Berkebun hidroponik memiliki banyak keuntungan mulai dari tanaman yang dihasilkan segar, sehat dan higienis, berkebun hidroponik juga tidak memerlukan lahan yang luas serta pengelolaan tanaman yang tidak terlalu sulit. Hidroponik tentu memerlukan media tanam sebagai wadah pertumbuhan tanaman. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/. Kali ini parmin akan membahas hydroton sebagai media tanam hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini
Hydroton
Hydroton merupakan media tanam hidroponik yang terbuat dari bahan dasar lempung yang dipanaskan, berbentuk bulatan-bulatan dengan ukuran bervariasi antara 1 cm-2,5 cm. Dalam bulatan-bulatan ini terdapat pori-pori yang dapat menyerap air (nutrisi) sehingga dapat menjaga ketersediaan nutrisi. Hydroton memiliki pH netral dan stabil. Dengan bentuk yang bulat (tidak bersudut), maka dapat mengurangi resiko merusak akar, dan ruang antar bulatan-bulatan ini bagus untuk ketersediaan oksigen bagi akar. Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja dari kotoran/lumut/alga jika akan digunakan untuk penanaman selanjutnya.
Kelebihan dan Kekurangan
Sebagai media tanam hidroponik, hydroton memiliki kelebihan dan kekurangan. Teman berkebun harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan media tanam yang akan dipakai, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan begitu, teman berkebun dapat menentukan apakah hydroton cocok dengan tanaman yang akan dibudidayakan.
Kelebihan :
Tingkat prositas yang tinggi sehingga jarang terjadinya penyumbatan.
Mampu mempertahankan akar tanaman untuk selalu beroksidasi
Ramah lingkungan dan dapat diperbarui
Dapat digunakan kembali
Mudah penggunaannya
Koloni yang baik untuk populasi mikroba
Media yang memiliki tingkat ph netral dan stabil
Mampu menopang tanaman besar seperti cabai, kale, tomat, okra dan masih banyak lainnya.
Kekurangan :
Hydroton memiliki Daya Ikat Air yang rendah.
Harga hydroton relatif mahal
Dapat mengakibatkan penyumbatan pada pipa
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Buah Strawberry memiliki rasa yang manis-manis asam dan segar membuatnya banyak disukai, begitupun dengan raspberry, blackberry, red blackberry, dan black courant. Buah-buahan dari famili yang berbeda tapi termasuk kategori beri ini cocok hidup di daerah dingin. Dalam budidaya buah yang satu ini, dapat dilakukan dengan sistem hidroponik. Ingin tau caranya ? Yuk simak artikel tanam strawberry hidroponik berikut ini
Persiapkan Media Tanam
Media tanam sistem hidroponik untuk budidaya strawberry cocok menggunakan sekam padi. Maka dari itu, siapkan media tanam arang sekam dan selanjunya siapkan polybag yang berukuran 50 cm x 50 cm serta polybag dengan ukuran 20 cm x 18 cm. Masukkan arang sekam tersebut ke dalam polybag. Setelah semua polybag terisi penuh, kemudian masukkan 4 buah polybag kecil ke dalam polybag besar. Jangan lupa tekut tepi bagian atas polybag agar lebih kokoh berdiri.
Cara Tanam Strawberry Hidroponik
Cara tanam strawberry hidroponik dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni :
1. Menanam dari tanaman eksiting
Jika tanaman eksiting menggunakan polybag, sobek saja polybagnya hingga menyisakan tanaman strawberry beserta medianya dari tanah atau sebak. Kemudian pisahkan hingga hanya tersisa tanaman strawberry, hati-hati supaya akarnya tidak rusak atau pun patah. Agar lebih bersih, siram tanaman tersebut dengan air.
Tanam tumbuhan strawberry tersebut ke media tanam hidroponik yang digunakan. Usahakan agar lingkungan atau nutrisi hampir sama dengan eksiting agar tanaman tidak kaget dan mati. Sore hari menjadi waktu yang baik untuk memindahkan tanaman. Jangan lupa untuk perhatikan kelembaban akarnya setelah dipindahkan nanti.
2. Menanam dari Sulur atau stolon
Jika teman berkebun ingin menanam strawberry dari sulur, pilih induk strawberry yang telah berusia 1 -2 tahun.
Kemudian siapkan media untuk bertanam secara hidroponik, seperti rockwool. Lalu basahi rockwool dan tempatkan anakan strawberry di sana.
Teman berkebun perlu menunggu beberapa hari sembari menjaga kelembaban rockwool sampai akar muncul. Setelah akar menjadi cukup kuat, kemudian dapat memotong sulur di pangkal indukan. Lalu pindahkan akar ke media tanam hidroponik yang sudah dipersiapkan.
3. Menanam strawberry dengan benih
Menanam strawberry dari mulai benih membutuhkan kesabaran ekstra. Dibutuhkan waktu yang cukup lama agar benih berkecambah, yakni kira-kira 2 minggu hingga 1 bulan, sementara panen akan tiba 1-2 tahun dari masa tanam.
Jika teman berkebun ingin benih bekecambah lebih cepat, diperlukan ZPT atau zat perangsang tumbuh sehingga benih dapat berkecambah dalam 7 hari dan perlu menunggu 6 bulan agar tanaman berbuah.
Berikut ini cara menyemai benih secara hidroponik:
Siapkan rockwool atau semacam gabus yang dapat dibeli di perlengkapan pertanian. Potong – potong rockwool berbentuk kotak-kotak kecil sekitar 2,5 cm x 2,5 cm. Selanjutnya basahi rockwool tersebut secukupnya saja, jangan terlalu basah.
Setelah semua rockwoll dibasahi, letakkan di sebuah wadah atau gully semai dan susun rapi. Selanjutnya buatlah lubang pada rockwool tersebut dengan tusuk gigi untuk tempat bibit, jangan terlalu dalam melubanginya. Untuk benih strawberry, buat satu lubang saja untuk satu kotak rockwool.
