hara tanaman anda.