Masukkan benih ke dalam lubang tersebut. Tak perlu terlalu dalam, sehingga masih nampak dipermukaan. Simpan benih tersebut pada tempat yang sejuk dan jauhkan dari sinar matahari. Dalam beberapa hari benih akan mulai berkecambah, lama atau tidaknya tergantung dari jenis tanaman. Setelah benih tersebut berkecambah, segera pindahkan karena tanaman sudah mulai membutuhkan cahaya matahari minimal 6 jam dalam sehari.
Jika benih tanaman sudah memunculkan 3-4 helai daun yang berarti tanaman tersebut sudah memasuki usia 10-14 hari, tanaman sudah mulai bisa dipindahkan ke media tanam yang sudah disediakan. Buatlah lubang di polybag sedalam akar kecambah yang akan ditanam.
Waktu Penyiraman atau Pemberian Nutrisi
Pemberian nutrisi berupa pupuk organik AB MIX yang ditambahkan dengan air harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Arahkan tetesan nutrisi tersebut ke akar tanaman agar langsung diterima dengan baik. Tempatkan tanaman di tempat yang cukup menerima cahaya matahari dan jauhkan dari hama serangga. Kalau tanaman strawberry ini sudah berusia 2-3 minggu, waktunya untuk memberikan nutrisi berupa pupuk cair lagi. Dalam budidaya strawberry sebaiknya dibuat irigasi tetes pada polybag tanaman, baca https://farmee.id/sistem-irigasi-tetes/
Pemeliharaan
Bercocok tanam dengan menggunakan teknik hidroponik harus lebih memperhatikan PH yang ada di media tanam. PH yang baik berkisar 6,3 kalau terlau tinggi maka harus diturunkan dan jika terlalu rendah maka harus menerapkan langkah untuk menaikkan ph tersebut. Selain itu, pemberian pupuk cair secara rutin tetap harus dilakukan. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
Selama masa pertumbuhan tanaman, rawatlah tanaman strawberry dengan baik dan perhatikan perkembangannya. Teman berkebun perlu mecabut gulma apabila tumbuh di sekitar polybag serta memotong daun-daun tua dan dan menguning karena terserang penyakit. Selalu bersihkan area tempat tumbuhnya tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan tidak terserang penyakit. Tak perlu menggunakan pengusir hama pada tanaman, menyemprotkan hama hanya diperlukan ketika tanaman terserang penyakit.
Pemanenan Tanaman Strawberry
Setelah menunggu sekitar 4 – 6 bulan, akhirnya tanaman strawberry sudah menghasilkan buah-buahnya yang merah dan segar. Untuk cara memanennya tentunya sangat mudah, teman berkebun hanya perlu memilih strawberry yang sudah berwarna merah dan matang lalu memotongnya dengan gunting. Tapi hati-hati ya, jangan sampai ikut merusak buah yang belum matang sempurna. Biasanya strawberry memang tidak matang atau berbuah secara bersamaan. Untuk memanennya dapat dilakukan di pagi atau pun sore hari selama dua minggu sekali.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Berkebun hidroponik memiliki banyak keuntungan mulai dari tanaman yang dihasilkan segar, sehat dan higienis, berkebun hidroponik juga tidak memerlukan lahan yang luas serta pengelolaan tanaman yang tidak terlalu sulit. Hidroponik tentu memerlukan media tanam sebagai wadah pertumbuhan tanaman. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/. Kali ini parmin akan membahas cocopeat sebagai media tanam hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini
Cocopeat
Media tanam Cocopeat termasuk ke dalam media tanam hidroponik yang bersifat organik, karena terbuat dari serbuk serabut kelapa. Karena Cocopeat adalah serbuk, maka keberadaannya dapat diperoleh menggunakan cara sabut kelapa digiling halus terlebih dahulu. Salah satu manfaat jika menggunakan Cocopeat sebagai media tanam hidroponik ialah dapat menahan air serta memiliki unsur kimia lumayan banyak.
Cocopeat mempunyai Ph antara 5,0 hingga 6,8 sehingga sangat baik untuk pertumbuhan tanaman apapun. Media tanam hidroponik ini biasanya pemakaiannya dicampur terlebih dahulu dengan bahan lain seperti sekam bakar dengan perbandingan 50:50 yang tujuannya tidak lain untuk memperbesar aerasi pada media tanam.
Kelebihan dan kekurangan
Sebagai media tanam hidroponik yang bersifat organik tentunya cocopeat memiliki kelebihan dan kekurangan. Teman berkebun harus mengetahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan media tanam yang akan dipakai, untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan begitu, teman berkebun dapat menentukan apakah cocopeat cocok dengan tanaman yang akan dibudidayakan.
Kelebihan :
Sifatnya organik.
Mempunyai kandungan oksigen cukup banyak yakni sekitar 50% oksigen.
Sangat mampu menahan air.
Nilai Ph nya berada di kisaran ideal untuk sebuah media tanam.
Mengandung unsur kimia dan unsur hara kalium serta fosfor cukup banyak.
Kekurangan :
Dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena mengandung senyawa tanin.
Mengandung unsur klor cukup tinggi yang tidak baik bagi tanaman apabila unsur ini bereaksi dengan air.
Cocopeat berdaya serap air sangat tinggi sehingga dapat membuat akar menjadi busuk. Maka, penggunaannya disarankan dicampur dengan media tanam lain.
Tips menggunakan cocopeat sebagai media tanam hidroponik
Cocopeat dicuci terlebih dahulu dengan air bersih untuk membersihkan unsur kimia yang kemungkinan dapat memicu penghambatan pertumbuhan tanaman.
Cocopeat harus dicampur dengan media lainnya seperti yang telah disebutkan di atas. Campuran cocopeat dengan pasir atau sekam sangat disarankan (karena daya ikat keduanya (sekam dan pasir) tidak terlalu tinggi). Pemberian air juga sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit tapi terus menerus dengan cara irigasi tetes atau pengabutan (hidroponik dengan metode drip dan metode aeroponik). Pada proses pemupukan, penggunaan pupuk slow release seperti dekastar sangat dianjurkan jika ingin menggunakan cocopeat sebagai media budidaya. Penggunaan cocopeat tanpa dicampur dengan media lain sebenarnya bisa saja namun hasilnya tidak akan maksimal.
Jika menggunakan netpot hidroponik, maka media cocopeat ini kurang sesuai karena bahannya akan hanyut dengan nutrisi lainnya.
Penggunaan cocopeat sebagai media tanam sebenarnya sangat baik karena kandungannya sangat dibutuhkan oleh tanaman. Namun teman berkebun tetap harus memperhatikan kekurangan media cocopeat sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Perkembangan lini kehidupan pada aspek sosial, budaya hingga teknologi semakin canggih dan praktis. Sistem pertanian pun hendaknya turut ikut berkembang untuk dapat lebih produktif menghasilkan komoditas pertanian dalam memenuhi kebutuhan pribadi dan negara. Cara hidroponik sangat efektif digunakan di lahan sempit, tanpa tanah, lebih higienis, dan hasil yang memuaskan. Hidroponik akan menjadi solusi pertanian masa kini dan masa depan dalam bertanam sayuran hidroponik. Yuk simak artikel cara budidaya sayuran hidroponik berikut ini
Kelebihan dan Kekurangan
Bagi pemula yang ingin mencoba bertani secara hidroponik perlu mengetahui kelebihan serta kekurangan hidroponik. Hal ini agar teman berkebun dapat menangani masalah yang muncul selama proses berkebun hidroponik.
Kelebihan :
Cukup Mudah dan Praktis
Menanam dengan hidroponik akan lebih mudah dan praktis. Petani tidak perlu cacing atau sejenisnya untuk menggemburkan tanah. Namun, agar dapat mendapatkan hasil yang lebih memuaskan tetap dibutuhkan dasar ilmu mengenai hidroponik.
Hemat Lahan
Dibanding dengan menanam biasanya yang membutuhkan lahan tanah yang luas, lain halnya dengan hidroponik yang bisa dimulai dari dalam rumah sekalipun. Karena hidroponik dapat tumbuh pada instalasi pipa yang didesain sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan lahan yang luas.
Bebas Hama
Bertanam hidroponik seperti sayur maupun buah, tidak mudah terserang hama dan penyakit. Terutama sayur akan tumbuh lebih sehat dan bersih. Hal ini disebabkan menanam dengan hidroponik tidak menggunakan pestisida.
Hasil Panen Banyak
Dengan lahan yang minim, menanam hidroponik jika ditekuni akan menghasilkan panen yang cukup banyak. Alasan logis mengapa panen hidroponik bisa lebih banyak, yakni instalasi hidroponik yang dapat dilakukan secara bertingkat. Hal ini membuat lahan lebih banyak menampung kuantitas tanaman.
Kekurangan :
Modal Cukup Besar
Saat pertama kali menanam hidroponik tentu akan membutuhkan modal yang cukup besar. Terutama bagi yang memulai budidaya tanaman dalam skala besar, modalnya juga akan sesuai dengan modal yang akan dikeluarkan. Beberapa alat yang dibutuhkan, yakni pipa, selang, pompa akuarium, dan set bor untuk pembuatan proses instalasi. Namun untuk skla rumahan, teman berkebun juga bisa membeli instalasi yang sudah siap pakai melalui nomor di website atau DM di Instagram
Ketelitian Ekstra
Butuh ketelitian ekstra dan keyakinan untuk menanam hidroponik. Petani harus mengontrol nutrisi berserta tingkat keasaaman PH pada tanaman secara berkala serta perhitungan pemberian nutrisi. Tentunya ini demi menghasilkan produk yang lebih berkualitas. Baca https://farmee.id/tabel-ph-dan-ppm-tanaman-hidroponik/
Keterampilan Khusus
Selain ketelitian yang ekstra, menanam hidroponik juga membutuh keterampilan khusus. Dalam hal ini berupa keterampilan menanam, membibit, menyemai hingga perawatannnya.
Dalam berhidroponik juga, teman berkebun dapat memilih berbagai macam media tanam yang ingin teman berkebun gunakan. Pemilihan media tanam tentu sesuai dengan kebutuhan pada tanaman. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/. Selain media tanam, teman berkebun juga bisa memilih berbagai macam jenis sistem hidroponik yang teman berkebun gemar lakukan. Baca https://farmee.id/ragam-jenis-sistem-hidroponik/
Cara Menanam Sayuran Hidroponik
Berikut beberapa cara dan langkah menanam hidroponik yang dapat teman berkebun lakukan, diantaranya :
1. Persiapan Menanam
Melakukan persiapan alat, bahan, dan instalasi sistem hidroponik, seperti Pipa paralon 3/4 atau baki: sebagai wadah netpot, Aerstone: sebagai penghasil oksigen di air, Aerator, Selang aerator, Pisau cutter, PH meter digital, TDS meter digital, Kain flanel/sumbu (untuk sistem hidroponik sumbu), Sumber listrik, Media tanam, Tray semai dan Tusuk gigi.
2. Pemilihan Bibit
Pilih benih yang sudah siapa ditanam. Rendam bibit selama 5 menit. Kemudian, akan ada benih yang mengapung dan tenggelam. Benih yang kurang baik yaitu benih mengapung di atas permukaan air. Benih tersebut sebaiknya tidaklah ditanam atau dibuang saja. Sementara benih yang tenggelam baik untuk ditanam. Namun, jika ingin lebih praktis Anda dapat membeli benih yang siap tanam saja.
3. Penyemaian Bibit
Dalam hal penyemaian bibit beberapa hal yang harus disiapkan, diantaranya Media tanam (disarankan rockwoll), Benih tanaman, Pemotong rockwoll (misalnya pisau cutter), Air dan nutrisi, Tusuk gigi dan Tray semai.
Setelah terkumpul mulailah proses penyemaian, tahapannya sebagai berikut:
Siapkan media tanam (rockwoll) yang telah dipotong dengan ukuran sebesar 2,5cm x 2,5 cm x 2,5cm.
Beri rockwoll dengan air hingga lembab.
Letakkan rockwoll pada tray semai serta lubangkan rockwoll dengan tusuk gigi.
Masukkan benih pada lubang rockwoll tersebut.
Siram rockwoll dengan air di pagi hari dan taruh di daerah yang ada sinar matahari.
Setelah tunas tumbuh (biasanya 7-10 hari) maka pindahkan rockwoll pada netpot. Lalu, letakkan pada sistem hidroponik.
Sangat disarankan menggunakan air tanah atau air sumur karena ppmnya mendekati 0 yang bagus untuk pertumbuhan benih hidroponik.
4. Pembesaran Tanaman Hidroponik
Benih yang ditanam pada rockwoll setelah bertunas maka dipindahkan ke netpot. Lalu, netpot tersebutlah yang akan ditaruh pada sistem hidroponik berupa DFT, NFT, sistem drip, FHS, aeroponics, sistem sumbu dan lainnya. Kemudian, tinggal melakukan perawatan dan pemberian nutrisi hingga panen.
5. Nutrisi AB Mix
Dalam hal pembesaran tanaman pada sistem hidroponik haruslah senantiasa diberi nutrisi pada air yang dialirkan pada akar-akar tanaman. Bagaimana cara membuatnya ? Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
6. Perawatan Tanaman
Tahapan terakhir yang perlu diperhatikan saat menanam dengan hidroponik yaitu perawatannya. Lakukan pengecekkan kondisi tanaman secara rutin, seperti kondisi debit air, kelancaran pipa, dan kebersihan lingkungan. Nah untuk tanaman jenis sayur sebaiknya lakukan proses perawatan sampai masa panen tiba. Namun, bila tanaman hias perawatannya untuk menjaga keindahan tanaman supaya tidak rusak.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Belakangan ini hidroponik sudah cukup populer dan tidak asing lagi bagi sebagian masyarakat terutaman dalam perkotaan. Pasalnya sistem ini dicanangkan menjadi cara bercocok tanam yang revolusioner dan menjadi sistem pertanian masa depan. Tertarik untuk mengetahui hidroponik lebih dalam ? Yuk simak artikel berikut ini dan berikut jenis sayuran tanam hidroponik yang paling cepat tumbuh.
Mengapa Harus Hidroponik ?
Hidroponik sudah menjadi pilihan yang tepat untuk berkebun sayur-sayuran dan tanaman lainnya yang dapat dibudidayakan secara hidroponik. Sistem hidroponik memiliki beberapa keunggulan diantaranya hemat tempat (tidak perlu lahan yang luas, di pekarangan rumah saja teman berkebun sudah bisa memanen sayuran yang banyak), tenaga yang dikeluarkan sedikit (teman berkebun tidak perlu menyiraminya setiap hari karena tanaman sudah dialiri air), pertumbuhan tanaman lebih cepat dan hasil panen cenderung lebih banyak, tanaman bebas pestisida, meski begitu ada saja sistem hidroponik yang memerlukan modal yang besar dan ketelitian yang tinggi. Baca https://farmee.id/ragam-jenis-sistem-hidroponik/
Jenis Tanaman Hidroponik Cepat Panen
1. Pakcoy
Sayuran pakcoy belakangan ini sangat populer karena tekstur nya yang lembut dan rasanyanya nikmat disajika. Pakcoy sangat cocok untuk dijadikan masakan tumisan. Dalam budidaya pakcoy hidroponik pastikan agar tanaman mendapat aliran air dan nutrisi yang cukup. Sekitar 20 hari setelah ditanam, sayuran pakcoy sudah bisa dipanen. Baca https://farmee.id/budidaya-pakcoy-hidroponik/
2. Kangkung
Sayuran kankung merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dibudidayakan secara hidroponik dang sangat mudah tumbuh. Kankung bisa tumbuh di media tanah maupun air, kangkung juga sangat cocok untuk ditanam dengan sistem hidroponik. Pertumbuhannya relatif cepat karena kangkung sudah bisa dipanen dalam 4-6 minggu. Kualitas tanaman hidroponik kangkung juga akan lebih bagus dibandingkan kangkung biasa. Baca https://farmee.id/panen-kangkung-dalam-3-minggu/
3. Seledri
Sayuran seledri cocok hidup dalam media air, sehingga menanam saledri bisa dengan sistem hidroponik seperti rakit apung. Seledri sudah bisa dipanen dalam waktu 4-6 minggu. Pemanenan bisa diulang setiap 5-6 hari sekali dengan cara mencabut seledri dari wadah yang digunakan, lalu pisahkan anakan seledri untuk ditanam kembali. Baca https://farmee.id/tanam-dan-panen-seledri-hidroponik/
4. Tomat
Tidak memerlukan lahan yang luas untuk menanam tomat. Dengan pot dan paralon, teman berkebun sudah bisa merawat tanaman hidroponik tomat. Rasa dan kandungan nutrisinya juga tetap terjaga. Setelah biji tomat disemai dan ditanam, teman berkebun membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk bisa memanennya. Baca https://farmee.id/cara-menanam-tomat-metode-hidroponik/
5. Cabai
Dalam proses budidaya tanaman cabai hidroponik, sebelum ditanam biji cabai harus disemai terlebih dahulu. Setelah memiliki daun sejati, kemudian pindahkan pada media tanam yang biasanya menggunakan arang sekam. Jangan lupa alirkan air secara berkala supaya akarnya mendapat nutrisi. Cabai bisa dipanen kalau sudah memasuki umur 80-90 hari dan waktu terbaik untuk memanennya adalah pagi dan sore. Baca https://farmee.id/panen-cabai-hidroponik/
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Metode berkebun dengan hidroponik saat ini sedang berkembang pesat dilingkungan perkotaan. Hal tentu karena hidroponik dapat menjadi solusi bagi mereka yang tidak memiliki lahan yang luas dan juga sangat mudah untuk dilakukan. Metode hidroponik diperkirakan akan menjadi sistem pertanian masa depan, oleh karenanya akan lebih baik hidroponik diperkenalkan kepada siswa dari sekarang. Baca https://farmee.id/urban-farming-pertanian-masa-depan/. Berikut manfaat hidroponik di sekolah dan tips menanam yang dapat dilakukan.
Hidroponik
Yang dimaksud hidroponik ialah cara membudidayakan tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya, sehingga pada hidroponik sangat mementingkan dalam memenuhi nutrisi tanaman. Tanaman dapat tumbuh dengan subur dan menghasilkan buah secara lebih cepat walaupun tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya.
Dimanapun tempat tumbuh tanaman akan selalu tumbuh baik jika nutrisinya terpenuhi. Pada metode hidroponik fungsi dari media pengganti tanahnya yaitu untuk menyangga tanaman saja dan yang terpenting yaitu air berfungsi untuk melarutkan nutrisi yang akan diserap oleh akar tanaman. Dengan metode hidroponik maka petani dapat menghemat tempat maupun waktu.
Manfaat Hidroponik di Sekolah
Siswa sekolah dapat melakukan praktek menanam secara hidroponik sebagai media belajar. Cara menanam hidroponik untuk pemula bisa dilakukan para siswa. Berikut beberapa manfaat tanaman hidroponik dilakukan dan ada di sekolah :
1. Membantu membuat sekolah terlihat lebih indah dan asri
Adanya tanaman hidroponik di sekolah dapat membantu membuat sekolah terlihat lebih indah dan asri. Hal ini karena tanaman memang bisa menjadi hiasan yang baik. Jika tanaman hidroponik yang dibuat oleh siswa dipajang dengan rapi, tanaman ini bisa membuat gedung sekolah terlihat lebih indah dan menarik.
2. Membuat udara di sekolah lebih bersih dan sejuk
Adanya tanaman membuat udara sekitar sekolah menjadi lebih bersih dan sejuk. Hal ini karena tanaman hijau membutuhkan karbon dioksida untuk fotosintesis dan menghasilkan oksigen.
Ditambah lagi, metode hidroponik tidak menggunakan bahan kimia untuk pemupukan dan penanggulangan hama. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan sendiri sehingga lebih sehat bagi lingkungan.
3. Membantu mengurangi polusi udara
Tanaman memang dapat membantu untuk mengurangi polusi udara, termasuk tanaman yang ditanam secara hidroponik. Jaman sekarang polusi sudah ada di mana-mana yang bersumber dari kendaraan bermotor, pabrik, pembakaran sampah, dan lainnya. Polusi bisa memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan manusia, terutama pada anak sekolah. Untuk itu, adanya tanaman di sekolah dapat membantu mengurangi polusi udara.
4. Membantu meningkatkan kadar oksigen di udara
Tanaman hijau dapat menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Dari proses fotosintesis ini, tanaman bisa menghasilkan oksigen. Karena itu, adanya tanaman hidroponik di sekolah dapat membantu untuk meningkatkan kadar oksigen di udara. Semakin banyak kandungan oksigen di udara sekitar sekolah, udara juga akan menjadi lebih bersih, segar, dan menyehatkan bagi para siswa.
5. Membantu penanaman pendidikan karakter siswa
Mengenalkan metode penanaman hidroponik, diharapkan hal ini akan membantu penanaman pendidikan karakter siswa. Siswa yang belajar merawat tanaman akan lebih peduli akan kelestarian lingkungan sekitarnya. Siswa juga akan belajar untuk berinteraksi dan juga lebih menghargai usaha. Saat hasil tanaman bisa dipanen, siswa bisa belajar bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik maka perlu untuk melakukan usaha yang maksimal juga.
Selain itu, hasil panen nantinya juga bisa dimanfaatkan oleh siswa sendiri. Misalnya sekolah mengadakan acara penjualan hasil panen atau bahkan mengadakan acara memasak dan makan bersama.
6. Siswa dapat belajar berinteraksi dan istirahat dari kejenuhan belajar
Membuat tanaman hidroponik merupakan kegiatan yang mudah dan menyenangkan. Kegiatan ini dapat juga dilakukan di luar ruangan kelas. Dengan kegiatan luar ruangan seperti ini, siswa bisa berinteraksi lebih dekat dengan teman-teman sekelasnya dan juga dengan para guru yang terlibat. Selain itu, dengan belajar di luar kelas, siswa bisa istirahat dari jenuhnya kegiatan belajar di kelas. Belajar di ruangan kelas terkadang memang bisa menjadi sangat melelahkan dan menjenuhkan.
Kegiatan di luar ruangan akan membuat siswa bisa melihat pemandangan baru. Badan mereka juga akan lebih banyak bergerak dan menerima lebih banyak paparan matahari. Hal ini akan bagus bagi kesehatan fisik dan mental siswa. Cara merawat tanaman hidroponik juga tidak terlalu sulit untuk dilakukan.
Tips menanam tanaman hidroponik
Berikut adalah beberapa tips yang sebaiknya diperhatikan dalam membuat tanaman hidroponik, terutama di sekolah :
Menggunakan pupuk organik atau pupuk yang dibuat sendiri dari bahan-bahan organik yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar sekolah. Dapat juga menggunakan nutrisi AB mix yang sudah tersedia dipasaran. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
Perlu untuk mengganti media air setiap beberapa sekali atau seminggu sekali agar tidak ada jentik-jentik nyamuk yang berkembang. Air yang cocok untuk hidroponik terkadang tidak bisa sembarangan digunakan. Baca https://farmee.id/air-untuk-kehidupan-hidroponik/
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Berkebun hidroponik memiliki banyak keuntungan mulai dari tanaman yang dihasilkan segar-segar, tidak memerlukan lahan yang luas serta pengelolaan tanaman yang tidak terlalu sulit. Hidroponik tentu memerlukan media tanam sebagai wadah pertumbuhan tanaman. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/. Kali ini parmin akan membahas manfaat sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik. Yuk simak artikel berikut ini
Sabut Kelapa
Sabut kelapa merupakan bagian dari pohon kelapa yang mempunyai tekstur kasar serta sifatnya mudah menyerap air karena memiliki rongga-rongga yang cukup banyak. Media tanam hidroponik dengan sabut kelapa bisa teman berkebun coba di rumah, bahkan dikatakan jika memakai media tanam serabut kelapa, tanaman akan tumbuh lebih subur dan sehat.
Fungsi dari sabut kelapa tidak hanya untuk media tanam melainkan sangat baik pada tahap pengembangan tanaman. Jadi, tanaman akan lebih berkembang jika memakai metode hidroponik dengan menggunakan media tanam sabut kelapa.
Manfaat Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam
Mengandung unsur kalium cukup banyak sehingga sangat cocok dijadikan pengganti pupuk Kcl yang selama ini digunakan sebagai sumber kalium organik.
Membantu menyimpan dan mengikat udara dengan kuat.
Mempunyai sistem drainase serta airase yang baik.
Dapat dipakai sebagai bahan pembuatan pupuk organik padat atau pun cair.
Bisa diolah menjadi cocopeat. Cocopeat merupakan sabut kelapa yang telah dihaluskan, sangat cocok pula dipakai sebagai media tanam hidroponik.
Cocok digunakan di daerah panas dan tidak mengandung hara esensial.
Ramah lingkungan karena merupakan bahan alam.
Namun dalam penggunannya terdapat beberapa kelemahan sabut kelapa sebagai media tanam hidroponik , diantaranya :
Tidak cocok untuk beberapa tanaman.
Tidak mengandung unsur hara.
Penggunaan sabut kelapa sekarang ini perlahan mulai tergantikan oleh cocopeat. Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, cocopeat merupakan bentuk yang lebih kecil dan halus dari sabut kelapa. Dijelaskan bahwa cocopeat lebih baik dari bentuk mentahnya, selain dapat membuat tanaman lebih tahan hama ternyata lebih mudah dipraktekkan untuk pemula. Namun, hal ini pastinya tergantung dari kecocokan tanaman dan juga kemudahan bagi teman berkebun dalam memakainya.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Ada beberapa sistem hidroponik yang teman berkebun mungkin sudah ketahui, seperti sistem NFT, DFT, Wick Sistem, dan lain sebagainya. Baca https://farmee.id/ragam-jenis-sistem-hidroponik/ . Semua sistem hidroponik tentu memerlukan media tanam sebagai media yang membantu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dimulai dari masa penyemaian. Berikut akan parmin jelaskan media tanam untuk hidroponik substrat yang paling tepat digunakan.
Pengertian Hidroponik Substrat
Menurut jurnal dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Hidroponik substrat adalah metode hidroponik yang tidak menggunakan air sebagai media, tetapi menggunakan media selain tanah yang dapat menahan nutrisi dan air serta menyediakan oksigen untuk mendukung tanaman sebagaimana fungsi tanah. Jika umumnya hidroponik erat kaitannya dengan air namun kali ini tidak. Cara ini menggunakan media selain tanah dan air serta memberikan oksigen untuk mendukung tanaman seperti fungsi pada tanah.
Media Tanam Hidroponik Substrat
1. Arang Sekam
Media tanam arang sekam menjadi media paling populer digunakan masyarakat Indonesia dalam membudidayakan tanaman dengan metode hidroponik substrat. Dengan menggunakan arang sekam sebagai media tanam hidroponik substrat, banyak kelebihan yang akan didapat diantaranya steril, murah, dan menghemat waktu. Di dalamnya juga terkandung komponen-komponen kimiawi yang mendukung tumbung kembang tanaman.
2. Ampas Tebu
Media tanam ampas tebu sering juga disebut dengan bagase sebagai media tanam untuk hidroponik substrat. Bagase dapat ditemukan pada industri-industri yang memproduksi tebu. Limbah berserat ini merupakan hasil penggilingan tebu yang teman berkebun dapat manfaatkan sebagai media tanam hidroponik.
Bagase mengandung bahan-bahan yang diperlukan oleh tanaman seperti lignoselulosa, hemiselulosa, dan lainnya. Kelebihan ampas tebu ialah mengandung bahan organik serta memiliki kandungan unsur hara yang tinggi sehingga sangat cocok digunakan sebagai media hidroponik substrat. Sedangkan kekurangannya ialah mudah ditumbuhi jamur, sebab mengandung gula dan air yang tinggi.
3. Pasir
Media tanam pasir juga cukup banyak digunakan sebagai media tanam hidroponik substrat, selain karena kandungannya bagu, media tanam ini juga sangat mudah ditemukan. Bahkan di sepanjang jalan terdapat banyak sekali pasir berserakan.
Bobot pasir yang tergolong berat disinyalir mampu menopang tegaknya tanaman. Selain itu, dengan adanya pori-pori makro di dalam pasir berguna untuk memperoleh sirkulasi udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
4. Kerikil
Batu berukuran kecil ini hampir mempunyai sifat yang sama dengan pasir, untuk itu sangat bagus dijadikan media tanam hidroponik. Kerikil mempunyai kandungan unsur udara dan zat hara yang cukup tinggi berfungsi sebagai ruang bagi akar untuk tumbuh secara optimal.
5. Cacahan Pakis
Media tanam cacahan pakis atau dapat juga menggunakan batang pakis, diyakini mampu dengan mudah mengikat air dan juga mempunyai sistem aerasi serta drainase yang baik. Hal tersebut sangat penting bagi tumbuh kembangnya suatu tanaman. Teman berkebun dapat membeli cacahan pakis di toko-toko tanaman, atau jika tidak ada teman berkebun dapat membeli batangnya saja kemudian dipotong sendiri di rumah.
Itulah media hidroponik yang paling cocok untuk digunakan pada sistem hidroponik substrat. Namun, tidak menutup kemungkinan masih ada media tanam lain yang dapat digunakan, seperti peatmoss, cocopeat, gravel, perlite, vermiculite, hydrogel, rockwool. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/ . Penggunaan media tanam hidroponik substrat ini, dapat teman berkebun sesuaikan saja sesuai kebutuhan tanaman yang akan dibudidayakan.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Berkebun hidroponik memerlupkan persiapan yang baik agar proses pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Media tanam hidroponik merupakan salah satu bagian yang penting dalam menentukan apakah tanaman kamu bisa tumbuh optimal atau tidak. Kita bisa memakai air sebagai bahan utama serta media tanam lain untuk penyangga tanaman seperti sabut kelapa, arang sekam, rockwool, kerikil, pasir, dan masih banyak lagi. Berikut syarat media tanam hidroponik agar tanaman tumbuh subur.
1. Dapat membuang air dalam jumlah berlebih
Media tanam hidroponik harus mampu membuang air dalam jumlah yang berlebihan. Dalam hal ini, jika air pada tanaman telah terlampau banyak (berlebih) maka peran dari media tanam ialah memastikan air dalam jumlah yang baik sehingga tanaman tidak menjadi layu.
2. Bersifat gembur dan subur
Syarat media tanam hidroponik yang baik haruslah mempunyai sifat gembur dan dapat menyuburkan tanaman. Hal ini mutlak diperlukan segala jenis tumbuhan supaya bisa berkembang lebih baik, untuk itu pastikan syarat ini terpenuhi.
3. Menyimpan air yang cukup untuk perkembangan tanaman
Semua jenis tanaman pasti membutuhkan air untuk memaksimalkan pertumbuhannya, tanpa air tanaman tidak mungkin tumbuh hingga besar. Maka dari itu, media tanam hidroponik yang baik mesti menyimpan air yang cukup. Selain untuk menjaga tanaman tetap tumbuh sempurna, teman brekebun juga tidak perlu repot sering-sering menyiram tanaman karena pasokan air telah terpenuhi dari media tanam.
4. Tidak mengandung garam laut
Pastikan media tanam yang teman berkebun gunakan tidak mengandung garam laut, sebab membudidayakan tanaman menggunakan metode hidroponik tidak boleh ada kandungan garam laut, karena akan menyebabkan tanaman tidak berkembang atau bahkan mati.
5. Memiliki Ph dan tingkat keasaman netral
Media tanam dengan derajat keasaman tanah netral sampai alkalis sangat cocok dipakai untuk hidroponik. Ph yang memenuhi standar ialah sekitar 6-7, jadi pastikan media tanam memenuhi syarat tersebut.
6. Sirkulasi udara yang baik
Media hidroponik yang ideal adalah mempunyai tempat sirkulasi udara yang baik, dikarenakan prinsip hidroponik itu sendiri adalah memberi kebutuhan berupa air serta jumlah nutrisi yang cukup. Sehingga media tanam harus memiliki rongga yang menyimpan oksigen untuk menjaga sirkulasi udara berjalan baik.
7. Murah dan berkualitas
Media hidroponik mempunyai kualitas bagus namun dijual dengan harga relatif murah. Dalam kondisi ini, teman berkebun harus mampu mencari toko yang memiliki produk kelas atas namun harga masih dapat dijangkau. Selain itu, pastinya banyak keuntungan yang akan teman berkebun dapat, seperti menjadikan tanaman tumbuh lebih subur dan tentu akan lebih menghemat uang teman berkebun. Namun, apabila teman berkebun ingin membeli media tanam yang agak mahal harganya namun sudah terjamin kualitasnya maka silahkan saja, semua itu disesuaikan dengan budget yang teman berkebun miliki.
Terdapat beberapa pilihan media tanam yang dapat teman berkebun pertimbangkan sebelum memulai berkebun secara hidroponik. Baca https://farmee.id/media-tanam-hidroponik/
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram
Perkembangan kehidupan baik dari teknologi, politik, ekonomi bahkan budaya makin kesini semakin meningkat dan banyak perubahan. Termasuk pada sistem pertanian kini memiliki banyak kemajuan mulai dari teknologinya, sistemnya dan teknik dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Hidroponik merupakan salah satu sistem yang menunjukkan kemajuan dari dunia pertanian terutama di daerah perkotaan (urban farming). Yuk simak artikel ragam jenis sistem hidroponik yang dapat teman berkebun lakukan
Pengertian Hidroponik
Hidroponik merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menanam berbagai bentuk tanaman dengan tanpa menggunakan tanah. Tanaman yang ditanam dengan menggunakan media hidroponik terbukti lebih sedikit menggunakan air jika dibandingkan dengan metode penanaman dengan media tanah pada umumnya. Pemenuhan unsur hara pada tanaman hidroponik dilakukan dengan memberikan nutrisi AB mix hidroponik. Baca https://farmee.id/tips-trik-penggunaan-nutrisi-ab-mix/
Teknik penanaman hidroponik menjadi sangat populer karena kemudahan dan efisiensinya dalam menggunakan lahan yang ada. Hidroponik tidak membutuhkan ruangan yang luas bahkan temab berebun bisa membuatnya sendiri dalam sebuah ruangan kecil yang ada pada rumah.
Ragam Jenis Sistem Hidroponik
1. Sistem Wick Hidroponik
Metode hidroponik ini yang paling mudah dan sederhana untuk dilakukan. Dalam sistem wick, tanaman akan ditempatkan pada sebuah wadah yang diletakkan tepat pada sebuah tempat penyimpanan air. Wadah penyimpanan air tersebut sebelumnya sudah diberikan larutan nutrisi AB mix. Sistem ini bisa dibuat dengan mudah hanya dengan menggunakan tali atau kain wol dan wadah yang terbuat dari plastik.Baca https://farmee.id/sistem-wick-hidroponik/
2. Sistem Deep Water Culture Hidroponik
Pengertian sistem deep water culture merupakan salah satu metode hidroponik yang paling sederhana dan paling populer digunakan oleh banyak orang karena tanaman cukup dimasukkan ke dalam air aerasi. Sistem sering juga disebut dengan sistem rakit apung hidroponik. Akar dari tanaman akan selalu berada di bawah permukaan air sehingga membutuhkan sistem aerasi yang baik agar tanaman bisa tumbuh secara normal dan cepat. Pasanglah sistem aerasi pada dasar wadah dan mengalirkan udara dari mesin oksigen dengan menggunakan selang karet yang sudah dilubangi agar oksigen bisa terbagi secara merata pada seluruh tanaman.
3. Sistem Dutch Bucket
Dutch Bucket adalah metode yang sering digunakan untuk budidaya dengan jenis tanaman yang memiliki akar tunggang. Tanaman yang dapat dibudidayakan menggunakan metode ini adalah melon, cabai, paprika dan tomat. Sistem ini menggunakan metode nutrisi yang terserap langsung oleh akar tanaman dan sisanya akan dibawa ke tandon untuk disirkulasikan kembali.
Kebutuhan nutrisi disistem ini menggunakan irigasi tetes, nutrisi langsung dari bagian atas yang dialirkan kearah bawah sehingga dapat diterima akar dengan baik. Nutrisi ini diambil dari tandon yang dialirkan lewat pipa dan didistribusikan ke tanaman menggunakan selang dengan metode tetes. Metode ini juga dapat disebut dengan metode EBB dan Flow yang terdapat sebuah timer yang akan mengatur waktu untuk mengalirkan air yang sudah diberikan pupuk, pada tanaman dalam waktu yang sudah ditentukan. Baca https://farmee.id/dutch-bucket-hidroponik/
4. Sistem Aeroponik
Pengertian sistem aeroponik merupakan salah satu sistem menggunakan air yang sudah dikabutkan dan dialirkan pada akar-akar dari tanaman yang sudah disusun dengan cara sedemikian rupa. Metode penanaman ini termasuk salah satu cara yang paling sulit untuk dilakukan dan mahal tetapi tidak memerlukan tempat yang banyak di rumah.
5. Sistem Drip Irrigation
Metode ini menggunakan sistem aerasi untuk mengalirkan air yang sebelumnya sudah diberikan nutrisi dan akan diteteskan pada akar serta batang tanaman secara berkala. Metode ini memang cukup kompleks karena harus memastikan agar air hasil aerasi yang berlebihan, terbuang dan tidak membuat tanaman menjadi busuk karena kelebihan nutrisi. Sistem ini juga memungkinkan menanam tanaman yang berukuran besar karena tidak memerlukan banyak tempat untuk mengaliri air pada bagian bawah dari wadahnya. Baca https://farmee.id/sistem-irigasi-tetes/
6. Metode Nutrient Film
Sistem ini bekerja dengantanaman hidroponik akan secara berkala dialirkan air yang mengandung nutrisi dengan menggunakan pipa di bawah tanaman. Metode ini cukup berbeda dengan cara lainnya karena akar dari tanaman tidak akan terendam di dalam air dan hanya akan dialiri oleh air saja. Baca https://farmee.id/sistem-nft-dalam-hidroponik/
7. Metode Bubbleponic
Metode ini mengandalkan gelembung udara yang dihasilkan oleh sistem aerasi agar tanaman bisa terus tumbuh dan mendapatkan oksigen dengan cukup. Metode ini juga mengharuskan agar akar dari tanaman tetap berada di dalam air dan sudah dialiri oleh nutrisi agar tanaman bisa tumbuh dengan subur
8. Sistem Fertigasi
Pengertian sistem fertigasi merupakan teknik yang mengharuskan teman berkebun untuk mengalirkan air yang mengandung nutrisi dan unsur hara dengan menggunakan cara irigasi. Dalam sistem ini biaya untuk melakukan pemupukan akan berkurang karena pupuk akan langsung diberikan secara bersamaan dengan penyiraman tanaman. Metode ini juga membuat teman berkebun menjadi lebih berhemat dalam pemakaian pupuk karena pemberian pupuk pada tanaman jumlahnya sedikit namun secara terus-menerus.
9. Sistem Bioponic
Metode tanam bioponik merupakan metode budidaya tanaman hybrid yang menggabungkan antara sistem tanam hidroponik dengan sistem pertanian organik. Metode ini ditemukan untuk mengatasi masalah-masalah dan menggabungkan keuntungan dari dua metode tanam tersebut. Jadi, metode bioponik adalah sistem hidroponik yang menggunakan nutrisi organik yang berasal dari bahan-bahan alami.
Tertarik untuk memulai berkebun secara hidroponik ? Farmee hadir untuk membantu teman berkebun dalam proses berkebun hidroponik karena Farmee menyediakan paket instalasi hidroponik yang bisa langsung dipakai untuk menanam! Tentunya kami akan dampingi sampai berhasil panen. Ingin mulai berkebun? Kontak kami sekarang melalui nomor di website atau DM di Instagram